Tingginya Minat terhadap S-400 Rusia Ciptakan Ketakutan bagi AS

​"Washington tak senang akan hal ini karena S-400 dapat menciptakan kekalahan besar bagi pasukan AS dan sekutunya," tutur Maier.

Washington 'sungguh khawatir' semakin banyak negara yang menunjukkan minat terhadap sistem pertahanan udara terbaru Rusia S-400, demikian disampaikan analis Marco Maier dalam tulisannya untuk Contra Magazin, seperti dikutip Sputnik.

Tiongkok menjadi negara pertama yang membeli S-400 Triumf. Moskow dan Beijing dikabarkan telah menandatangani kontrak senilai tiga miliar dolar AS tahun lalu dan Tiongkok akan menerima gelombang pertama senjata tersebut paling cepat 2016.

Kemudian New Delhi, tulis Sputnik, tak sabar lagi memiliki sistem pertahanan dinamis yang sangat efektif tersebut. Laporan terbaru mengabarkan Rusia dan India akan menandatangani kesepakatan yang nilainya mencapai enam miliar dolar AS dalam waktu dekat. India diperkirakan akan membeli lima unit resimen S-400.

​"Washington tak senang akan hal ini karena S-400 dapat menciptakan kekalahan besar bagi pasukan AS dan sekutunya," tutur Maier seperti dikutip Sputnik.

Jika semakin banyak negara yang mengoperasikan sistem pertahanan udara tersebut, AS dan sekutunya tak akan bisa menyerang area yang dilindungi S-400 menggunakan jet tempur, pesawat tanpa awak, dan misil konvensional, tutur sang analis.

"Jika Iran atau India membeli S-400, mereka dapat melindungi ruang udaranya dari Pakistan dan Afganistan. Sebuah mimpi buruk bagi Pentagon," kata Maier.

S-400 Triumf (julukan NATO: SA-21 Growler) merupakan sistem anti-pesawat dan anti-misil yang mampu mencegat semua tipe senjata udara modern, termasuk pesawat tempur generasi kelima, misil balistik dan rudal jelajah, dengan jangkauan mencapai 250 mil.

Baca lebih banyak mengenai Sistem Pertahanan Rusia >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki