Pakar: Turki, Arab Saudi, dan Qatar adalah Sumber Dana Teroris

F. William Engdahl, mengingatkan fakta bahwa Raja Salman, Gubernur Riyadh, ikut mendanai al-Qaeda di Afganistan dan Bosnia pada akhir 1970-an.

Kita tak boleh meremehkan peran Arab Saudi dalam menciptakan dan mendanai ISIS, demikian disampaikan F. William Engdahl, mengingatkan fakta bahwa Raja Salman, Gubernur Riyadh, ikut mendanai al-Qaeda di Afganistan dan Bosnia pada akhir 1970-an, demikian diberitakan Sputnik.

Mengutip narasumber intelijen Jerman BND, seorang peneliti Amerika-Jerman, sejarawan, dan konsultan risiko strategis F. William Engdahl menyebutkan bahwa Arab Saudi akan menjadi kekuatan serius yang menciptakan destabilisasi di Timur Tengah, menambahkan bahwa seperti kebijakan luar negeri Riyadh saat ini dapat segera digantikan dengan pendekatan bernada intervensi, tulis Sputnik.

Sang peneliti menuturkan, ia harus mempertimbangkan kembali pandangannya mengenai kemungkinan aliansi Rusia-Saudi, karena keterlibatan Rusia di Suriah saat ini dilihat sebagai hambatan bagi rencana keluarga kerajaan Saudi.

Menariknya, Sputnik melaporkan bahwa seorang peneliti independen dan penulis Timothy Alexander Guzman menyebutkan dalam artikelnya di bulan November bahwa terdapat 'segitiga' berpengaruh antara Turki, Arab Saudi, dan Qatar di Timur Tengah. Guzman menyebutkan, Turki merupakan koordinator utama dari aliansi diam-diam tersebut.

Siapapun dalang di balik aliansi Turki-Saudi-Qatar, tentu sulit menutupi aktivitas mereka di Timur Tengah, termasuk mendanai teroris atau menyelundupkan minyak dari Suriah dan Irak tanpa 'kongkalikong' dengan Barat. Sementara, Washington dan sekutu NATO Eropa-nya masih tutup mata terhadap aktivitas gelap yang dilakukan mitra mereka di Timur Tengah.

Baca lebih banyak mengenai Timur Tengah >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki