Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Sebut Pertemuan Assad dengan Putin Bersejarah

"Kami menilai intervensi Rusia bertolak-belakang dengan intervensi dan kebijakan AS atas Suriah yang sesat," kata Wamenlu Suriah Faisal Mekdad.

Pertemuan Presiden Suriah Bashar Assad dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Oktober lalu merupakan momen bersejarah, demikian disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad, Rabu (4/11).

"Kunjungan Assad ke Moskow dan pertemuannya dengan Putin adalah momen bersejarah," tulis Kantor Berita Mehr mengutip pernyataan Mekdad yang dilontarkan saat bertemu dengan juru bicara parlemen Iran Ali Larijani. "Pertemuan ini sangat penting terutama setelah operasi militer Rusia di Suriah yang bertujuan melanggengkan rezim Assad. Kami menilai intervensi Rusia bertolak-belakang dengan intervensi dan kebijakan AS atas Suriah yang sesat," kata Mekdad.

"Intervensi koalisi yang dipimpin AS di Suriah tak punya legitimasi karena aksi tersebut bertujuan menentang presiden dan pemerintahan Suriah yang berkasa. AS datang ke Suriah untuk berperang dan menghancurkan infrastruktur Suriah. Mereka juga hendak mengamankan rezim Zionis dari ancaman yang dihadapi rezim tersebut di Suriah," tuturnya.

Sang diplomat menegaskan bahwa negaranya sangat mengapresiasi posisi Iran yang mendukung integritas Suriah.

Mekdad juga memuji komunike yang diadopsi pada Pertemuan Wina terkait Suriah sebagai dokumen penting bagi masa depan Suriah.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

Baca lebih banyak mengenai Suriah >>>

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki