Eropa dan Turki Tutup Ruang Udaranya untuk Pesawat Rusia yang Perangi ISIS

"Ada beberapa hal yang menghambat kami. Eropa dan Turki tak mengizinkan kami melintasi ruang udara mereka," kata Konovalov.

Eropa dan Turki menutup ruang udaranya bagi pesawat jarak jauh Rusia yang melakukan serangan udara terhadap posisi ISIS di Suriah, memaksa pilot Rusia untuk mengubah rute, demikian disampaikan Wakil Komandan AU Rusia Mayor Jenderal Anatoly Konovalov, Sabtu (19/12), seperti dikutip Sputnik.

Menurut Konovalov, pilot Rusia harus terbang ke Suriah dari bandara militer Rusia Olenegorsk melewati Eropa dan melintasi Laut Mediterania menuju Suriah.

"Ada beberapa hal yang menghambat kami. Eropa dan Turki tak mengizinkan kami melintasi ruang udara mereka," kata Konovalov seperti dikutip Sputnik.

Ia menambahkan, bahkan dalam kondisi tersebut, aviasi jarak jauh Rusia membuktikan kapabilitasnya untuk menjalankan tugas, tulis Sputnik.

Rusia meluncurkan operasi militer melawan teroris di Suriah sejak 30 September lalu atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Menyusul penembakan pesawat pengebom Rusia Su-24 di ruang udara Suriah oleh AU Turki, Moskow meningkatkan kemampuan anti-pesawatnya di wilayah tersebut dengan drastis, untuk memastikan keamanan pasukannya.

Baca lebih banyak mengenai Terorisme >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki