Keistimewaan hidangan pencuci mulut ‘Pavlova’ terletak pada meringue putihnya yang renyah, whipped cream, dan buah beri segar. Beberapa koki lebih suka menyiapkannya dalam bentuk kue, sementara yang lain sebagai kue mini satuan (‘baby pavlova’).
Asal-usul lahirnya hidangan penutup ‘Pavlova’ berasal dari ketika Anna tur mengadakan tur ke Selandia Baru dan Australia pada 1926. Pada saat itu, Anna telah berhasil menjadi pemeran utama dalam pertunjukan balet ‘La Bayadere’, ‘Giselle’, dan ‘Swan Lake’ — sekaligus sudah terkenal dalam miniatur koreografi ‘The Swan’ (yang kemudian berganti nama menjadi ‘The Dying Swan’).
Selama turnya ke Selandia Baru, seorang koki di sebuah patiseri hotel di Wellington sangat terinspirasi saat melihat pakaian longgar nan elegan yang dikenakan Anna. Sehingga ia pun memutuskan untuk membuat hidangan penutup baru bernuansa ‘seputih salju’ yang merepresentasikan keanggunan Anna.
Sedangkan menurut versi lain — setelah kematian Anna pada 1953, seorang pembuat kue bernama Bert Sachet dari Australia juga menciptakan hidangan kue baru ‘yang seanggun balerina Pavlova’. Nama Pavlova pun melekat pada kue tersebut.
Sejak saat itu, para pembuat kue di seluruh dunia telah mencoba menciptakan kembali keanggunan sang balerina ke dalam hidangan yang lezat dengan cara mereka sendiri. Para ahli menghitung ada lebih dari 600 variasi hidangan pencuci mulut ‘Pavlova’ yang berbeda-beda!
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda