Rosatom: Kami Siap Bangun PLTN di Indonesia

"Kami bisa membuat reaktor sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan," kata Stromblakh.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia baru merampungkan cetak biru PLTN Indonesia yang berkapasitas lima ribu megawat, dan perusahaan pembangkit nuklir asal Rusia Rosatom mengaku siap membangun PLTN di Indonesia, demikian diberitakan Kompas.com (28/9).

"Kami siap jika pemerintah meminta kami untuk membangun PLTN di Indonesia," ujar Wakil Direktur Riset Rosatom Profesor Yaroslav I Stromblakh dalam konferensi pers di Moskow, Minggu (27/9), seperti dikutip Kompas.com.

Stromblakh mengingatkan, Rusia sudah berpengalaman dalam bidang teknologi nuklir. "Kami bisa membuat reaktor sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan," kata Stromblakh.

Sementara, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot S Wisnubroto menyebutkan, kerja sama Indonesia dengan Rosatom baru sebatas peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan pengembangan infrastruktur PLTN seperti pencarian lokasi, aspek ekonomi, dan aspek teknologi. "Tapi kerja sama ini tidak mengikat. Kami belum tentu memakai teknologi Rosatom untuk membangun PLTN," terang Djarot.

Akan tetapi, Djarot menegaskan bahwa pembangunan PLTN di Indonesia masih menunggu persetujuan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Rencana pembangunan PLTN di Indonesia tercantum dalam UU 17/2007 mengenai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005- 2025. Berdasarkan UU tersebut, Indonesia harus sudah memiliki PLTN pada tahun 2019.

Rosatom merupakan perusahaan pembangkit nuklir Rusia yang memasok 33 persen kebutuhan listrik di Eropa dan Rusia.

Diolah dari materi Kompas.com.

Baca lebih banyak mengenai Energi Nuklir >>>

 

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki