Tujuh Masjid Tertua di Rusia

Masjid Märcani, Kazan

Masjid Märcani, Kazan

Aleksei Savin/Getty Images
Masjid tertua di Rusia didirikan pada abad ke-8. Masjid ini masih bisa dikunjungi hingga sekarang, begitu pula dengan masjid-masjid bersejarah lainnya yang kali ini akan kami bahas. Simak sampai akhir untuk mengetahuinya!

1.Masjid Juma, Derbent — abad ke-8

Masjid Juma di Derbent

Masjid tertua di wilayah Rusia adalah Masjid Juma di Derbent (ibu kota Dagestan), yang dibangun pada tahun 733-734. Kala itu, masjid ini merupakan bangunan terbesar di kota tersebut. Namun, masjid yang dapat Anda saksikan saat ini — yang dilengkapi dengan aula seluas 2.100 meter persegi — dibangun pada tahun 1368. Sebuah madrasah (sekolah agama) dibangun di seberang masjid pada abad ke-15. Kedua bangunan tersebut terawat dengan baik sesuai dengan usianya.

Pada 1938-1943, masjid ini dibangun kembali untuk kebutuhan penjara kota, tetapi pada 1943, masjid ini dikembalikan kepada umat Muslim setempat. Pada masa Soviet, masjid ini merupakan masjid terbesar di Kaukasus Utara. Kini, masjid ini berstatus sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan empat pohon kuno yang tumbuh di halamannya diakui sebagai monumen satwa liar yang sangat penting bagi Rusia.

2.Masjid Ozbek Han, Krimea — abad ke-14

Masjid Ozbek Han, Stary Krym

Kota Solkhat atau Kyrym (sekarang Staryi Krym) adalah ibu kota yurt lokal yang merupakan unit administratif Gerombolan Emas pada abad ke-13 hingga ke-14. Dari kota inilah semenanjung ini akhirnya mendapatkan namanya. Kota Solkhat merupakan kota perdagangan besar, di mana orang-orang dari berbagai bangsa bermukim di wilayahnya.

Pada tahun 1314, di bawah pemerintahan Khan Uzbek dari Gerombolan Emas, yang menjadikan Islam sebagai agama resmi negara Gerombolan Emas, masjid pertama dibangun di sana. Bangunan ini berasal dari awal abad ke-15, yang menjadikannya masjid tertua kedua yang ada di Rusia. Sisa-sisa madrasah otentik yang dibangun pada 1320-an juga dapat ditemukan di bagian belakang masjid.

3.Masjid Khan, Kasimov — abad ke-16

Masjid Khan di Kasimov

Waktu persis pembangunan masjid di Kasimov (wilayah Ryazan) tidak diketahui; kemungkinan di antara abad ke-15 atau ke-16, tetapi menara masjid ini dipastikan berasal dari abad ke-16. Kasimov adalah ibu kota Kekhanan Qasim, yang merupakan pecahan terakhir dari Gerombolan Besar di Rusia. Kekhanan berakhir seiring dengan kematian penguasa terakhir pada tahun 1681. Masjid yang asli dihancurkan sekitar tahun 1702, ketika kebijakan kristenisasi Tatar diberlakukan. Menurut legenda, bangunan itu dihancurkan atas perintah Tsar Pyotr, yang ketika berlayar di sepanjang Sungai Volga, mengira bahwa masjid itu sebagai gereja. Ketika Tsar Peter menyadari kesalahannya, ia tetap memerintahkan agar masjid itu dihancurkan. Namun, menara masjid tetap dipertahankan.

Baru pada 1768, Ekaterina yang Agung, yang mencanangkan toleransi beragama di Rusia, melalui sebuah dekrit pribadi mengizinkan masjid di Kasimov untuk dipulihkan. Meskipun sejak 1939, bangunannya berfungsi sebagai museum pengetahuan lokal, namun bangunan masjid dan menara tetap utuh. Hingga kemudian pada 2013, bangunan ini dikembalikan kepada umat Muslim Kasimov.

4.Masjid Märcani, Kazan — abad ke-18

 Masjid Märcani, Kazan

Ketika Ekaterina II tiba di Kazan pada 1767 dalam perjalanannya menyusuri Sungai Volga, umat Islam di kota itu memberinya hadiah yang berlimpah, di sisi lain, mereka juga mendapat izin untuk membangun masjid. Pembangunannya memakan waktu tiga tahun — ini merupakan masjid batu pertama yang dibangun di Kazan sejak ditaklukkan oleh Ivan yang Mengerikan. Masjid ini dibangun dengan tradisi arsitektur abad pertengahan Tatar — yaitu dengan menara di atapnya. Pada era Soviet, Märcani adalah satu-satunya masjid yang berfungsi di Kazan.

5.Masjid Putih, Astrakhan — abad ke-18 hingga 19

 Masjid Putih, Astrakhan

Dibangun pada tahun 1810 di tempat bekas berdirinya masjid kayu, yang pertama kali disebutkan pada tahun 1777. Pembangunan masjid ini dibiayai oleh David Izmailov, seorang pedagang Tatar dari serikat pertama. Masjid ini beroperasi hingga 1930. Selama periode Soviet, bangunan ini sempat menjadi taman kanak-kanak, toko jahit, toko roti, pabrik kayu lapis, dan pernah dibangun kembali hingga beberapa kali.

Baru pada tahun 1990, masjid ini diakui sebagai monumen, dan pada tahun 1992 dikembalikan kepada umat Muslim setempat. Pada saat itu, menara masjid telah hilang, jendela-jendelanya telah dihilangkan dan bangunannya dibagi menjadi tiga lantai. Masjid ini dikembalikan ke tampilan historisnya pada tahun 2008 dengan sumbangan dari warga Muslim Kazan.

6.Masjid Lama, Moskow — abad ke-19

Masjid Lama di Moskow

Ketika, pada 1823, Gubernur Moskow Dmitry Golitsyn memberikan izin untuk membangun kembali masjid bersejarah di Moskow ini (pertama kali disebutkan pada 1712), ia memerintahkan untuk membangun sebuah rumah ibadah yang jika dilihat dari luar tidak terlihat seperti masjid, dan terlihat tidak jauh berbeda dari rumah-rumah di sekitarnya. Baru pada masa pemerintahan Aleksandr III, masjid ini dibangun kembali dalam bentuknya yang sekarang, lengkap dengan menara dan kubah. Masjid ini juga dipugar menjadi lebih besar — dapat menampung hingga 1.500 jamaah. Masjid ini menjadi masjid utama Rusia hingga 1904, ketika Masjid Katedral Moskow dibangun.

Imam Masjid Lama Abdulla Shamsutdinov dieksekusi pada 1936, pada 1939 masjid ini dihapuskan dan bangunannya dialihkan ke institusi sipil. Pada tahun 1967, menara masjid juga dihancurkan. Namun, menara itu dipulihkan pada 1992-1993, ketika masjid itu direnovasi dengan biaya dari Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi dan kemudian dibuka kembali untuk umum.

7.Masjid Lama (Masjid Tukayev), Ufa — abad ke-19

Masjid Lama di Ufa

Masjid katedral pertama di Ufa dibangun pada tahun 1830. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua yang masih berfungsi di Rusia, yang tetap beroperasi bahkan di bawah pemerintahan Soviet. Pada 1960-1992, masjid ini merupakan satu-satunya masjid yang berfungsi di Ufa, sementara gimnasium nasional Tatar bertempat di dalamnya.

Rusia memiliki Masjid Juma Dagestan yang telah berdiri selama lebih dari 13 abad. Lantas, bagaimana masjid tertua di Rusia itu bisa bertahan? Baca selengkapnya.

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki