5 Fakta Seputar Anna Pavlova, Balerina Paling Terkenal di Rusia dan Dunia (FOTO) 

Kira Lisitskaya (Photo: Nemer-T, Bettmann/Getty Images)
Puisi dan patung didedikasikan untuknya, sementara pertunjukan baletnya yang memukau dikagumi oleh seluruh dunia — bahkan, sebuah kreasi makanan pencuci mulut diciptakan untuk menghormatinya. Berikut 5 fakta yang perlu Anda ketahui seputar Anna Pavlova!

  1. Hidangan pencuci mulut ‘Pavlova’ terinspirasi dari balerina kelahiran Rusia ini

Perpaduan antara whipped cream yang renyah, buah beri segar, dan meringue (kue busa) yang menyerupai rok tutu balet — hidangan pencuci mulut ‘Pavlova’ kini terkenal di seluruh dunia. Hidangan ini diciptakan usai Anna melakukan tur ‘Antipodean’ ke Australia dan Selandia Baru pada 1926. Saat itu, Anna sudah menjadi legenda dalam dunia balerina dan melakukan tur ke berbagai negara.

Berkat Pavlova juga, balet Rusia menjadi simbol kebanggaan yang dikenal secara global.  

Konon, koki dari patiseri Australia dan Selandia Baru sangat terpesona melihat keanggunan Anna dan terpikir untuk menciptakan hidangan yang ‘menyerupainya’. Namun, kedua negara masih memperdebatkan patiseri mana yang pertama kali menyajikan kue ‘Pavlova’. 

  1. Anna mampu mematahkan gravitasi 

Mengapa di antara seluruh nama-nama balerina Rusia pada awal abad ke-20, Anna-lah yang menjadi legenda? Jawabannya ada pada kemampuan Anna untuk menopang tubuhnya hingga seolah terlihat ringan — dan ini diumpamakan dalam ‘meringue’ pada kue Pavlova. 

Pavlova sebagai Putri Aspiccia (balet

Tubuhnya yang luar biasa ringan dikagumi oleh semua orang di zamannya yang melihat saat Anna sedang menari. “Seolah-olah ia tidak memiliki daging lebih dari butiran salju,” kata kolega Anna, Tamara Karsavina, yang juga seorang balerina terkenal. 

Lulus dari Sekolah Teater Kekaisaran di Sankt Peterburg pada 1889, Anna kemudian diterima di Mariinsky Theater Company tak lama setelah kelulusannya. Bakat Anna begitu menjanjikan, sehingga setelah ia melampaui tahap sebagai penari latar, ia mulai mendapatkan peran-peran utama.

Anna Pavlova sebagai Bacchante (balet

Sejak 1902, ia unjuk bakat sebagai balerina pemeran utama dalam pertunjukan solo ‘Giselle’, memerankan Nikiya dalam ‘La Bayadere’, Odette dan Odile dalam ‘Swan Lake’, dan Kitri dalam ‘Don Quixote’. 

Penampilan Anna didukung oleh Marius Petipa — koreografer asal Prancis pencipta koreografi balet Rusia seperti yang kita lihat saat ini, sekaligus yang mementaskan sebagian besar pertunjukan balet legendaris. 

Sejarawan di bidang balet, Valerian Svetlov, dalam bukunya menulis bahwa Anna memiliki ‘rahasia langka untuk mendobrak hukum gravitasi bumi dan bisa melayang di udara dengan sangat mudah’. 

Dia mampu berjinjit dengan tinggi dan sungguh luar biasa bagaimana Anna bisa tetap menopang tubuhnya di bagian ujung jari kakinya saja. Anna biasanya memasang bantalan khusus di sepatu baletnya, supaya kakinya bisa lebih kokoh menopang seluruh tubuh.

Patung perunggu kaki Anna Pavlova karya seniman Boris Fredman-Kluzel.

Saat ini, sebagian besar balerina menggunakan jenis sepatu yang sama persis dengan yang digunakan Anna. Pada 1913, seorang seniman Boris Fredman-Kluzel mempresentasikan kaki Anna yang melengkung sempurna dalam sebuah patung perunggu. 

  1. Balerina pertama yang tampil di pertunjukan balet legendaris ‘The Dying Swan’ 

Koreografer muda Michel Fokine adalah sosok yang paling menonjol dalam kerja sama kreatif dengan Anna. Fokine-lah yang mementaskan miniatur koreografi ‘The Swan’ untuk sang balerina — yang pertama kali dipentaskan pada 1907 di Teater Mariinsky.

Anna Pavlova sebagai 'The Dying Swan'.

Banyak orang keliru mengira bahwa ‘The Swan’ adalah bagian dari pertunjukan balet ‘Swan Lake’, tetapi nyatanya ini adalah komposisi yang terpisah. Tarian ‘The Swan’ kemudian lebih dikenal dengan nama ‘The Dying Swan’ (‘Angsa yang Sekarat’). 

Penonton tak hanya berdecak kagum saat melihat drama dan keterampilan Anna saat menari, tetapi juga ketika menyaksikan kemampuan Anna secara sempurna menirukan gaya sayap angsa dengan tangannya. 

Tarian ‘The Dying Swan’ kemudian menjadi ‘kartu nama’ sang balerina yang dia bawakan saat tur keliling dunia. Namun, Anna meninggal dunia di usia 49 tahun pada 1931 akibat komplikasi flu — meski demikian, ia tetap tampil dalam berbagai pertunjukan hingga akhir hayatnya.

“Siapkan kostum angsa saya!” konon ini adalah kata-kata terakhir yang diucapkan sang balerina sebelum mengembuskan napas terakhirnya.

Berikut video yang Anda bisa tonton untuk menyaksikan salah satu penampilan Anna dalam pertunjukan ‘The Dying Swan’.

  1. Anna mendirikan sanggar baletnya sendiri 

Gemerlap bintang yang dipancarkan Anna tidak hanya bersinar di kota kelahirannya di Sankt Peterburg. Pada 1908, Anna beserta penari-penari lainnya termasuk Adolf Bolm membentuk kelompok kecil penari dan melakukan tur pertama mereka ke Eropa.

Pada 1909, Anna berhasil menaklukkan Paris — menari di beberapa pertunjukan balet perdana yang dipentaskan oleh ‘Balet Rusia’ karya Sergei Diaghilev. Pada saat itu, Anna telah mampu menciptakan karya koreografi tarinya sendiri dan memutuskan untuk mendirikan sebuah sanggar balet di bawah panduannya. 

Anna Pavlova mempersiapkan berbagai pasang sepatu baletnya di ruang ganti sebelum tampil di Paris.

Pada 1914, Anna menampilkan pertunjukan balet terakhirnya di Rusia dan dengan pecahnya Perang Dunia I, Anna pun pindah ke London. Namun, dia cenderung jarang berada di rumah barunya, sebab Anna sudah disibukkan dengan tur mancanegara ke seluruh dunia. 

Semasa hidupnya, Anna tampil di puluhan negara, mulai dari Australia, Selandia Baru, Filipina, Malaysia, Jepang, China, India, Mesir, Amerika Serikat, Eropa — hingga banyak negara Amerika Latin. Di beberapa negara, Anna menjadi sosok pertama yang menampilkan tarian balet. 

Tur Anna ke Meksiko pada 1919 adalah tonggak sejarah yang nyata. Negara Amerika Latin itu baru saja pulih dari revolusi dan demi keamanan sang balerina beserta rombongannya, presiden Meksiko saat itu Venustiano Carranzo pun memerintahkan 200 tentara untuk ditempatkan di atap kereta yang ditumpangi Anna dan mengawalnya. 

Anna Pavlova di rumahnya di Hampstead, London, 1912.

Di Mexico City, beberapa pertunjukan balet Anna digelar di arena ‘corrida’ (adu banteng). Anna tak hanya menampilkan tarian balet klasik, tapi juga mementaskan pertunjukan bertajuk ‘Fantasi Meksiko’, yang terinspirasi dari cerita rakyat setempat.

Enam tahun kemudian, Anna kembali ke Meksiko — sekali lagi membuat kagum para penonton dengan penampilan balet ‘Don Quixote’ yang berbahasa Spanyol. 

Penyair Meksiko, Ramon Lopez Velarde, bahkan menulis puisi berjudul ‘Anna Pavlova’, yang sepenuhnya dipersembahkan untuk mengagumi keindahan kaki sang balerina.

  1. Balerina Rusia yang paling terkenal di dunia

Di hampir setiap negara, Anna disanjung dengan penghargaan atau penghormatan dengan cara yang beragam. Tak hanya makanan pencuci mulut — asteroid, ganggang, dataran di Venus, pesawat terbang, dan jalan-jalan pun dinamai ‘Anna Pavlova’ untuk mengapresiasinya. 

Di Belanda, jenis tulip berwarna putih yang dikembangbiakkan secara khusus juga diberi nama ‘Anna Pavlova’. 

Anna Pavlova sebagai Bacchante (balet

Anna yang legendaris juga didedikasikan dalam patung emas yang dipasang di kubah Teater Victoria Palace di London. Patung itu sempat hilang saat Perang Dunia II, tetapi kembali dipasang pada 2006. 

Bahkan, sebuah kursi kosong dengan sengaja disediakan di setiap pertunjukan di Teater Victoria Palace untuk hantu Anna (!). Konon, staf teater pernah melihat hantu itu menari di atas panggung yang kosong saat tidak ada pertunjukan. 

Patung Pavlova di kubah Teater Victoria Palace di London.

Namun, tradisi mengosongkan sebuah kursi untuk hantu Anna dihentikan pada 2016, ketika Teater Victoria Palace mulai menampilkan pertunjukan ‘Harry Potter and the Cursed Child’ dan banyak penonton yang berebut kursi. Dalam rangka mengenang Anna dengan cara lain, beberapa tahun lalu sebuah bar ‘Pavlova’ dibuka tidak jauh dari Teater Victoria Palace. 

Ingin mengetahui lebih lanjut soal asal-usul hidangan pencuci mulut 'Pavlova' yang legendaris? Selengkapnya, simaklah di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki