Yuri Gagarin adalah orang yang mereka sebut "pria biasa dari masyarakat": ayahnya adalah seorang gembala, ibunya adalah kepala peternakan babi. Ketika Gagarin masih kecil, ia menghabiskan satu setengah tahun di bawah pendudukan Jerman. Sepulang sekolah, Gagarin belajar menjadi pekerja pengecoran, dan pada saat yang sama, bergabung dengan klub penerbangan. Ketika Gagarin berhasil menjadi tentara, militer Soviet mengirimnya ke angkatan udara. Keputusan ini praktis menjadi awal mula karir terbangnya. Setelah mengumpulkan 265 jam waktu penerbangan, ia menerima kualifikasi 'Pilot militer kelas 3' dan dipromosikan ke pangkat letnan senior.
Sebelum penerbangannya, para ahli mengirim boneka ke orbit sebanyak empat kali, dan salah satunya terbakar habis. Pemerintah Soviet menjadi informasi ini, tetapi semua orang tahu bahwa ada kemungkinan nyata Gagarin tidak dapat kembali dari luar angkasa.
Apalagi, tiga hari sebelum penerbangan, Sergei Korolev, kepala program luar angkasa, memutuskan untuk menunjukkan kepada kosmonaut bagaimana rudal balistik R-9A lepas landas. Namun, pada pukul 8 pagi, rudal tersebut meledak di lokasi peluncuran tepat di depan mata para kosmonaut. Korolev dengan cepat meyakinkan Gagarin bahwa roketnya, R-7, jauh lebih andal.
Namun, Gagarin tetap menulis surat perpisahan untuk istrinya.
Saat itu, belum ada yang tahu bagaimana tampilan pesawat luar angkasa yang menembus lapisan atmosfer dari dalam. Jadi, ketika Gagarin melihat api di permukaan luar kapsul ruang angkasa ‘Vostok-1’, dia panik dan menghubungi pusat kendali penerbangan: "Saya terbakar, selamat tinggal, kawan!" Setelah kejadian tersebut, pemerintah menutup-nutupi peristiwa kecil ini.
Secara teknis selama tahun-tahun, mendarat di kapsul luar angkasa masih mustahil: Gagarin harus keluar dari kapsul dengan parasut. Namun, ketika dia keluar sesuai rencana, katup suplai udara di pakaian kedap udaranya tidak langsung terbuka. Orang pertama di luar angkasa, yang melakukan perjalanan paling berbahaya, hampir mati pada tahap terakhir misinya.
Dia bertubuh atletis, terkoordinasi dengan baik, menyelesaikan semua tes, tetapi, dia tidak memiliki bakat untuk menang atas kandidat lain untuk penerbangan luar angkasa pertama. Ada faktor lain yang mendukung Gagarin — dia fotogenik, memiliki nama yang mudah dikenang dan senyuman yang manis. Pemimpin Soviet, Nikita Khrushchev, tahu bahwa kosmonaut pertama secara otomatis akan menjadi figur publik, "wajah negara". Dia menyadari bahwa wajah sosok ini harus menarik.
Untuk meminimalkan risiko yang terkait dengan mengemudikan pesawat luar angkasa, para ilmuwan Soviet memutuskan untuk melakukan penerbangan dalam mode otomatis penuh. Kosmonaut hanya dapat mengambil kendali jika sistem otomatis gagal. Tapi hal itu tidak pernah terjadi.
Untuk waktu yang lama, pemerintah Soviet merahasiakan informasi ini, tetapi sekarang kita tahu: Soviet mengevaluasi penerbangan pertama seorang pria ke luar angkasa senilai 15.000 rubel (sekitar Rp2,4 juta) — pada saat itu, sama dengan 187 gaji bulanan rata-rata di Uni Soviet. Tapi, Gagarin tidak hanya menerima uang. Pemerintahan Soviet memberinya apartemen empat kamar lengkap dengan perabotan, mobil mewah, rumah untuk orang tuanya; mereka benar-benar memberikan semua yang dia butuhkan — mulai dari mantel dan kemeja hingga alat cukur listrik. Kami berbicara secara rinci tentang bagaimana pengaturannya dan berapa penghasilan kosmonaut saat ini, di sini.
Pada 12 April 1961, seluruh Uni Soviet mengesampingkan semua urusan lainnya: hari kerja "hancur", itu berubah menjadi perayaan skala nasional. Yuri Gagarin, yang sebelumnya tidak dikenal, hanya dalam beberapa jam menjadi bintang. Simak di sini, bagaimana dia disambut di jalan-jalan Uni Soviet.
Pemerintah Soviet langsung mengirim Gagarin tur dunia ke 29 negara. Dia makan siang dengan ratu Inggris, basah kuyup di tengah hujan tropis di Kuba bersama Fidel Castro dan pergi ke pertemuan dengan seniman Italia, Gina Lollobrigida.
“Saya menyukai segalanya tentang dia: karakternya, perawakannya yang pendek, matanya yang cokelat penuh cahaya, kepangannya dan hidungnya yang kecil, sedikit bertabur bintik-bintik,” kata Yuri Gagarin tentang istrinya Valentina. Bersama-sama, mereka hidup selama 11 tahun dan hidup bahagia. Bahkan ketika ketenaran global dan cinta ribuan perempuan menimpa Gagarin, ia tetap setia pada gadis sederhana itu "dengan gaun biru sederhana". Sepeninggal suaminya, Valentina tidak pernah menikah lagi dan tidak pernah memberikan wawancara.
Karena tur tanpa akhir di seluruh dunia, kesehatan Gagarin sangat memburuk dan berat badannya bertambah. Hal itu mengganggunya: kosmonaut khawatir bahwa komando tinggi tidak punya rencana untuknya lagi. Dia kembali berlatih pada tahun 1963, tetapi seperti yang ia khawatirkan, pemerintah tidak lagi mengirim Gagarin ke luar angkasa.
Sebagai kepala pelatihan kosmonaut, Nikolai Kamanin menulis dalam bukunya 'Hidden Cosmos' (“Kosmos Tersembunyi”): “Gagarin berharap suatu hari nanti ia akan melakukan penerbangan luar angkasa baru. Sepertinya itu tidak akan pernah terjadi. Gagarin terlalu berharga bagi umat manusia untuk mempertaruhkan nyawanya demi penerbangan luar angkasa biasa”.
Karena ketidakmampuan untuk melakukan penerbangan luar angkasa lainnya, kosmonaut tersebut menderita. Depresi melanda dirinya. Kecanduan alkohol segera menyertainya: semua orang, dari kerabat hingga menteri dan marsekal, ingin minum bersama Gagarin — sebagai bentuk persahabatan, cinta, ruang, dan ribuan alasan lainnya.
Semakin banyak rumor menyebar tentang perilaku mabuk Gagarin. Kisah yang paling terkenal ialah cerita kecanduan alkohol yang terjadi di resor Laut Hitam Foros. Gagarin melompat dari balkon hotelnya, mematahkan tulang wajahnya dan menghabiskan satu bulan di rumah sakit.
Gagarin meninggal di kabin pesawat MiG-15 pada musim semi 1968, saat sesi latihan rutin. Pesawat berputar dan jatuh, setelah Gagarin mengumumkan akhir dari tugas penerbangannya dan kembali ke pangkalan dengan suara tenang.
Penyelidikan menghasilkan 29 buku tebal dokumen rahasia, tetapi tidak ada kesimpulan tentang keadaan kematiannya, bahkan yang paling singkat sekalipun, yang diterbitkan. Baru pada tahun 2011, berdasarkan dokumen-dokumen ini, manuver tiba-tiba dan tabrakan dengan balon ketinggian disebut sebagai kemungkinan penyebab bencana ini. Ngomong-ngomong, Gagarin tidak sendirian di dalam pesawat. Baca lebih lanjut tentang siapa pria kedua yang meninggal di sini.
Pada akhir 1960-an, pemerintah telah menemukan cara untuk menghindari penguburan "gaya Kristen": banyak orang terkenal sekarang dikremasi.
Dan itulah yang mereka lakukan dengan Gagarin. Guci dengan abunya dimakamkan di dinding Kremlin Moskow, di mana, pada saat itu, sudah ada seluruh pekuburan komunis terkenal, orang-orang militer, dan negarawan.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda