'Gubadiya': Pai Berlapis Khas Tatar untuk Pernikahan Tradisional Rusia

Cari tahu mengapa sangat penting bagi remaja putri untuk mempelajari cara memanggang "Gubadia".

Cari tahu mengapa sangat penting bagi remaja putri untuk mempelajari cara memanggang "Gubadia".

Olga Brovkina
Apakah Anda ingin menjelajahi ragam kuliner Rusia yang, mungkin, belum pernah Anda rasakan sebelumnya? Coba lah pai pengantin tradisional 'gubadiya'!

Gubadiya’ adalah hidangan tradisional dari masakan Tatar dan Bashkir di Rusia. Hidangan ini adalah sejenis pai gurih yang biasanya dibuat dengan isian daging (biasanya daging sapi atau domba), serta bawang bombay dan nasi, yang dipanggang di dalam cetakan kue.

​​Tidak bisa dipastikan dari mana gubadiya berasal, tetapi diyakini gubadiya telah dipengaruhi oleh masakan Tatar. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa hidangan tersebut mungkin dibawa ke Rusia oleh penjajah Mongol pada abad ke-13.

Gubadiya memiliki makna khusus dalam pernikahan. Sudah menjadi kebiasaan keluarga mempelai perempuan untuk mempersiapkan Gubadiya. Hidangan tersebut sering dibuat dalam jumlah banyak dan disajikan kepada semua tamu yang menghadiri pesta pernikahan.

Secara tradisional gubadiya dianggap sebagai simbol keahlian memasak pengantin perempuan dan merupakan cara untuk menunjukkan kemampuannya memberi makan calon keluarganya. Pai harus memiliki lapisan isian yang sama dan dipanggang dengan baik, tetapi tetap kering. Hidangan tersebut juga dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi pengantin baru.

Ada dua variasi dari gubadiya — yang pertama adalah versi manis yang diisi dengan buah-buahan kering dan keju cottage merah buatan sendiri. Biasanya dimakan sebagai hidangan penutup dengan teh. Versi kedua adalah hidangan berisi daging yang gurih dan bergizi. Menariknya, buah-buahan kering juga ditambahkan ke daging gubadiya, karena diyakini buah kering dapat melindungi pengantin baru dari kejahatan.

Hari ini, kita akan memasak gubadiya lezat dengan daging dan buah-buahan kering.

Bahan untuk satu kue:

Untuk isian:

  • 500 gram domba fillet
  • 1 cangkir (atau 250 gram) beras 
  • 100 gram campuran buah kering 
  • 150 gram mentega cair 
  • 2 buah bawang 
  • 4 butir telur rebus 
  • 2 sdm minyak sayur 
  • Garam, lada hitam tumbuk untuk daging, secukupnya

Untuk adonan:

  • 500 gram tepung yang diayak 
  • 1 cangkir atau 250 gram susu 
  • 10 gram ragi kering 
  • 50 gram mentega cair 
  • 2 butir telur 
  • 1,5 sdm gula 
  • Sedikit garam

Persiapan:

1. Tuang ragi, gula, dan setengah dari tepung yang sudah diayak ke dalam susu hangat. Aduk, tutupi dengan handuk dan biarkan di tempat yang hangat selama 1 jam.

2. Tambahkan mentega, kuning telur, garam dan sisa tepung ke dalam adonan.

3. Aduk adonan, taruh di atas permukaan yang sudah ditaburi tepung dan aduk hingga adonan tidak menempel di tangan. Letakan ke dalam mangkuk, tutup dan biarkan selama 1 jam. Aduk adonan 2 kali lagi dengan kurun waktu 40-50 menit.

4. Selanjutnya, siapkan isiannya. Potong daging menjadi beberapa bagian menggunakan penggiling daging. Kupas bawang bombay, potong halus dan goreng dengan minyak sayur yang sudah dipanaskan selama 5 menit.

5. Setelah itu tambahkan daging cincang dan goreng sambil diaduk selama 8 menit. Angkat dari api dan biarkan dingin. Tambahkan garam dan merica secukupnya.

6. Masak nasi sampai matang.

7. Cincang halus telur.

8. Cuci buah-buahan kering, potong kecil-kecil dan diamkan sebentar dalam air mendidih.

9. Giling dua pertiga adonan menjadi lingkaran dengan diameter 5 centimeter lebih besar dari diameter cetakan oven. Masukkan ke dalam cetakan yang sudah diolesi minyak; taburkan minyak secara merata di atasnya.

10. Taruh sepertiga nasi di atas adonan.

11. Lalu isian daging.

12. Kemudian lapisan lainnya — sepertiga bagian kedua beras dan satu lapisan telur.

13. Tambahkan sisa nasi dan buah-buahan kering. Tuang di atas mentega cair.

14. Ratakan sisa adonan membentuk lingkaran, letakkan di atas dan jepit ujungnya. Panggang pai selama 35-40 menit pada suhu 190 derajat celcius.

14. Untuk hasil terbaik, sebaiknya disajikan dalam keadaan panas.

15. Selamat menikmati!

Selain Pai Gubadiya, apa saja hidangan yang disiapkan untuk pernikahan tradisional Rusia? Simak selengkapnya, di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki