Vzvar: Hidangan Sup Bawang Rusia yang Terlupakan

Hidangan khas bawang ini disiapkan sebagai saus untuk angsa pada abad ke-16.

Hidangan khas bawang ini disiapkan sebagai saus untuk angsa pada abad ke-16.

Restoran Uhvat
Seperti apa rasanya sup bawang Prancis yang setara dengan hidangan Rusia kuno?

Chef Viktor Beley dari restoran 'Uhvat' di Moskow berbagi resep sup bawang berbahan dasar saus dengan kami. Ini adalah resep sup yang bisa dimakan bahkan oleh Tsar Ivan yang Mengerikan.

Onion vzvar (kaldu daging) adalah saus Rusia kuno, yang disajikan di meja tsar dengan angsa, kalkun, angsa dan, kadang-kadang, dengan domba. Pada saat itu, ramuan dengan tambahan bumbu, beri, akar, dan buah-buahan lainnya disebut 'vzvar'. Misalnya, ada jenis vzvar kranberi, apel, kubis atau bawang.

Bawang vzvar dibuat dari bawang bombai yang ditumis sampai berwarna kecoklatan dengan madu dan berbagai rempah-rempah lain. Cuka atau krim asam ditambahkan untuk rasa asam, tetapi kali ini kita akan melakukannya dengan anggur putih. Chef Viktor Beley juga menambahkan kaldu daging sapi ke dalam saus dan mendapatkan sup bawang asli yang sama enaknya dengan sup Prancis.

Chef Viktor Beley.

Bahan untuk 6 porsi:

  • 1 liter kaldu sapi
  • 1 kg bawang bombai
  • 2 siung bawang putih
  • 50 ml minyak zaitun ("olive oil")
  • 50 gr mentega
  • 10–15 gr timi
  • 250 ml anggur kering putih

Cara Membuat

1. Potong bawang bombai menjadi potongan-potongan kecil. Lalu goreng dengan api sedang dalam mentega dan minyak zaitun dengan bawang putih dan timi sampai berwarna keemasan.

2. Tambahkan anggur putih, didihkan. Selanjutnya, tambahkan kaldu sapi dan masak sampai kaldu matang, lalu bumbui dengan garam dan merica.

3. Sebelum disajikan, taburi sup kaldu dengan keju parut, seperti parmesan.

4. Sup vzvar bawang ini dapat disajikan dengan sepotong roti gandum dengan tekstur yang keras, digoreng terlebih dahulu hingga menjadi kerak yang renyah. Anda bisa juga menaburkan keju parut di atasnya. Selamat mencoba!

Selanjutnya, bagaimana cara memasak borcsh dalam sepotong roti Borodinsky? Simak selengkapnya. 

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki