Menelusuri Indahnya Gereja Kuno Terbuat dari Kayu di Rusia Utara (FOTO) 

Gereja Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis di Desa Palashcheliye, Wilayah Arkhangelsk.

Gereja Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis di Desa Palashcheliye, Wilayah Arkhangelsk.

Alexander Moiseyev/Eksmo, 2024
Fotografer Alexander Moiseyev menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya untuk menjelajahi keindahan desa-desa terpencil di Rusia Utara. Hasil jepretannya adalah sebuah album foto besar. Kami telah memilih beberapa foto yang menampilkan bangunan gereja kuno terbuat dari kayu. 

Pada suatu hari, Moiseyev melakukan perjalanan singkat ke luar Sankt Peterburg menuju Wilayah Leningrad. Ia benar-benar takjub saat menemukan sebuah gereja terbuat dari kayu yang usianya lebih tua dari Sankt Peterburg itu sendiri!

Selama lebih dari 10 tahun sejak saat itulah, ia telah bepergian ke desa-desa terpencil di Rusia Utara. Mungkin, berkat lokasinya, gereja-gereja kayu kuno itu bertahan dari segala bentuk perubahan di abad ke-20. Dalam bukunya 'Menghilang ke Utara: kisah-kisah petualangan dari kehidupan pedesaan Rusia' (Eksmo, 2024), Moiseyev mencoba mengabadikan keindahan yang memudar dari desa-desa di utara.

Sebagian besar gereja itu terletak di kawasan yang disebut 'Rusia Utara', sebuah kawasan bersejarah dan bernilai budaya tinggi di Rusia. Biasanya, bagian utara Rusia yang berada di Eropa disebut demikian, termasuk Republik Karelia, Oblast Arkhangelsk, dan pesisir Laut Putih dan Laut Barents. Berikut ini keindahan gereja-gereja kuno yang ditemui Moiseyev: 

  1. Gereja Santo Nikolay di Desa Soginitsy, Wilayah Leningrad (dibangun pada 1696)

Pemandangan saat musim dingin...

Gereja yang terletak di tepi Sungai Vazhynka ini berjarak ratusan kilometer dari kota besar mana pun. Ia dibangun pada 1696, dengan arsitektur khas 'Rusia Utara': gereja bersusun di atas dasar segi delapan dan menara lonceng yang terpisah.

  1. Kapel Peter & Paul di Zaozerie, Wilayah Leningrad (paruh kedua abad ke-18)

Tempat di tepi Sungai Vachozero ini terkenal di kalangan nelayan sebagai tempat makan yang enak dan di sanalah sebuah kapel untuk menghormati Petrus (santo pelindung para nelayan) dan Paulus muncul.

  1. Gereja Santo George di Desa Yuksovichi, Wilayah Leningrad (akhir abad ke-15)

Gereja ini dibangun pada 1493-1496. Ia dianggap sebagai gereja tertua di Rusia yang masih berdiri di lokasi aslinya (gereja-gereja lainnya tak mampu bertahan dalam terpaan zaman atau dipindahkan ke museum-museum terbuka berarsitektur kayu). Gereja ini bahkan selamat dari pendudukan pasukan Finlandia pada 1941-1944.

  1. Gereja Dmitry Solunsky di Scheleiki, Wilayah Leningrad (1786)

Pada 1940-an, ada lebih dari 200 gereja dan kapel di utara dan barat Danau Onega. Hanya sekitar 30 gereja yang masih bertahan hingga hari ini. Banyak di antaranya yang musnah karena kebakaran.

Gereja Santo Dmitry yang dibangun pada akhir abad ke-18 di desa Shcheleiki adalah salah satu contoh yang langka. Baru-baru ini, gereja ini juga telah direstorasi sepenuhnya.

  1. Gimoretsky Pogost, Wilayah Leningrad (abad ke-17)

Di tepi Danau Onega, ada banyak sekali gereja-gereja kuno yang indah. Yang paling terkenal adalah pogost (di Rusia modern, pogost biasanya merujuk pada perpaduan antara gereja pedesaan dan kuburan, yang terletak di suatu tempat yang jauh - red.) Kizhi di Pulau Kizhi.

Namun, ada juga pogost Gimoretsky yang kurang dikenal di desa Gimreki. Gereja Kelahiran Perawan dibangun pada paruh kedua abad ke-17.

  1. Gereja Santo Aleksandr dari Svir di Kosmozero, Republik Karelia (abad ke-18)

Gereja yang didedikasikan untuk santo Rusia Aleksandr dari Svir ini dibangun pada 1770-an dan dibiayai oleh seorang pedagang dari Sankt Peterburg. Awalnya, di sana terdapat satu kompleks bangunan: sebuah gereja dan menara lonceng, tetapi keduanya hangus terbakar pada 1942.

Kemudian, gereja Aleksandr digunakan sebagai perpustakaan dan tempat pertemuan. Selama perestroika, gereja ini direstorasi, tetapi kebaktian keagamaan tak lagi diadakan di sana.

  1. Kapel Santo George di Desa Ust-Yandoma, Republik Karelia (paruh pertama abad ke-19)

Menurut hemat penulis, ini adalah salah satu kapel terindah di bagian utara Danau Onega.

Kapel ini berdiri tepat di tepi pantai, jadi jika Anda menaiki menara loncengnya, Anda bisa menyaksikan pemandangan yang indah.

  1. Kapel Santo Mikhael Sang Malaikat Agung di Desa Maselga, Republik Karelia (akhir abad ke-18)

Saat ini, Desa Maselga ditinggalkan dan gereja itu berdiri di tengah-tengah hutan dan semak belukar. Dulunya, ada kehidupan yang begitu ramai, tapi kemudian banyak penduduk yang pergi dan bahkan membawa serta rumah-rumah kayu mereka.

  1. Gereja Santo Nikolay di Vegoruksy, Republik Karelia (pertengahan abad ke-18)

"Dari Kholmogory hingga Kola, ada tiga puluh tiga Nikolas," kata penduduk Rusia Utara di masa lalu, merujuk pada wilayah dari Wilayah Arkhangelsk hingga Semenanjung Kola. Ada banyak gereja yang didedikasikan untuk Santo Nikolay di Rusia Utara, karena ia adalah santo paling populer di Rusia, pelindung para pengembara.

  1. Gereja Santo Petrus dan Paulus di Virma, Republik Karelia (akhir abad ke-17)

Desa kuno Virma berdiri di atas sungai dengan nama yang sama di daerah berawa-rawa tak jauh dari pantai Laut Putih. Gereja itu muncul di sana pada 1630-an, dibangun menggunakan dana dari biara Solovetsky yang berkuasa, yang terletak tak jauh dari pulau-pulau di Laut Putih. Otoritas Soviet menghancurkan menara loncengnya, tapi untungnya gereja itu sendiri masih dilestarikan oleh penduduk setempat.

Ada suatu gereja di Rusia Utara yang terletak di atas sungai dan  setengah bangunannya 'tenggelam', tetapi ia masih kokoh berdiri sampai sekarang. Bagaimana bisa? Selengkapnya, simaklah di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki