Jangan lewatkan!
Bergabunglah dengan Russia Beyond di saluran Telegram kami untuk mendapatkan konten eksklusif lainnya
Roti yang juicy dengan nama yang agak lucu ini akan memenangkan hati Anda.
Olga BrovkinaWilayah Ural terkenal dengan musim dingin yang ekstrim dan iklim kontinental. Secara tradisional, daging, sup kental yang padat, dan pai bergizi, dimasak di sana. Salah satu hidangan yang paling menonjol adalah posikunchiki.
Posikunchiki adalah hidangan lama masakan Ural, terutama dari wilayah Perm dan barat laut Sverdlovsk. Nama itu diberikan untuk pai goreng kecil, yang ukurannya kira-kira sama dengan pangsit lemak yang lezat. Hidangan itu terbuat dari adonan tidak beragi dan digoreng dalam minyak dalam jumlah yang banyak.
Hal utama yang membedakan posikunchiki dari kue-kue lainnya adalah isiannya yang sangat juicy. Dalam banyak hal, ciri khas dan metode memasak ini membuatnya mirip dengan chebureki (camilan rusia).
Posikunchiki berasal dari kata kerja Rusia "sicat'"("mencipratkan") — karena pai menyemprotkan jus saat Anda menggigitnya. Mereka juga disebut posekunchiki — dari kata kerja Rusia "sech'" ("untuk dadu/iris/cacah"), karena isiannya dicincang halus, tetapi tidak dicampur dalam penggiling daging. Tapi apapun pengertiannya, pai kecil ini telah lama menjadi hidangan yang populer, dan menyebar ke seluruh wilayah Rusia lainnya.
Isiannya terdiri dari daging domba, sapi atau babi. Secara umum, ada banyak variasi yang berbeda. Pada saat yang sama, di setiap kota atau desa Ural, Anda pasti akan diberitahu bahwa posikunchiki memiliki variasi yang paling otentik, dan yang lainnya hanya meniru atau resep baru.
Tidak ada yang tahu persis kapan hidangan ini muncul. Tetapi banyak orang ingat bahwa nenek mereka sering memasak pai mini ini. Penduduk setempat mengingat rasa khas daging segar (seringkali dari hewan liar, seperti rusa) yang digiling dalam alat pencincang sejak kecil, tetapi banyak penduduk Rusia bahkan tidak dapat membayangkan apa itu.
Hari ini, saya sarankan kita memasak hidangan ini dengan daging cincang dari toko lokal. Ini akan memerlukan waktu sekitar empat jam.
1. Untuk memulai, kami akan menyiapkan adonan, karena perlu istirahat 30 menit sebelum kami mulai mengerjakannya. Campurkan telur dengan gula dan garam. Aduk secara merata.
2. Secara bertahap tambahkan susu hangat ke dalam adonan itu, dan aduk lagi.
3. Secara bertahap, tambahkan tepung ke dalam adonan dan aduk adonan secara perlahan dengan tangan Anda sampai menjadi bola yang elastis. Aduk setidaknya selama 10 menit, lalu masukkan ke dalam wadah selama 20-30 menit, dan masukkan ke dalam lemari es.
4. Saat adonan sedang diistirahatkan, kami akan menyiapkan isiannya. Potong bawang menjadi kubus kecil, lalu tambahkan ke daging cincang.
5. Bumbui daging dengan garam dan merica. Aduk hingga merata. Tambahkan sedikit air. Daging cincang harus menyerupai krim asam yang kental, dan tidak boleh cair. Pastikan daging cincang tetap berair agar posikunchiki menghasilkan kaldu yang juicy. Selama pembuatan, daging cincang secara perlahan akan mengental, jadi jika perlu, tambahkan air dan garam ke daging cincang secukupnya.
6. Gulung adonan dan potong menjadi 28-30 bagian. Gulung masing-masing menjadi sanggul kecil, lalu gulung dengan diameter 10 centimeter. Taruh 1 sendok makan isian pada satu setengah roti yang digulung, tutup dengan setengah lainnya.
7. Jepit dengan garpu di satu sisi agar kaldu tidak bocor saat digoreng.
8. Goreng semua posikunchik di setiap sisi selama 2-3 menit sampai berwarna coklat keemasan.
9. Posikunchiki siap disajikan di meja makan.
10. Selamat menikmati!
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda