Siapa Saja Taipan-Taipan Rusia Pemilik Klub Sepak Bola?

Alisher Usmanov dan Roman Abramovich setelah pertandingan Liga Primer Inggris antara Arsenal dan Chelsea di London.

Alisher Usmanov dan Roman Abramovich setelah pertandingan Liga Primer Inggris antara Arsenal dan Chelsea di London.

Reuters
Miliarder Rusia Alisher Usmanov baru saja menjual saham Arsenal miliknya, meski bisnis di sana sangat menguntungkan baginya. Siapa saja taipan Rusia lainnya yang mendapatkan uang dari sepak bola?

Alisher Usmanov dan Arsenal

Arsenal adalah salah satu klub sepak bola milik orang Rusia yang paling menguntungkan. Pendapatan mereka sangat mengesankan: pada musim 2016-2017, jumlahnya 558 juta dolar AS (8,13 triliun rupiah), naik hampir 23 juta dolar AS dari tahun sebelumnya dengan laba kotor sebesar 57 juta dolar AS, menurut laporan keuangan klub. Arsenal saat ini menempati peringkat 6 di Football Money League Deloitte.

Alisher Usmanov menyaksikan pertandingan Liga Champions antara Arsenal dan Bayern Munich di London pada 19 Februari 2013.

Menjual klub tersebut mungkin bukan keputusan mudah bagi Usmanov, terutama mengingat bahwa baru dua tahun lalu ia menggandakan kepemilikannya menjadi 30,04 persen. Tetapi jangan merasa terlalu kasihan kepada Usmanov, yang akan mendapat 703 juta dolar AS atas penjualan sahamnya. Menurut Bloomberg, dengan menjual sahamnya Usmanov mengakhiri perselisihan manajemen klub dengan taipan lain, Stan Kroenke, pemegang saham mayoritas di Arsenal. Dalam beberapa tahun terakhir, Kroenke telah berulang kali menolak tawaran Usmanov untuk membeli 67 persen sahamnya. Ia kini akan memiliki hampir 100 persen saham Arsenal.

Dmitry Rybolovlev dan AS Monaco

AS Monaco, yang dimiliki oleh taipan Rusia lainnya Dmitry Rybolovlev, juga tampaknya memiliki kinerja yang sangat baik dari segi finansial dan performa di lapangan. Rybolovlev, yang kaya dari menjual pupuk kalium, membeli AS Monaco beberapa tahun lalu dan mengubahnya menjadi juara Ligue 1. Ini pencapaian yang luar biasa, mengingat sebelumnya mereka bukanlah jagoan juara.

Presiden Monaco Dmitry Rybolovlev pada pertandingan antara Monaco dan Paris Saint-Germain pada 31 Maret 2018.

Dari sisi finansial, bisa dibilang tidak ada hal yang buruk. Tidak banyak data keuntungan dan kerugian klub, tetapi sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam beberapa tahun terakhir klub telah mendapatkan banyak uang dari para pemainnya. Rybolovlev sendiri mengakui, "Monaco hidup dari penjualan pemain."

Salah satu contohnya adalah penjualan Anthony Martial. Sebagai remaja dari Olympique Lyonnais, ia bergabung dengan Monaco seharga 2,5 juta dolar AS dan kemudian dijual ke Manchester United seharga 70 juta dolar AS. Mereka bahkan mendapatkan lebih banyak dari Kylian Mbappe, yang pindah dari Monaco ke PSG seharga 206 juta dolar AS, menjadikannya pemain termahal kedua di dunia.

Diperkirakan, pada musim 2016-2017 Monaco menghasilkan hingga 400 juta dolar AS dari menjual pemain. Strategi Rybolovlev tampaknya berhasil, di mana klub bermain dengan baik dan meraup untung besar pada saat yang sama.

Roman Abramovich dan Chelsea

Abramovich tidak bisa membanggakan hasil keuangan yang sama dengan dua tim sebelumnya. Chelsea mengalami kerugian 18 juta dolar AS pada tahun 2016-2017. Namun begitu, tampaknya klub berhasil mengimbangi kerugian operasinya karena menghasilkan laba sebesar 19,5 juta dolar AS. Uang ini berasal dari menjual pemain. Chelsea juga memiliki omset yang mengesankan, 493 juta dolar AS.

Pemilik Chelsea Roman Abramovich berdiri bersama putranya, Aaron Alexander, sebelum pertandingan sepakbola antara Chelsea dan Sunderland di London pada 24 Mei 2015.

Jika hanya melihat kinerja lapangan, Chelsea terlihat cukup kuat. Pada 2017, klub menjadi juara Liga Premier. Tentu saja, pencapaian semacam itu tidak murah: Diperkirakan bahwa Abramovich telah menggelontorkan 1,5 miliar dolar AS ke klub sejak membelinya pada 2003. Mengingat skalanya yang besar, sulit menilai seberapa menguntungkan investasi ini.

Maxim Demin dan Bournemouth

Tidak seperti Arsenal dan Chelsea, Bournemouth, klub Liga Premier lainnya, belum masuk ke 20 klub teratas di Football Money League, tetapi kasnya memang menunjukkan keuntungan 19 juta dolar AS setelah musim 2016-2017. Ini setara dengan Chelsea. Omset keseluruhan klub adalah 139 juta dolar AS.

Maxim Demin sebelum pertandingan antara Bournemouth dengan Arsenal pada 14 Januari 2018.

Bournemouth juga dikendalikan oleh pengusaha Rusia, Maxim Demin, seorang taipan di industri minyak dan perbankan dengan 75% kepemilikan saham di klub. Demin pindah ke Inggris beberapa tahun lalu. Ia membeli Bournemouth dan berhasil mengawal kebangkitan klub dari hanya klub papan bawah di Inggris ke Liga Premier hanya dalam beberapa tahun.

Siapa saja orang Rusia paling kaya?

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki