Irina Starshenbaum
Global Look Press via ZUMA PressIrina Starshenbaum lahir di Moskow pada tanggal 30 Maret 1992, dari sebuah keluarga yang jauh dari dunia akting. Ibunya berasal dari keluarga tukang cukur — yang mungkin menjadi alasan mengapa Starshenbaum selalu gemar bereksperimen dengan penampilannya sejak kecil.
Irina Starshenbaum di Moscow, 2017
Artem Geodakyan/TASSBerkarir di dunia perfilman tampak seperti mimpi yang sulit diraih bagi gadis kecil itu. Namun, ketika bibinya — Anna Starshenbaum — meraih ketenaran yang cukup besar sebagai seorang aktris, Irina menjadi lebih percaya diri — meskipun dengan tingkat skeptisisme tertentu, yang merupakan ciri khas kepribadiannya: "Saya bukan orang yang membuat iri bangsa ini. Kehidupan akting hanya diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar mencintainya," katanya menanggapi.
Irina Starshenbaum di Festival Film Rusia Terbuka Sochi (Kinotavr), 2018
Vyacheslav Prokofiev/TASSKarena masih belum memutuskan apa yang ingin ia lakukan dengan hidupnya, Irina mendaftar di Universitas Seni Grafika Negeri Moskow untuk mempelajari bisnis media dan hubungan masyarakat. Ia mengikuti berbagai kursus dan pelatihan di bidang teater dan seni psiko-fisik — untuk lebih memahami dunia perfilman.
Cuplikan dari film horor 'Black Water' (2017)
Roman Karimov/ART LIGHTPekerjaan di layar kaca menandai langkah pertamanya menuju layar lebar. Irina mendapatkan pekerjaan sebagai pembawa berita, sementara turut ambil bagian dalam produksi panggung kecil. Dia memulai debutnya di 'The Crossing' pada tahun 2015, disusul dengan 'Black Water' di tahun 2017 — sebuah film horor pedesaan yang menegangkan. Irina mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki kenangan yang baik tentang produksi film tersebut: Hari pertama pengambilan gambar menunjukkan kegelisahannya terhadap kamera. Selain itu, sebagian besar film ini direkam di air yang membeku di luar Sankt Peterburg.
Starshenbaum sebagai Desdemona di Teater Taganka Moskow
Sergei Pyatakov/SputnikIrina bahkan sempat mempertimbangkan untuk meninggalkan impiannya berkarir di dunia akting, tetapi keraguan itu sudah lama berlalu, karena, hari ini, dia mengenang pengambilan gambar itu sebagai "pertempuran yang mengasah kemampuan", membuat setiap pengalaman syuting berikutnya tampak seperti mudah jika dibandingkan.
Cuplikan dari film 'Attraction 2'
Fyodor Bondarchuk/Vodorod, 2019Tak lama setelah itu, Irina mendapatkan peran utama dalam film drama fiksi ilmiah karya sutradara Fedor Boncarchuk berjudul "Attraction" (2017), yang berkisah tentang pendaratan darurat pesawat luar angkasa alien di Moskow. Film ini mendapat ulasan beragam, tetapi cukup populer di box office, menghasilkan 1 miliar rubel (sekitar $17 juta) dan dirilis secara internasional, sehingga melambungkan namanya sebagai bintang.
Irina Starshenbaum berfoto bersama aktor Alexander Petrov pada pemutaran perdana film 'Three Seconds' ('Going Vertical') di Moskow, 2017
Yevgeny Biyatov/SputnikSelama pembuatan film, Irina dan lawan mainnya, Alexander Petrov, mulai berkencan, yang kemudian membuat keduanya bekerja sama dalam 'Ice' (2018), 'T-34' (2018), dan proyek-proyek lainnya. Kedua aktor ini mengumumkan pertunangan mereka, tetapi kemudian kandas pada 2019. Starshenbaum sejak saat itu enggan memperlihatkan kehidupan pribadinya di muka publik.
Irina senang mengerjakan proyek-proyek dari semua skala, mulai dari film laris dan produksi TV terkenal (seperti 'Soderzhanki', yang hak ciptanya baru-baru ini dibeli oleh Amazon Prime), serta proyek-proyek yang tidak terlalu besar dan adaptasi layar lebar, seperti 'Obshyaga' ('The Dorm', 2021), di mana ia berperan sebagai seorang feminis Soviet yang mencoba membangun kehidupan pada 1980-an. Ia diundang untuk memainkan peran tersebut oleh Roman Vasyanov, yang sebelumnya pernah bekerja di Hollywood.
Irina Starshenbaum di Festival Film Cannes, 2018
Andreas Rentz/Getty Images/Getty Images'Shoshana' (2023) karya Michael Winterbottom menandai peran utama pertama Starshenbaum dalam proyek film Barat (film ini akan segera tayang di bioskop, setelah tayang perdana di TIFF23), beradu akting dengan Douglas Booth dan Harry Melling. Irina juga harus belajar bahasa Ibrani agar dapat memerankan karakter Yahudi dengan lebih meyakinkan.
Cuplikan film 'Shoshana'
Michael Winterbottom/Bartlebyfilm, 2023Winterbottom pertama kali melihat Irina dalam film 'Leto' ('Summer', 2018) karya Kirill Serebryanikov, yang tayang perdana di Festival Film Cannes pada 2018. "Sang produser menulis surat langsung kepada saya, meminta tautan ke salah satu peran saya yang lebih baru. Kami kemudian berbicara melalui Zoom dan Michael menawari saya peran tersebut. Saya pun membaca naskahnya dan menjadi sangat tertarik. Itu adalah naskah paling menarik yang pernah saya baca dalam hidup saya!" ungkapnya.
Irina Starshenbaum (tengah) menghadiri pemutaran film 'Leto' karya Kirill Serebrennikov di Festival Film Cannes ke-71, 2018
Andreas Rentz/Getty Images/Getty ImagesMeskipun 'Shoshana' menandai peran pertama Starshenbaum sebagai pemeran utama dalam sinema Barat — ini bukanlah proyek Barat pertamanya: ia pernah membintangi 'Dark Satellites' (2022), yang diadaptasi dari kumpulan cerpen Clemens Meyer — seorang penulis asal Jerman — berjudul sama.
Irina Starshenbaum dan Douglas Booth menghadiri pemutaran perdana 'Shoshana' pada Festival Film Internasional Toronto 2023
Jemal Countess/Getty Images/Getty ImagesProyek terbaru Irina yang akan datang adalah sebuah film fiksi ilmiah bertajuk 'The Primary Talent' — yang mengisahkan tentang seorang aktor dan detektif yang mencoba memecahkan kasus pembunuhan misterius — saat ini sedang dalam tahap pascaproduksi.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda