Namun, pada awalnya, perlintasan kereta api yang dibangun pada tahun 1925 (menurut sumber berbeda, pada tahun 1930 atau 1932), disebut 'Afrikanda'. Tak disangka, nama ini ternyata menjadi populer. Situasinya pun berkembang lebih jauh sebagai berikut:
1934: Desa 'Afrikanda' muncul di dekat perlintasan kereta api.
1937: Kota militer 'Afrikanda' muncul di daerah tersebut.
1940: Lapangan terbang militer 'Afrikanda' dibangun.
1948: Satu desa saja mungkin dirasa tidak cukup, sehingga muncul desa selanjutnya, dan desa itu disebut sebagai 'Afrikanda-2'.
Sejumlah kekayaan alam yang sangat besar terletak di sekitar desa ini. Pada tahun 1935, titanium, niobium, tantalum, thorium radioaktif, serta berbagai unsur logam langka ditemukan di sana. Sebuah jenis batuan baru pun ditemukan — yang kemudian diberi nama 'afrikandit'. Selain itu, empat mineral lainnya juga ditemukan di Afrikanda.