Mulai dari gambar seorang gadis, sebuah mata, seekor naga, hingga gambar seseorang di balik selimut. Maxim Pechenkin membuat gambar-gambar ini hanya dengan bantuan sapu dan sekop biasa. Garis-garis yang lebar dibuat dengan menggunakan pengikis. Dia melakukan ini dengan bantuan garis-garis di lapangan sepak bola yang masih bisa dilihat melalui salju yang belum lama turun.
Maxim menganggap gambarnya yang paling memuaskan adalah gambar seorang anak di bawah selimut. "Seakan-akan lapangan ini dibuat khusus untuknya!"
Namun — tidak seperti kertas — gambar di permukaan salju biasanya tidak dapat bertahan lama: hanya satu atau dua jam sebelum akhirnya dibersihkan untuk pertandingan berikutnya." Gambar yang paling lama bertahan adalah gambar mata. Gambar ini bertahan semalaman. Saya datang keesokan paginya dan menambahkan bulu mata," tutur Maxim.
Maxim mengaku bahwa ia memang suka menggambar dan di waktu senggangnya, ia melakukannya di atas kertas. "Ini juga merupakan sesuatu yang menakjubkan bagi saya, saya tidak pernah tahu bagaimana hasilnya hingga selesai."
Dengan bergurau, ia menyebut karya seni saljunya sebagai "hooliganisme". Sementara itu, para tetangganya mengaku kerap menantikan karya-karya Maxim berikutnya.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda