Valentina Ivanovna, istri Yuri Gagarin, tetap setia pada suaminya bahkan setelah kematian Gagarin. Ia menghabiskan sisa hidupnya di tempat yang sama saat ia masih bersama mendiang suaminya, yakni di Zvyozdny gorodok ('Kota Bintang') di wilayah Moskow. Sejak suaminya meninggal dunia dalam tragedi nahas di tahun 1968, ia tak pernah menikah lagi. Menurut putrinya — Yelena dan Galina — kematian suaminya membuatnya sangat terpukul hingga ia hampir tak pernah mau membicarakannya.
Janda dari kosmonot pertama ini pun menjalani gaya hidup yang tertutup dan tidak pernah sekalipun berkenan diwawancara oleh awak media. Namun, ia kemudian menulis sebuah buku untuk mengenang suaminya yang berjudul — '108 Menit dan Seluruh Kehidupan'. Valentina Ivanovna wafat pada 17 Maret 2020, saat dirinya berusia 85 tahun.
Saat itu, putri sulungnya baru berusia 11 tahun ketika ayahnya meninggal. Yelena mengenang ayahnya dengan penuh kasih; menurutnya, sang ayah adalah sosok yang menanamkan kecintaannya pada seni. "Dia tumbuh dari generasi yang tidak memiliki banyak kesempatan [Gagarin dan keluarganya hidup di bawah pendudukan Jerman], jadi, setelah perang, mereka haus akan segala hal," kata Yelena tentang ayahnya dalam sebuah wawancara. Selain ruang angkasa, ayahnya juga seorang penggemar sejarah dan seni. "Salah satu temannya mengatakan kepada saya bahwa, ketika ayah saya berada di Moskow, dia gemar menghadiri kuliah seni di Museum Seni Rupa Negeri Pushkin."
Hal ini, kemungkinan besar, memengaruhi pilihan profesi Yelena kemudian di masa depan — ia memutuskan untuk menjadi sejarawan seni.
Tepat setelah ia lulus dari perguruan tinggi, ia bekerja di Museum Seni Rupa Negeri Pushkin di ibukota Rusia. Posisi pertamanya adalah kurator grafis Inggris. Dia mendedikasikan 20 tahun hidupnya untuk seni Inggris abad ke-18.
Hingga hari ini, kariernya masih terkait dengan seni, sejarah, dan manajemen seni — selama lebih dari 20 tahun, ia memegang posisi direktur umum Museum Kremlin Moskow. Selain itu, Yelena juga merupakan anggota Komisi Federasi Rusia untuk UNESCO dan anggota Dewan Patriarki untuk Kebudayaan.
Ia juga memiliki seorang putri bernama Ekaterina dari pernikahan pertamanya dengan juru kamera Elizbar Karavaev.
Galina baru berusia 7 tahun ketika ayahnya meninggal dunia. Jika ditanyakan kenangan tentang sosok ayahnya, ia mengungkapkan bahwa mereka sering menghabiskan waktu dengan beraktivitas di luar ruangan serta kecintaan ayahnya pada hewan. "Jika ada waktu senggang di hari Minggu, kami akan menghabiskan waktu di hutan: mencari jamur atau sekadar berjalan-jalan. Kami juga suka naik perahu motor (dihadiahkan untuk ayah saya di Swedia) dan berpiknik di waduk Khimki," kata Galina.
Ketika Galina lulus sekolah, ia mengenyam pendidikan di bidang ekonomi dan kemudian menjadi Doktor Ekonomi. Saat ini, Galina bekerja sebagai kepala Departemen Ekonomi di Universitas Ekonomi Plekhanov Rusia; ia juga merupakan Pekerja Kehormatan Pendidikan Tinggi Federasi Rusia.
Pada 2011, Galina mengajukan permohonan untuk mendaftarkan nama ayahnya — 'Yuri Alexeevich Gagarin' - sebagai merek dagang. "Saya tak melihat ada yang memalukan dari hal ini, ketika semua orang bisa meraup keuntungan dari nama Gagarin. Mengapa keluarga kami tidak bisa melakukan hal yang sama?" ungkapnya. Saat itu, para ahli menaksir bahwa merek 'Gagarin' bernilai 1 miliar rubel (sekitar $33 juta).
Galina menikah dengan Konstantin Kondratchik, seorang ahli onkologi dan ahli hematologi, dan mereka memiliki seorang putra bernama Yuri.
Cucu perempuan dari manusia pertama di luar angkasa ini memutuskan untuk mengikuti jejak ibunya dan lulus dari Fakultas Sejarah Universitas Negeri Moskow. Setelah itu — sama seperti ibunya — ia bekerja di Museum Kremlin Moskow untuk waktu yang cukup lama. Saat ini, Ekaterina menikah dengan diplomat Pavel Vnukov dan tinggal di London.
Putra satu-satunya Galina diberi nama untuk menghormati nama mendiang kakeknya; namun, ia memutuskan untuk tidak mengadopsi nama belakang yang terkenal itu — karena menurutnya, ia tidak terlalu suka mempublikasikan hubungannya dengan kosmonot pertama dan selalu berusaha menghindari publisitas.
"Saya akui, ketika mengurus paspor pertama saya, saya sempat memiliki pemikiran seperti itu [untuk menggunakan nama belakang 'Gagarin']. Tapi, saya memutuskan untuk tidak melakukannya. Saya pikir, terlalu berlebihan jika saya menyebut diri saya Yuri Gagarin saat diminta memperkenalkan diri," katanya dalam sebuah wawancara yang jarang terjadi.
Yuri menyebut dirinya sebagai orang yang "membumi", tidak seperti kakeknya. Di masa kecilnya, ia ingin menjadi seorang dokter, tetapi pada akhirnya, ia memutuskan untuk mengikuti ibunya dan juga menerima pendidikan di bidang ekonomi. Namun, kariernya kemudian masih terkait dengan langit — ia mengepalai bandara internasional Khabarovsk. Yuri juga sempat mencoba terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, tetapi tidak berhasil.
Saat ini, ia menjabat sebagai direktur umum di perusahaan konsesi miliknya yang bergerak di bidang pembangunan jalan.
Baru-baru ini, Yuri dan istrinya menyambut kelahiran seorang putra, jadi kini sang kosmonot legendaris itu bahkan sudah memiliki cicit!
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda