Di Rusia, Katya Lel adalah 'one hit wonder' di masa lalu yang hampir terlupakan. Lagu yang kini menjadi viral berjudul 'Moy Marmeladny'. Lagu ini dirilis hampir 20 tahun yang lalu dan menjadi populer pada saat itu, menjadikan penyanyi ini sebagai salah satu bintang pop utama di tahun 2000-an. Namun, saat ini, tidak ada yang tersisa dari popularitasnya; orang hanya bisa mendengar lagunya di pesta dan klub bergaya retro.
Namun kemudian, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Pada awal November 2023, 'Moy Marmeladny' menjadi viral di TikTok dan melahirkan tren baru: saat lagu ini diputar, para pembuat konten ini berdandan dengan gaya ala 'Gadis Slavia' (sebagian besar terdiri dari topi bulu, mantel bulu, dan lipstik merah) dan bernyanyi, tanpa benar-benar memahami arti kata-katanya.
Ratusan ribu video telah direkam dengan lagu ini, dengan beberapa di antaranya ditonton jutaan kali. Karena itu, pada bulan Desember, lagu ini masuk ke dalam 3 besar lagu paling viral di Spotify, mengalahkan 'Is It Over Now?' dari Taylor Swift dan 'My Love Mine All Mine' dari Mitski.
Ketenarannya yang muncul kembali merupakan kejutan besar bagi sang penyanyi dan dia menganggapnya sebagai kemenangan "negara kita". Ia sempat berkomentar: "Saya mengucapkan selamat kepada kawan saya yang jenius, Max Fadeev, selaku penulis lagu yang keren ini, dan seluruh negara kami atas kemenangan ini!"
Jadi, tentang apakah lagu itu?
"Cobalah muah-muah, cobalah dzhaga-dzhaga. Cobalah ooh-ooh, saya membutuhkannya, membutuhkannya. Sekali lagi rasanya kepala saya berputar. Moy marmeladny (kekasihku), aku salah," demikian bunyi bagian lagu dalam bahasa Rusia yang menarik perhatian.
Makna dari kata-kata serta lagu ini secara keseluruhan sebenarnya masih belum jelas, bahkan bagi para pendengar yang berbahasa Rusia sekalipun. Jika "muah-muah" bisa diartikan sebagai ciuman, lalu apa yang dimaksud dengan "dzhaga-dzhaga"?
Banyak yang berpendapat bahwa itu adalah eufemisme yang menandakan hubungan seksual, tetapi sang penyanyi telah mengklarifikasi: "Semua orang berpikir apa yang mereka inginkan: mungkin seks, mungkin kesenangan. Namun bagi saya, itu dapat berarti: hei, apa kabar? Semua keren! Kata-kata dapat berarti cinta, kelembutan, itu adalah kegembiraan hidup. Semua yang Anda inginkan, semua hal terbaik — itulah 'dzhaga-dzhaga'."
Jika kita ingin merangkum makna dari keseluruhan lagu, mungkin lagu ini menceritakan tentang tokoh utama dalam lagu yang percaya dengan dirinya dan kecantikannya; dia masih tidak yakin apakah dia ingin menerima rayuan pelamarnya dan membawa hubungan mereka ke "tingkat yang baru" atau terus menjaga jarak, dan terkadang berperilaku cukup toksik.
Lagu paling penting dalam kariernya
'Moy Marmeladny' dirilis pada 2003 dan menjadi lagu utama tak hanya dalam album 'Dzhaga-Dzhaga' (2004), tapi juga dalam keseluruhan karier sang penyanyi.
Katya Lel (lahir dengan nama Yekaterina Chuprinina) memulai karirnya di atas panggung pada pertengahan 1990-an, setelah ia lulus dari pendidikan musik dan pindah ke Moskow dari Nalchik. Ia kemudian menjadi vokalis latar untuk Lev Leshchenko, seorang seniman rakyat, hingga akhirnya ia dilirik oleh seorang pengusaha Alexander Volkov. Mereka mulai berkencan dan Katya memulai karier solonya.
Seperti yang digambarkan oleh jurnalis musik Oleg Karmunin, pada awal karirnya, Katya menyanyikan "musik yang murni, namun sangat sederhana untuk massa yang tidak terlalu glamor; tidak trendi, tidak modern, tentang cinta dan beratnya putus cinta". Namun, menyadari bahwa kariernya membutuhkan kebangkitan kembali, ia bekerja sama dengan Max Fadeev, salah satu produser dan penulis lagu terbaik pada saat itu. Tugasnya adalah untuk merilis satu album hit dan mengubah citra Katya Lel, untuk "menghidupkannya".
Begitulah lagu 'Moy Marmeladny' muncul, serta video musik yang menyertainya, di mana Lel harus menurunkan berat badannya sebanyak 7 kg. Citra sebelumnya yang dimiliki sang penyanyi, yang terbiasa dengan riasan 'smokey ice' dan lipstik cerah, "dibersihkan" sebelum syuting video.
Hal ini berhasil. Katya Lel yang "baru" — yang menirukan aksen asing ringan dalam lagu ini dan hanya tampil duduk di kursi belakang sebuah mobil sambil bernyanyi dalam video — meledak di tangga lagu nasional. Pada tahun 2003, lagu ini diputar di setiap stasiun radio dan, untuk sementara waktu, Katya Lel menjadi simbol seks di negara ini.
Tak lama kemudian, versi bahasa Inggris dari lagu ini muncul: sang penyanyi bahkan membawakannya di acara komedi 'Ostorozhno, Modern!'
Sang produser berharap untuk meraih kesuksesan internasional, mirip dengan kesuksesan grup duo wanita 't.A.T.u' kala itu, tetapi hal itu tidak pernah terjadi. Versi bahasa Inggris dari lagu ini tidak mendapat perhatian.
Tidak ada lagi kesuksesan yang signifikan dalam karier Lel. Max Fadeev beralih ke proyek lain, sementara Lel melanjutkan karier solonya tanpa partisipasi aktif dari Max. Secara keseluruhan, ia merilis 10 album dengan repertoar yang beragam — mulai dari pop-chanson hingga lagu-lagu untuk disko rave. Namun, pada akhirnya, ia tidak pernah berhasil menembus eselon tertinggi bintang pop.
Pada paruh kedua tahun 2000-an, aktivitas kreatifnya mulai menurun drastis; hingga tahun ini, nama Katya Lel hanya mengingatkan publik Rusia dengan cerita-cerita tabloid yang aneh tentang alien (dalam cerita tersebut, ia percaya bahwa alien menyelamatkan Bumi dari perang nuklir berkali-kali dan juga mencuri giginya).
Selanjutnya, bagaimana budaya klub malam Moskow pada tahun 1990-an? Baca selengkapnya.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- ikutilah saluran Telegram kami;
- berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
- aktifkan push notifications pada situs web kami.