Empat Perempuan Rusia yang Sukses Membangun Bisnis di Amerika

Crazy Science, Alina Avunjan, Sila Misli, @russian_nails_nyc
Mendirikan perusahaan sendiri tak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi di negara asing. Namun, para perempuan tangguh Rusia ini membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil.

1. Lana Karsakova, pengusaha salon kecantikan kuku di New York

Desainer grafis dan manajer pemasaran Lana Karsakova telah tinggal di luar Rusia selama enam tahun. Perempuan kelahiran Chelyabinsk itu pindah ke New York dan bekerja sebagai desainer pada 2017 dan kemudian memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri pada 2019.

“Semuanya berjalan dengan baik, kecuali satu hal — saya tidak dapat menemukan salon manikur kuku yang bagus. Insting 'spesialis pemasaran' saya pun tergerak dan menyadarkan saya bahwa ada permintaan untuk itu, tetapi tidak ada pilihan yang layak. Jadi, saya memutuskan untuk membuka salon kecantikan kuku sendiri, bahkan tanpa mengetahui apa perbedaan antara manikur 'perangkat keras' dan manikur 'klasik',” kenang Lana.

Pada awalnya, ada banyak tantangan, mulai dari mempelajari segala sesuatu yang perlu diketahui tentang bisnis kuku hingga menemukan tempat dengan harga sewa yang terjangkau. 

“Ketika kami buka pertama kali pada Oktober, saya harus menemukan teknisi kuku dan pelanggan. Pada awalnya, kami tidak memiliki keduanya sehingga membuat saya cemas. Namun, akhirnya saya berhasil melewatinya. Hari ini, kami memiliki enam teknisi kuku, seorang administrator, dan saya sendiri,” katanya. "Ini adalah bulan keenam kami beroperasi, tetapi sejak bulan ketiga kami sudah dipesan penuh,” tambahnya.

Terkadang, mentalitas Rusia Lana menciptakan hambatan bagi aspirasi bisnisnya.

“Sifat Rusia kita tidak membiarkan kita mempercayai orang, sering mengarah pada meremehkan diri sendiri, dan harga diri yang rendah — semua itu bukanlah sesuatu yang membantu seseorang untuk mengejar tujuan mereka setiap hari. Ciri yang tidak terpisahkan dari mentalitas kita adalah keterusterangan. Itu tidak mudah! Saya harus berusaha meyakinkan diri sendiri dan orang-orang di sekitar saya bahwa itu adalah hal yang unik,” katanya, seraya menambahkan bahwa keberhasilan dalam segala jenis bisnis tergantung pada kemampuan seseorang untuk bereaksi dengan cepat, mengambil risiko, dan menjalin kontak.

2. Anna Panacheva, pengusaha kuis pub di Miami

Lahir di kota industri Novokuznetsk, Anna ingin pindah ke tempat lain tak lama setelah menyelesaikan kuliahnya. Pada 2014, ia pindah ke Sankt Peterburg secara spontan, lalu ke Moskow, dan tiga tahun kemudian, pergi berlibur ke Miami bersama seorang temannya. 

“Di akhir liburan kami, kami memutuskan untuk tinggal. Amerika adalah negara para migran. Di sini, Anda merasa seperti berada di tempat yang semestinya, karena ada begitu banyak orang dengan latar belakang yang sama,” kenangnya.

Menjadi seorang spesialis penjualan yang berpengalaman dan pencinta kuis pub, Anna dengan cepat memutuskan untuk mencoba mengatur permainan semacam itu di Miami.

 “Ketika saya pindah ke sini, tidak ada malam kuis semacam itu di sini dan saya tidak bisa berhenti memikirkannya, karena saya tidak tahu cara bertemu orang dan mencari teman di sini. Jadi, begitu saya mendapat izin kerja, saya segera mengumumkan kuis pertama saya."

Setelah acara pertamanya sukses, acara yang lainnya pun saling mengikuti hingga kini dia mengepalai perusahaan permainan kuisnya sendiri bernama 'Sila Misli' (kekuatan pikiran), yang sebagian besar memikat anggota komunitas berbahasa Rusia. 

Pada awalnya dia khawatir dengan birokrasi saat akan mendaftarkan perusahaan, tetapi semuanya berjalan lancar. 

“Datang dari Rusia, saya takut melakukan sesuatu yang salah dan mengira badan pajak, bank, serta lembaga lainnya tidak akan membiarkan saya bekerja dengan bebas. Namun, pemerintah di sini memberikan segala yang dibutuhkan oleh pengusaha dalam melakukan bisnis dan menciptakan lapangan kerja,” akunya.

Didirikan dua tahun lalu, perusahaanya kini memiliki tujuh orang pekerja. Pelanggannya pun tidak hanya di Miami saja, melainkan juga meluas ke kota-kota lain melalui waralaba. Di antaranya Orlando, New Jersey, Sacramento, San Jose, dan Los Angeles.

3. Alina Avunjan, pengusaha platform pelatihan di LA

Alina pindah ke Amerika dari Moskow sejak satu dekade yang lalu. Ia yang berprofesi sebagai produser media bepergian pertama kali ke New York untuk mendalami tentang media. Namun kota itu tak membuatnya terkesan. 

“Saya membencinya dan saya berpikir bahwa saya telah membuat kesalahan besar meninggalkan Moskow yang nyaman, tulus, dan berbudaya ... Jadi, ketika saya memiliki kesempatan, saya langsung kembali. Namun, ketika saya merasakan dorongan untuk bergerak maju dengan karir saya dan kembali memikirkan AS, kali ini saya memilih LA,” kenangnya.

Karena menyukai psikologi dan kualitas kesadaran diri (mindfulness) sejak kecil, Alina melihat bahwa ada semacam kebutuhan dalam teknologi penghubung dalam industri pelatihan Amerika. Pada 2017, ia memulai 'Awarenow', platform pelatihan all-in-one untuk "membantu para pelatih mengendalikan bisnis mereka dengan cara mengotomatiskan apa yang bisa diotomatiskan. Dengan begitu, pelatih dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk melatih".

"Sangat sulit untuk mengatasi hambatan bahasa, mentalitas, bekerja secara setara dengan orang Amerika yang sukses, memahami semua aspek budaya bisnis Amerika, mengambil bagian dalam negosiasi, dan membuat kesepakatan," akunya. 

Saat ini, tim Alina telah berkembang menjadi 10 karyawan dan Awarenow kini telah menjadi alat yang populer untuk pelatih bisnis, studio yoga, pusat kesehatan dan kebugaran, serta klinik medis. Dia sangat bangga dengan pekerjaan sukarela perusahaannya, termasuk kampanye dukungan emosional bagi mereka yang menderita kebakaran di California.

4. Anna Telminova, pengusaha pertunjukan sains untuk anak-anak di New York 

Berasal dari Yekaterinburg , Anna pindah ke New York pada 2017. Setelah tiba di Amerika, Anna yang mengantongi ijazah pengacara dan sebelumnya memiliki biro iklan di Rusia mulai bekerja sebagai guru musik untuk anak-anak.

"Saya ingat seratus dolar pertama saya. Saya senang bukan kepalang!" kenangnya.

Suatu ketika, Anna mendengar tentang perusahaan yang mengadakan pertunjukan sains untuk anak-anak dan langsung jatuh cinta pada ide itu. 

“Saya menelepon pemilik perusahaan dan mereka setuju untuk menjual teknologinya,” jelasnya.

Ia mengaku, bahwa butuh lusinan email dan panggilan untuk mendapatkan klien pertamanya, yang adalah sekolah. 

“Saya membeli teknologinya, menemukan dan melatih aktor profesional berbahasa Inggris, mendaftarkan perusahaan, serta membuka rekening bank,” kenang Anna. Satu pertunjukan yang sukses mendatangkan lebih banyak pesanan, dan basis kliennya pun kian berkembang.

Meskipun perusahaannya ‘Crazy Science’ masih seumur jagung, ia telah menerima persetujuan resmi dari Departemen Pendidikan New York.

“Kami telah melalui banyak hal selama bertahun-tahun — beberapa karyawan pergi, beberapa mencoba meniru kami dan membuka perusahaan serupa. Selain itu, semakin kami tumbuh, semakin banyak klien yang menolak untuk bekerja dengan kami karena aksen saya, atau hanya karena saya seorang wanita,” akunya. 

“Menjadi seorang migran dengan aksen dan pendekatan Rusia yang aneh, Anda selalu merasa seperti 'hobbit' saya memang tidak tinggi. Namun, berkat itu, saya tidak terlalu takut untuk mendapatkan teman baru, serta lebih mudah mengambil risiko dan gagal. Anda tidak takut terlihat konyol, yang kadang-kadang bagus jika Anda ingin sukses.”

Sejak 1861 hingga 2020, Rusia telah melakukan banyak hal penting dan tidak mungkin untuk Amerika Serikat. Inilah beberapa hal yang pernah dilakukan Rusia untuk Amerika.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki