Bagaimana Rusia Menjadi Negara Pengekspor Gandum Terbesar di Dunia?

Ilya Naimushin/Sputnik
Rusia menjual lebih banyak gandum daripada negara mana pun di dunia. Pada saat yang sama, konsumsi gandum di dalam negeri pun meningkat.

Tahun ini, Rusia akan mempertahankan gelarnya sebagai negara pengekspor gandum terbesar di dunia, menurut data Dinas Pertanian Luar Negeri Departemen Pertanian AS (FAS USDA).

Berdasarkan laporan bulan lalu, FAS memperkirakan panen gandum Rusia (di luar Krimea) meningkat lima juta ton menjadi 83 juta ton. Potensi ekspor gandum Rusia pada musim 2020/2021 meningkat dari 37,5 juta menjadi 39 juta ton. Sementara AS, yang mengekor di posisi kedua, diperkirakan mengekspor 27 juta ton gandum tahun ini, disusul Uni Eropa dengan 25,5 juta ton.

Di mana posisi Rusia sebagai pemasok gandum?

Selama beberapa tahun terakhir, Rusia telah masuk dalam sepuluh besar pengekspor komoditas biji-bijian atau serelia, termasuk jelai (barley), jagung, gandum hitam, haver (oat), dan terutama gandum. Pada 2017—2019, Rusia menjadi pengekspor gandum terbesar di dunia, menguasai sekitar 20 persen pasar dunia.

“Selama sepuluh tahun terakhir, Rusia telah melipatgandakan ekspor gandumnya, sedangkan pasar dunia hanya tumbuh sepertiga. Dengan demikian, pangsa Rusia dalam pasar (gandum) global praktis berlipat ganda,” kata Denis Ternovsky, seorang peneliti ternama di Pusat Kebijakan Pangan dan Pertanian dengan Institut Penelitian Ekonomi Terapan (IPEI), RANEPA.

Apakah Rusia selalu menjadi pengekspor biji-bijian?

Sejak 1960-an, Uni Soviet adalah pengimpor biji-bijian. Pada 1963, misalnya, Uni Soviet membeli 10,4 juta ton biji-bijian dan 2,1 juta ton tepung dari AS. Selama beberapa dekade berikutnya, jumlah impor biji-bijian Uni Soviet terus meningkat:

  • pada 1972, impor biji-bijian mencapai 23 juta ton;
  • pada 1975, menjadi 27 juta ton;
  • pada 1979, menjadi 31 juta ton; dan
  • pada 1980, menjadi 43 juta ton.

Jumlah impor biji-bijian tertinggi tercatat pada 1985. Kala itu, Uni Soviet membeli 47 juta ton biji-bijian.

Ketergantungan Uni Soviet pada impor biji-bijian menjadi salah satu faktor pendorong perestroika dan reformasi ekonomi, dan, akhirnya, keruntuhan Uni Soviet. Karena harga minyak menurun drastis pada paruh kedua 1980-an, Pemerintah Soviet tidak memiliki cukup mata uang asing untuk membeli biji-bijian sehingga terpaksa meningkatkan jumlah pinjaman luar negeri. Sementara itu, kelangkaan produk biji-bijian menyebabkan kelangkaan pangan dan meningkatnya kemarahan publik di dalam negeri.

Biji-bijian apa saja Rusia jual ke luar negeri?

Ladang gandum yang siap panen.

Komoditas biji-bijian yang paling penting di dunia adalah gandum dan Rusia kini menjadi salah satu pemasok gandum terbesar di dunia.

“Dalam hal produksi gandum, tahun lalu Rusia menjadi produsen terbesar ketiga, setelah India dan Tiongkok,” kata Dmitry Bedenkov, kepala peneliti di perusahaan investasi Russ-Invest.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, pada 2018—2019, produksi gandum Rusia melebihi 72 juta ton. Pada 2017, Rusia mencatat rekor panen sebesar 86 juta ton.

Berapa banyak gandum yang Rusia jual?

Panen gandum

Menurut FAO, pada 2019, Rusia adalah pengekspor gandum terbesar di dunia, dengan penjualan hampir 34,5 juta ton.

Dua dari tiga pengekspor gandum terbesar lainnya, AS dan Uni Eropa, tertinggal jauh di belakang Rusia, dengan total ekspor masing-masing mencapai 26,6 dan 23,7 juta ton. Rusia mengekspor hampir setengah dari total produksi biji-bijiannya. Sejak 2013, ketika ekspor biji-bijian Rusia belum mencapai 14 juta ton, pertumbuhan ekspor hampir sebesar 150 persen. Pertumbuhan tersebut sebagian berkaitan dengan kenaikan harga biji-bijian dunia dan peningkatan produksi gandum dalam negeri. Pada 2012 dan 2013, Rusia memproduksi 37,8 dan 52,14 juta ton gandum.

Negara mana saja yang membeli biji-bijian Rusia?

Elevator, perusahaan penyimpanan dan pengolahan biji-bijian.

Menurut Layanan Bea Cukai Federal, dalam enam bulan pertama tahun 2020, pembeli terbesar biji-bijian Rusia adalah Turki ($818,3 juta), diikuti Mesir ($514,7 juta), dan Arab Saudi ($167,5 juta).

Selain itu, Rusia memasok cukup banyak biji-bijian untuk:

  • Vietnam ($129,8 juta),
  • Bangladesh ($105.1 juta),
  • Sudan ($102,4 juta),
  • Uni Emirat Arab ($95,7 juta),
  • Azerbaijan ($83,5 juta), dan
  • Maroko ($77,8 juta).
Panen gandum

Jika kita melihat jumlah ekspor biji-bijian, negara-negara pengimpor terbesar pada paruh pertama tahun 2020 adalah sebagai berikut:

  • Turki (3,9 juta ton),
  • Mesir (2,3 juta ton),
  • Arab Saudi (893.000 ton),
  • Vietnam (660.000 ton),
  • Bangladesh (479.000 ton),
  • Sudan (477.000 ton),
  • Uni Emirat Arab (460.000 ton),
  • Azerbaijan (410.000 nada), dan
  • Maroko (368.000 ton).

Dalam enam bulan pertama tahun ini, Rusia mengekspor biji-bijian senilai $3,56 miliar, 14,3 persen lebih banyak daripada periode yang sama tahun lalu. Secara fisik, pasokan bahkan meningkat 23,1 persen menjadi 17,3 juta ton.

Bagaimana Rusia berhasil menjadi pemimpin pasar gandum?

Panen gandum

Pertumbuhan ekspor seluruhnya dicapai melalui produksi baru. Konsumsi biji-bijian dalam negeri pun tak lantas menurun karena peningkatan ekspor, tetapi sebaliknya, meningkat sebesar 10 persen selama dasawarsa terakhir.

“Pertumbuhan produksi terutama disebabkan oleh peningkatan teknologi pertanian dan peningkatan hasil panen,” kata Denis Ternovsky. Dia menunjukkan bahwa ekspor biji-bijian tumbuh pesat karena penciptaan infrastruktur logistik (terminal-terminal pelabuhan), yang memungkinkan untuk menangani peningkatan volume ekspor berkali-kali lipat, dan devaluasi rubel, yang membuat gandum Rusia lebih kompetitif menyusul penurunan harga di pasar dunia setelah 2014.

Investigasi terhadap “skandal kapas” membuka mata masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang menyedihkan selama periode akhir Soviet. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki