Mengapa Perayaan Kelulusan di Sankt Peterburg Disebut “Layar Merah”?

Discover Russia
ALEXANDRA GUZEVA
“Layar Merah” — salah satu liburan paling spektakuler tahun ini yang diadakan setiap tahun di Sungai Neva.

Pada akhir Juni, tepatnya pada musim Malam Putih, kami berada di Sankt Peterburg. Pada malam hari, ketika senja akhirnya menyelimuti kota, sebuah brig (kapal layar) elegan memasuki Sungai Neva dengan layarnya yang berwarna merah. Kapal itu bergerak di sepanjang Tanggul Istana melalui jembatan yang ditarik, tembakan kembang api yang bersinar turut meramaikan rangkaian acara, sementara ribuan lulusan pelajar dengan riang gembira menonton dan menikmati pemandangan dari pantai.

Begitulah cara Sankt Peterburg merayakan salah satu acara paling spektakuler tahun ini — perayaan kelulusan 'Layar Merah'... Tapi bagaimana hal itu bisa terjadi dan mengapa dinamakan demikian?

Novel dan film 'Layar Merah'

Pada tahun 1923, seorang penulis Soviet bernama Alexander Grin menerbitkan dongeng novel berjudul 'Scarlet Sails' (“Layar Merah”). Dalam kisah dari novelnya, seorang gadis pemimpi bernama Assol tinggal bersama sang ayah yang merupakan soerang pelautnya di dekat laut di negara fiksi. Suatu hari, Assol bertemu dengan seorang pendongeng pengembara, yang memberitahunya bahwa suatu hari akan tiba, ketika, dari pantai, dia akan melihat kapal yang indah di bawah layar merah. Seorang pangeran rupawan akan tiba di sana dan membawanya ke negeri yang indah di luar lautan.

Sejak saat itu, gadis itu percaya pada cerita ini. Dia dan ayahnya hidup dalam kemiskinan dan semua orang mengolok-oloknya dan keyakinannya yang naif. Tapi Assol tetap yakin pada dirinya sendiri.

Bertahun-tahun kemudian, seorang pemuda kaya yang dikenal sebagai 'Grey', melarikan diri dari rumahnya dan menjadi kapten kapal, memperhatikan seorang gadis cantik rupawan dan jatuh cinta padanya pada pandangan pertama. Di sebuah bar lokal, Grey mengetahui cerita yang diolok-olok tentang layar merah. Sehingga, dia memutuskan untuk membeli dua ribu meter persegi kain merah terang dan memerintahkan krunya untuk mengibarkan kain tersebut sebagai layar di kapalnya.

Pada pagi hari, Assol melihat sebuah kapal di laut berlayar di bawah layar merah. Dari sana, pemuda yang sama itu mendekati pantai. Dia menggendong Assol dari kakinya dan membawa Assol pergi bersamanya.

Novel ini menunjukkan bahwa mimpi yang diyakini akan menjadi kenyataan, tidak peduli bagaimana jika Anda benar-benar mempercayainya. Kisah itu juga menunjukkan bahwa hati yang penuh kasih mampu melakukan perbuatan besar untuk orang yang dicintai.

Pada tahun 1961, 'Layar Merah' memasuki layar lebar dan mencuri perhatian penonton Soviet, menjadi pemimpin di box office. Anastasiya Vertinskaya yang cantik berperan sebagai Assol, sedangkan Gray diperankan oleh Vasily Lanovoy. Film ini sangat populer sehingga beberapa bayi perempuan Soviet yang baru lahir bahkan dinamai Assol.

Perayaan 'Layar Merah'

Anak-anak Soviet, yang terpesona oleh dongeng novel ini, membaca buku-buku tentang perjalanan ke negeri yang jauh, sangat menyukai kisah 'Layar Merah'.

Pada tahun 1968, seorang pelajar yang giat dari kelas kelulusan di Leningrad (sekarang Sankt Peterburg) mengusulkan untuk mengadakan perayaan dengan judul yang sama dengan buku dan film tersebut. Pada tanggal 28 Juni, lebih dari 25.000 pelajar berkumpul di tepi Sungai Neva, tempat kapal bangsawan 'Nadezhda' (“Harapan”) berlayar (di zaman Soviet, perahu itu disebut 'Leningrad').

Tradisi tersebut terus berjalan dan perayaan tersebut mulai digelar secara besar-besaran setiap tahunnya. Artinya, setelah menyelesaikan masa pendidikan, para lulusan memasuki kehidupan baru mereka dan setiap impian mereka dapat menjadi kenyataan, menuju masa depan yang cerah di depan mereka. Moto perayaannya adalah: "Semua jalan terbuka untuk yang muda."

Namun, pada tahun 1979, di tengah 'Era Stagnasi', pemerintah kota membatalkan acara pemuda massal tersebut. Perayaan malah dipindahkan ke stadion. Setelah pembubaran Uni Soviet, kapal pesiar pribadi mulai mengarungi Sungai Neva pada malam kelulusan, dihiasi dengan layar merah, untuk mengenang perayaan tersebut.

Vladimir Putin mengusulkan untuk menghidupkan kembali perayaan tersebut pada tahun 2005. Putin lulus dari sebuah sekolah di Leningrad pada tahun 1970 dan secara pribadi menyaksikan perayaan 'Layar Merah' yang tersebar luas. Sejak itu, acara massal yang meliputi konser, kembang api yang megah, dan jutaan penonton ini diadakan setiap tahun. Pemerintah membeli dan kembali membangun sebuah kapal bertingkat dua bernama 'Rossiya' (“Rusia”) sebagai simbol dari perayaan 'Layar Merah'.

Lalu, bagaimana potret malam perpisahan ala pelajar Rusia? Simak selengkapnya, di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut: