Presiden Indonesia Joko Widodo dijadwalkan menghadiri peletakkan batu pertama proyek pembangunan jalur kereta api Borneo dan Techno Park di Kalimantan Timur pada 17 November mendatang, demikian diberitakan Kompas.com.
Menurut Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek, nilai investasi yang ditanamkan Russian Railways untuk pembangunan kereta api Borneo dan Techno Park mencapai Rp 72 triliun.
Awang menegaskan, angka tersebut merupakan investasi — bukan dana pinjaman. "Semua dari Rusia, bukan pinjaman melainkan investasi," terang Awang.
Sang gubernur memaparkan, proyek pembangunan dua jalur rel kereta sepanjang 900 kilometer ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu lima tahun.
"Jalur pertama dari Kutai Barat sampai ke kawasan industri Buluhminum di Balikpapan, kedua dari Kutai Kertanegara sampai KEK Batua Trans Kalimantan Selatan," tutur Awang seperti dikutip Kompas.com.
Jalur kereta api tersebut akan digunakan untuk kereta api penumpang maupun angkutan barang.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Kereta Api Borneo Andrey Shigaev menjelaskan bahwa realisasi proyek ini akan memberikan dorongan kuat untuk pertumbuhan di seluruh pulau Kalimantan.
PT KAB merupakan perusahaan yang mengoperasikan infrastruktur rel kereta api, terutama membangun rel kereta untuk keperluan pengangkutan batu bara di Kalimantan. PT KAB didukung penuh oleh perusahaan kereta api terbesar di dunia asal Rusia, Russian Railways.
Rencana operasional PT KAB di Kalimantan Timur akan menghubungkan Kutai Barat, Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Balikpapan.
Menurut keterangan Shigaev, jika pembangunan tidak tertunda, pengangkutan pertama batu bara ke pelabuhan melalui jalur kereta api sudah bisa dilakukan pada 2018.
Baca lebih banyak mengenai Kerja Sama Indonesia-Rusia >>>
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda