Gereja Epiphany di Oshevensk: Sebuah Mahakarya di Utara Rusia

Discover Russia
WILLIAM BRUMFIELD
Sejarawan arsitektur dan fotografer William Brumfield mengagumi sebuah gereja kayu megah berusia 235 tahun yang masih berdiri kokoh di Wilayah Arkhangelsk dan bagaimana gereja ini menandakan kelanjutan seni Rusia hingga abad ke-21.

Pada awal abad ke-20, ahli kimia dan fotografer Rusia, Sergey Prokudin-Gorsky mengembangkan proses yang rumit untuk meningkatkan warna foto yang jelas dan detail. Dia menggunakan metode baru ini untuk merekam keragaman Kekaisaran Rusia. Ia memotret berbagai situs bersejarah selama dekade sebelum Tsar Nikolay II turun tahta pada tahun 1917. 

Ekspedisi terakhir Prokudin-Gorsky terjadi di sepanjang jalur kereta api yang sedang dibangun di pantai barat Laut Putih pada musim panas 1916 saat Perang Dunia I berkecamuk di Eropa. Sebagian besar situs yang ia kunjungi pada musim panas itu berada di daerah yang dikenal sebagai Karelia. Dengan hutannya yang luas, Karelia kaya akan monumen-monumen arsitektur kayu tradisional, terutama gereja.

Gereja Santo Nikolas yang hilang

Perjalanan Prokudin-Gorsky meliputi desa pesisir Shuyeretskoye (juga dikenal sebagai Shuya), yang terletak di dekat muara Sungai Shuya di Laut Putih, sekitar 30 km di sebelah selatan kota kuno Kem. Foto Prokudin-Gorsky yang mengagumkan diambil di seberang Sungai Shuya ini menampakan tiga gereja kayu, yang salah satunya memiliki menara lonceng.

Fitur dominan Shuya yang difoto oleh Prokudin-Gorsky adalah Gereja Santo Nikolas, yang ditutupi dengan menara tinggi khas utara yang dikenal sebagai 'tenda' (dalam bahasa Rusia: shatyor). Gereja Santo Nikolas diperkirakan dibangun pada pergantian abad ke-17. Gereja Santo Nikolas dibalut dengan dinding papan pada akhir abad ke-19, seperti halnya gereja-gereja di sekitarnya. 

Tidak satupun dari monumen ini selamat. Ditutup dan dirusak selama periode awal Soviet, gereja-gereja tersebut diketahui berada dalam kondisi yang menyedihkan setelah perang. Ketiganya hancur, oleh sambaran petir pada tahun 1947. Untungnya, ada struktur "tenda" serupa yang masih berdiri di Rusia Utara, tempat saya memotret secara ekstensif selama tiga dekade terakhir. 

Gereja Epiphany 

Salah satu contoh yang paling menarik adalah Gereja Epiphany di desa Oshevensk di distrik Kargopol, Provinsi Arkhangelsk. Oshevensk sebenarnya adalah daerah pemukiman, termasuk tiga dusun yang terletak di sepanjang Sungai Churyega. Gereja Epiphany terletak di dusun pertama, Pogost, sebuah nama yang diambil dari istilah untuk tanah suci yang biasanya berisi pemakaman dan gereja.

Dibangun dari kayu pinus yang kokoh pada tahun 1787, Gereja Epiphany menjadi contoh kombinasi struktur dan seni di Rusia Utara (Gereja ini juga disebut sebagai Gereja Pembaptisan karena Epiphany dan Pembaptisan Kristus merupakan hari raya Ortodoks). Berbentuk segi delapan, struktur utama gereja dimahkotai dengan menara "tenda" yang tinggi. Menara lonceng gereja berdiri terpisah di sebelah barat laut dengan tutup vertikalnya sendiri. Keduanya saling melengkapi dalam harmoni. 

Nasib yang ikonik 

Namun, keajaiban gereja ini adalah interiornya, yang mencakup salah satu ruang terbesar di antara gereja-gereja kayu di utara. Potret orang kudus yang sangat besar, namun hanya sedikit potret yang tersisa. Gereja ini ditutup pada 1930an, dibuka selama perang dan ditutup lagi pada 1960, saat kampanye "terakhir" Nikita Khrushchev melawan agama. Gereja ini dibuka kembali untuk doa dan ibadah sesekali pada akhir 1990an. 

Selama periode yang panjang ini, sebagian besar potret orang kudus dalam dinding utama diambil dari gereja. Hanya barisan paling atas, yang didedikasikan untuk para nabi, yang masih memiliki ikon, yang terlihat dalam foto-foto saya sebelumnya. Namun, pada bulan Oktober 2014, gereja dibobol dan potret-potret yang tersisa dicuri. Hanya potret megah yang diukir yang tersisa. Meskipun sebagian besar potret sekarang telah ditemukan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengembalikannya ke tempat semula. 

Surga yang menantang

Tampilan seni yang paling mengesankan pada interiornya adalah plafon gantung yang dicat, atau "surga" (nebo), yang masih memiliki panel-panelnya, meskipun sedikit rusak dan terkelupas pada permukaan yang dicat. Bentuk dasar "surga" adalah bagian-bagian yang dipisah oleh balok datar yang memanjang dari bagian atas dinding ke sebuah cincin di tengahnya.

Balok langit-langit sedikit miring dan menciptakan bingkai yang berdiri sendiri di antara dinding dan cincin. Panel yang dicat berbentuk segitiga yang diperpanjang dan diletakkan di atas bingkai tanpa pengencang. Desainnya memanfaatkan ketegangan dan gravitasi.

"Surga" ini adalah ciri khas tradisional Utara, sebuah kombinasi lukisan dan struktur. Lukisan-lukisan di Gereja Epiphany dikaitkan dengan keluarga Bogdanov-Karbatovsky, salah satu dinasti pelukis orang kudus yang aktif di wilayah Arkhangelsk pada paruh kedua abad ke-18. Mereka juga terlibat dalam lukisan orang kudus pada dinding monumental Katedral Kelahiran Kargopol, yang dibangun kembali setelah kebakaran besar pada 1765. Para seniman tersebut membawa ekspresi baru pada seni tradisional yang sedang dalam masa transisi dari warna tempera ke cat minyak.

Malaikat Agung, penginjil & penguasa semua 

"Surga" di gereja Epiphany memiliki ukuran yang unik, dengan 18 segmen panel yang mencakup delapan malaikat agung, empat penginjil, salib dan bentuk-bentuk surgawi, seperti serafim. Lingkaran tengah ditempati oleh gambar Kristus Pantokrator (Penguasa Semua).             

Panel yang menjulang dari tengah dinding menggambarkan Kristus di salib. Panel di sebelah kanan Kristus (sebelah kiri pemirsa) berisi Maria, Bunda Allah (Theotokos). Panel di sebelah kiri Kristus menggambarkan Santo Yohanes Penginjil, penulis salah satu Injil kanonik dan merupakan saksi penyaliban. Setiap panel dari seluruh langit-langit memiliki nama yang dicat dengan huruf hitam tebal. 

Di sebelah Maria Theotokos berdiri Maria Magdalena. Sebagai pengikut Yesus, ia disebutkan beberapa kali dalam Injil dan berdiri di kaki salib. Dia juga muncul dalam keempat Injil sebagai tokoh sentral dalam narasi Kebangkitan. Meskipun kedua tokoh tersebut digambarkan dalam jubah biru yang melambangkan kesucian, Maria Magdalena juga mengenakan jubah merah.          

Santo Yohanes diapit oleh Longinus sang Perwira, nama yang diberikan dalam sumber-sumber Kristen Abad Pertengahan kepada prajurit Romawi yang menusuk sisi tubuh Kristus dengan tombaknya. Longinus dikanonisasi oleh gereja-gereja barat dan timur atas kesaksiannya dan proklamasinya akan keilahian Kristus. Jubah merah terang yang ia kenakan di atas baju besinya menciptakan simetri dengan jubah Maria Magdalena. 

Susunan lima figur sentral ini, khas untuk penggambaran Ortodoks tentang Penyaliban, diapit oleh panel-panel yang berisi dua malaikat utama, Mikhael (pada panel di sebelah Maria Magdalena) dan Gabriel. Sebagai malaikat agung tertinggi (arkhistratig), Mikhael memimpin bala tentara Tuhan melawan barisan Iblis dalam Kitab Wahyu. Sebagai simbol kekuatan militannya, ia digambarkan mengenakan baju besi dengan jubah merah. Tangan kanannya memegang tombak, yang di sini diberi bentuk yang tidak lazim yaitu trisula. Jibril, yang digambarkan dengan lebih sederhana, adalah pembawa pesan utama Tuhan, terutama dalam Kabar Sukacita. 

Bagian timur & barat

Bagian timur langit-langit diakhiri dengan potret Penginjil Matius (di panel di sebelah Malaikat Gabriel) dan Yohanes. Ini adalah representasi kedua dari Santo Yohanes: pertama sebagai saksi Penyaliban dan kedua sebagai salah satu dari empat Penginjil. 

Bagian barat nebo dilanjutkan dengan malaikat agung lainnya dalam tradisi Ortodoks Timur, seperti Selaphiel, yang sering dipandang sebagai perantara antara Tuhan dan penyembahnya. Di sebelah Selaphiel adalah Malaikat Tertinggi Uriel, yang secara tradisional dikaitkan dengan berbagai upaya manusia. Di sini, Uriel digambarkan menemani anak laki-laki Tobias, putra Tobit dari Kitab Tobit. Anak laki-laki itu memegang ikan yang ditangkapnya dan menjadi tokoh dalam legenda ini. Biasanya Malaikat Raphael (penyembuh) yang menemani Tobias, tapi huruf di panel jelas mengeja “Uriel”. 

Selanjutnya di antara panel barat adalah Penginjil Markus dan Lukas, serta Malaikat Tertinggi Jegudiel. Bagian tengah bagian barat nebo terdiri dari tiga panel dengan Malaikat Agung Barachiel, Selaphiel dan Michael. Ini adalah penggambaran kedua Malaikat Selaphiel dan Michael, sebuah pengulangan yang muncul dari banyaknya panel di langit-langit Gereja Epiphany.

Sebagai tambahan pada altar utama (di belakang dinding), Gereja Epiphany menambahkan dua altar tambahan yang didedikasikan untuk Santo  Yohanes dan martir Santo Vlasy (Blaise) yang memiliki versi miniatur dari langit-langit yang dicat seperti “surga”. Untuk ibadah musim dingin di iklim yang buruk ini, sebuah aula makan dengan altar Santo Yohanes memanjang dari barat bangunan utama. 

Pentingnya masa depan

Meski lokasinya terpencil, lukisan ajaib di Gereja Epiphany Oshevensk harus dirawat dengan hati-hati. Karya-karya tersebut juga menunjukkan adanya kesinambungan dalam seni Rusia termasuk seniman besar abad ke-20 Natalya Goncharova  dengan karyanya "Empat Penulis Injil'. Setiap bentuk seni menampilkan kejelasan dan kedalaman ekspresi, kelancaran garis, bayangan halus dan ekspresi yang bersinar.

Pada awal abad ke-20, fotografer Rusia, Sergei Prokudin-Gorsky mengembangkan proses yang rumit untuk fotografi warna. Antara tahun 1903 dan 1916, ia melakukan perjalanan menelusuri Kekaisaran Rusia dan mengambil lebih dari 2.000 foto dengan proses ini, yang melibatkan tiga eksposur pada pelat kaca. Pada bulan Agustus 1918, ia meninggalkan Rusia dan akhirnya menetap di Prancis, di mana ia dipertemukan kembali dengan sebagian besar koleksi kaca negatif, serta 13 album klise. Setelah kematiannya di Paris pada tahun 1944, ahli warisnya menjual koleksi tersebut ke Perpustakaan Kongres. Pada awal abad ke-21, Perpustakaan mendigitalkan Koleksi Prokudin-Gorsky dan membuatnya tersedia secara gratis untuk masyarakat umum. Beberapa situs web Rusia kini memiliki versi koleksi tersebut. Pada 1986, sejarawan arsitektur dan fotografer William Brumfield menyelenggarakan pameran foto-foto Prokudin-Gorsky yang pertama di Perpustakaan Kongres. Selama bekerja di Rusia yang dimulai pada 1970, Brumfield telah memotret sebagian besar situs yang dikunjungi Prokudin-Gorsky. Rangkaian artikel ini menyandingkan pandangan Prokudin-Gorsky tentang monumen arsitektur dengan foto-foto yang diambil oleh Brumfield beberapa dekade kemudian.

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut: