Salah satu mitos utama tentang Sankt Peterburg adalah bahwa kota ini berdiri di atas rawa. Faktanya, rawa-rawa hanya berada di sebagian kota dan para insinyur Eropa telah menimbunnya dengan tanah pada akhir abad ke-18. Meski demikian, meme tentang Sankt Peterburg yang dibagung di atas rawa terus bermunculan.
Sankt Peterburg telah berganti nama sebanyak tiga kali. Awalnya, kota ini bernama Sankt Peterburg untuk menghormati Santo Petrus — penjaga surga Peter Agung. Namun, pada 1914 saat Perang Dunia I, di tengah gelombang sentimen anti-Jerman, Nikolay II mengeluarkan dekrit untuk mengganti nama kota ini menjadi Petrograd. Kemudian pada 1924, setelah Revolusi, kaum Bolshevik menamainya kembali menjadi Leningrad. Pada 1991, kota ini kembali bernama Sankt Peterburg.
Ibukota kebudayaan Rusia
Sankt Peterburg dijuluki sebagai "ibukota kebudayaan Rusia" — karena banyaknya museum, istana, taman, dan universitas. Tampaknya semua penduduk setempat — apa pun profesinya — dapat saling berdiskusi membahas puisi dan karya sastra hingga berjam-jam.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda