Lima Hidangan Khas dari Wilayah Yaroslavl yang Patut Anda Cicipi! (FOTO) 

Hidangan khas dari kota-kota utama rute 'Cincin Emas' Rusia.

Hidangan khas dari kota-kota utama rute 'Cincin Emas' Rusia.

Solstizia, Ryzhkov, Arx0nt, PicturePartners/Getty Images
Jika Anda berkunjung ke Yaroslavl — wilayah yang dilalui rute ‘Cincin Emas Rusia’ dan terkenal dengan arsitektur dari abad pertengahannya ini, Anda bakal menemukan banyak destinasi wisata budaya sekaligus kuliner. Apa saja? 

  1. Sup 'Ushnoe'

Hidangan rebusan ini terbuat dari daging dan saus yang kental dan kaya rasa, meski bisa juga disajikan dengan ikan. Nama ‘ushnoe’ sendiri dalam Bahasa Rusia bisa dikaitkan dengan kata ‘ushi’ (telinga). Meski begitu, sejatinya nama tersebut berasal dari kata ‘ukha’ — di masa lalu, hidangan sup ikan dan daging dinamakan demikian. 

Sesuai resepnya, sayuran (biasanya wortel dan bawang bombay) serta daging kambing digoreng sebentar dengan bumbu, kemudian dimasukkan ke dalam panci dan direbus dalam waktu yang lama dengan api kecil, lalu ditambahkan air hingga dagingnya empuk dan lunak. Terdapat cara lain untuk menghasilkan tekstur daging yang empuk, yaitu dengan menutup panci dengan lapisan tipis adonan di atasnya, sehingga kaldu tidak cepat menguap.

  1. 'Ryapushka' asap

Lambang Pereslavl-Zalessky memperlihatkan dua ekor ikan ryapushka. Dulunya, Danau Pleshcheyevo terkenal dengan makanan khas ini. Meski sekarang hasil tangkapan ikan ryapushka sudah terbatas, Anda masih bisa memesannya di kafe-kafe setempat.

‘Ryapushka’ paling sering dimasak dengan cara digoreng, dikeringkan, atau diasap, tetapi resep yang direndam dengan sayuran atau saus krim asam juga populer. Sebuah museum di pinggir danau didedikasikan untuk ‘ryapushka’ yang memiliki cita rasa lembut dan aroma mentimun ini.  

‘Ryapushka’ adalah ikan kecil dengan panjang rata-rata 13 hingga 35 sentimeter. Ikan ini dijuluki ‘ikan haring tsar’, karena disajikan di atas meja makan tsar Rusia selama beberapa abad. Penulis asal Prancis Alexandre Dumas, yang pernah mengunjungi daerah setempat, juga sempat menyebut tentang hidangan ikan ini dalam sebuah surat kepada putranya. 

  1. Selai bawang

Bawang dari Kota Rostov yang Agung adalah kebanggaan lokal. Rasanya manis dan tersimpan dengan sangat baik. Tak heran, penduduk setempat telah terbiasa memakainya tak sekadar untuk sup dan sajian utama, tapi juga membuat selai bawang. 

Untuk membuat selai, mereka memilih bawang merah yang manis. Bawang ini diiris dan direbus dengan rempah-rempah, anggur merah, dan madu. Selai bawang bombay cocok dipadukan dengan hidangan daging, sayuran, keju, dan anggur.

  1. Pai mentimun acar

Asinan acar dari Desa Vyatskoye telah dikenal sejak paruh kedua abad ke-19. Saat itu, mentimun kecil lokal dipasok dan disajikan kepada tsar. Mereka enak dimakan dalam keadaan segar maupun diasinkan. Anda bisa mengasinkannya dengan bawang putih dan daun adas atau menambahkan kismis dan daun ek untuk menambah rasa.

Dulu, mentimun biasanya direbus dengan susu bersama bawang bombay dan bawang putih, tetapi jika kombinasi ini agak spesifik, pai lokal yang terbuat dari adonan gandum hitam dan diisi acar tampak lebih menggugah selera. Anda dapat mencobanya di banyak kafe lokal.

  1. Anggur ‘Dusheparka’

Minuman beralkohol bernama 'dusheparka' dari Wilayah Yaroslavl adalah anggur lokal yang dibuat dengan bahan dasar madu, cranberry, dan rempah-rempah. Baik bir maupun anggur cocok digunakan sebagai komponen alkohol. Anggur ini diminum dalam keadaan panas, sehingga ‘mengukus jiwa’ (‘dushu parit’).

Selain olahan ikan, ternyata para tsar Rusia juga menyukai hidangan eksotis lainnya seperti angsa goreng hingga acar lemon. 

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki