Putin: Barat Takut Akan Kebangkitan Uni Soviet

Tindakan Barat di era pasca-Soviet dapat dijelaskan dengan ketakutan akan terbentuk kembalinya Uni Soviet.

Tindakan Barat di era pasca-Soviet dapat dijelaskan dengan ketakutan akan terbentuk kembalinya Uni Soviet, meski tak ada yang merencanakan hal ini, demikian disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah film dokumenter yang ditayangkan pertama kali oleh saluran televisi Rossiya 1 pada Minggu (20/12), seperti dikabarkan RT.

“Bahkan kemungkinan hipotetikal upaya gabungan 'oleh negara-negara bekas Soviet dalam proses integrasi modern' membuat (banyak pihak di Barat) tak bisa tidur nyenyak," kata Putin pada Vladimir Soloviev, jurnalis televisi Rusia dan sutradara film ‘Miroporyadok’ (Tatanan Dunia).

“Bukan rahasia bahwa semua hal dilakukan untuk mencegah terbentuknya wadah ekonomi bersama antara Rusia, Kazakhstan dan Belarus. Hingga belakangan, mereka tak mau bicara dengan Uni Ekonomi Eurasia (Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kirgistan dan Rusia) sebagai peserta hubungan internasional secara penuh," kata Putin.

Namun, lanjut sang presiden, Barat kini menyadari dampak destruktif dari pendekatan ini.

Campur tangan AS dan sekutunya di Ukraina, tutur Putin, dapat dijelaskan dengan ketakutan akan bangkitnya Uni Soviet, dibanding kepedulian akan masyarakat Ukraina.

Sang presiden menegaskan bahwa meski Uni Soviet telah runtuh lebih dari dua dekade lalu, kebijakan internasional Barat masih didominasi oleh mentalitas Perang Dingin, tulis RT.

“Sistem bipolar runtuh dan mitra kami harus berpikir bagaimana menjadi pemimpin moral dalam hubungan global yang baru. Namun mereka melanjutkan tingkah dan pola pikir lama, menggunakan strategi Perang Dingin," kata Putin.

Baca lebih banyak mengenai Uni Soviet >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki