1. Ivan adalah nama Rusia yang paling populer
Pertama-tama, 'Ivan' bukanlah nama Rusia. Melainkan sebuah versi Slavia Timur dari nama Yahudi kuno. Terhitung pada 2010 hingga 2016, nama Ivan berada di peringkat keenam dalam daftar nama laki-laki Rusia paling populer. Nama-nama paling populer di Rusia adalah Alexander, Sergey, dan Dmitry. Sedangkan untuk nama perempuan, nama yang paling populer bukanlah Natasha seperti yang Anda duga, melainkan Elena, diikuti oleh Olga. Natalya (Natasha) berada di urutan ketiga.
2. Bir adalah minuman non-alkohol di Rusia
Mungkin Anda akan mengira begitu, tapi kenyataannya tidak demikian. Kesalahpahaman ini bermula pada 2011 ketika pemerintah Rusia mengklasifikasikan bir sebagai minuman beralkohol (dalam artian, Anda tak boleh minum bir di jalanan, transportasi umum, dll.) Namun, bukan berarti sebelumnya bir tak dianggap sebagai minuman beralkohol. Di Rusia, bir selalu terhitung sebagai minuman beralkohol. Menurut hukum yang berlaku saat ini, setiap minuman dengan kandungan alkohol lebih dari 0,5 persen diklasifikasikan sebagai minuman beralkohol. Sehingga, yang dianggap sebagai minuman non-alkohol di Rusia adalah kvass dan kefir yang mengandung kurang dari 0,5 persen alkohol.
3. Orang Rusia menyapa satu sama lain dengan sebutan "Kamerad"
Tovarishch ("kamerad") adalah kata yang diciptakan oleh kaum Bolshevik untuk menggantikan cara-cara pra-revolusioner dalam menyapa orang, seperti gospodin (Tuan), dan gospozha (Nyonya). Anda juga bisa mengucapkan tovarishch kepada seorang perempuan, tetapi kata ini tak lagi digunakan dalam percakapan sehari-hari. Jika Anda mendengarnya, biasanya diucapkan dengan nada ironi.
4. Semua orang Rusia mengenakan topi ushanka, sabuk pinggang militer, valenki, lapti, serta kemeja tradisional Rusia.
Anda akan terkejut, tapi Rusia tidak memiliki 'pakaian nasional'. Negara ini terdiri dari banyak suku dan budaya, dan memiliki kostum tradisional yang sangat bervariasi. Ushanka sah-sah saja untuk dikenakan di musim dingin, tetapi ushanka sebenarnya lebih populer pada zaman Soviet. Ketika industri pakaian masih dimiliki negara, ushanka diproduksi sesuai dengan permintaan pemerintah. Saat ini, kebanyakan orang Rusia lebih memilih topi musim dingin rajut, biasanya mereka tidak mau mengenakan ushanka saat suhu di atas -15 Celcius karena akan terlalu hangat.
Sementara itu, sabuk militer memang sangat populer di zaman Soviet, saat itu masih sulit untuk mendapatkan ikat pinggang yang layak. Pada zaman itu para pria sering menggunakannya karena mereka mendapatkannya ketika menjalani wajib militer.
Valenki adalah alas kaki yang cocok digunakan di desa bersalju atau untuk berjalan-jalan di hutan, tetapi valenki akan menjadi sangat kotor jika dikenakan di tengah lumpur kota di musim dingin. Hanya sedikit orang Rusia perkotaan yang memilikinya di rumah, tetapi mereka biasanya menyimpan sepasang di dacha (vila pedesaan) mereka. Sementara itu, penggunaan lapti sudah dianggap kuno.
5. Semua orang Rusia menganut paham komunis
Komunisme adalah ideologi negara pada zaman Soviet, pada zaman itu Anda akan mendapat masalah jika menentangnya. Pada era Stalin, orang-orang yang anti-komunis akan dipenjara atau dieksekusi. Seiring dengan runtuhnya Uni Soviet pada 1991, ideologi ini pun dihapuskan. Pada Rusia modern, hanya sedikit orang yang percaya pada ideologi komunis, meski begitu ideologi ini masih populer di kalangan orang tua. Meskipun Partai Komunis Federasi Rusia hanya memiliki sekitar 160 ribu anggota, partai ini memiliki wakil di setiap sesi Duma Negara sejak 1994.
6. Cuaca di Rusia sangat dingin dan salju turun terus-menerus
Rusia memiliki empat zona iklim, dengan suhu mulai dari -41 Celcius di Yakutsk, hingga +41 Celcius di Astrakhan. Sehingga, orang Rusia mengalami berbagai jenis cuaca dan suhu. Di sebagian besar wilayah Rusia, musim dingin memang panjang dan berlangsung selama lima hingga enam bulan dalam setahun, tetapi kota-kota besar cenderung lebih hangat, dan karenanya, penduduk kota lebih sering menghadapi lumpur daripada salju di musim dingin. Kemudian, tentu saja Rusia memiliki musim panas, dan musim ini bisa sangat panas — bahkan di Siberia sekali pun!
7. Orang Rusia dapat memahami dan berbicara dalam bahasa Slavia lainnya seperti Polandia, Ceko, Bulgaria, Ukraina, dll.
Bagi orang Barat, bahasa-bahasa ini terdengar seperti "khh- chh- zhh- shh" Bahasa-bahasa Slavia mungkin terdengar sama karena mereka termasuk dalam kelompok linguistik yang sama. Meskipun ada kemiripan, masih ada perbedaan yang signifikan dalam tata bahasa dan kosakata. Banyak orang Rusia yang dapat memahami beberapa kosakata Ukraina yang diucapkan, tetapi mempelajari bahasa Polandia, Ceko, Bulgaria, atau Serbia merupakan tantangan besar bagi orang Rusia.
8. Rusia adalah negara miskin
Meskipun Rusia bukanlah negara miskin, namun banyak orang Rusia yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Meski begitu, keadaannya tak seburuk itu. Dalam peringkat negara berdasarkan PDB, Rusia berada di posisi ke-12.
Namun, Rusia memiliki ketimpangan pendapatan terbesar di dunia. Menurut Kamar Dagang Rusia, pada tahun 2017, lebih dari 22 juta orang (sekitar 15 persen dari total populasi) hidup di bawah garis kemiskinan, dengan sekitar lima juta orang berpenghasilan kurang dari $1.600 per tahun.
9. Toko-toko kebutuhan makanan di Rusia selalu kosong
Rusia sangat luas, dan kondisi ekonomi bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya, tetapi sudah lebih dari 20 tahun yang lalu sejak terakhir kali warganya mengalami kekurangan pasokan makanan di toko-toko. Di Moskow, Sankt Peterburg, dan daerah perkotaan besar lainnya, Anda bahkan dapat menemukan bahan makanan premium, steak, dan minuman beralkohol kelas atas yang paling mahal sekalipun. Sementara itu, produk segar dan bahan makanan lainnya tersedia di pasar-pasar tradisional di setiap kota.
10. Rata-rata orang Rusia bermasalah dengan hukum, dan memiliki hubungan dekat dengan mafia Rusia
Mafia Rusia adalah tokoh reguler dalam film-film Hollywood, tetapi pada kenyataannya, orang Rusia semakin jarang melihatnya. Setelah tahun 1990-an yang penuh gejolak, sebagian besar gangster telah dipenjara atau dibunuh, dan saat ini sudah hampir tidak ada suara tembakan di jalanan. Selain itu, Anda tak bisa begitu saja bergabung dengan kelompok kriminal; para penjahat tidak akan memercayai orang biasa.
Sebaliknya, hampir satu juta orang Rusia bekerja di kepolisian, yang merupakan pasukan kepolisian terbesar ketiga di dunia (setelah Tiongkok dan India), dan fakta ini mewakili persentase terbesar polisi per kapita (623 polisi untuk setiap 100 ribu warga). Meski begitu, memang banyak orang Rusia yang "bermasalah dengan hukum" seperti terlibat kasus hutang yang belum dibayar atau denda pelanggaran lalu lintas.
11. Orang Rusia mengatakan 'na zdorovie' saat bersulang
Tidak sama sekali. Faktanya, menyebutkan kata-kata ini biasanya akan membuat orang Rusia yang fasih berbahasa Inggris merasa jengkel dan muak dengan stereotip ini. Mengucapkan 'na zdorovie' saat bersulang adalah hal yang konyol. Kata-kata ini biasanya merupakan respons ketika seseorang mengucapkan 'spasibo' (terima kasih). Dalam hal ini, 'na zdorovie' lebih mirip dengan ucapan, "Terima kasih kembali."
Untuk bersulang, orang Rusia mungkin mengucapkan 'za zdorovie' ("untuk kesehatan"), tapi sekarang ini ucapan tersebut menjadi semakin formal. Ucapan singkat yang tidak formal antara lain, 'davay!'(ayo!), 'poekhali!' (ayo kita mulai!), atau bahkan pada era Soviet biasanya mengucapkan, 'vzdrognem!' (secara harfiah berarti "mari bergidik," karena itulah yang Anda lakukan setelah menghabiskan satu gelas vodka). Jangan heran jika setelah bersulang untuk 1-2 kali di awal, semua orang dapat langsung minum tanpa bersulang kembali. Hal ini benar-benar normal.
12. Beruang berkeliaran di jalanan
Meski bukan suatu hal yang aneh jika seekor beruang atau rusa ditemukan berkeliaran di desa atau kota terpencil di Rusia, Anda tidak akan melihat beruang berjalan di jalanan kota, karena jika memang ditemukan, mereka akan segera ditembak dengan obat penenang oleh petugas yang berwenang. Namun, ada satu keluarga Rusia yang memelihara beruang sebagai hewan peliharaan.
13. Orang Rusia memiliki kepribadian yang misterius
Tak seorang pun di Rusia yang sepenuhnya memahami apa itu kepribadian Rusia yang misterius. Konsep ini dilahirkan oleh penulis Rusia abad ke-19 seperti Tolstoy dan Dostoevsky, yang mengeksplorasi misteri etika dan gaya hidup orang Rusia dalam novel-novel psikologis mereka.
Konsep tentang "kepribadian Rusia" ini mengatakan bahwa orang Rusia memiliki cara hidup yang unik, yang berbeda dengan dunia Barat. Pada masa Soviet, konsep ini tidak memiliki tempat dalam pandangan dunia Komunis, tetapi setelah perestroika, konsep ini diperkenalkan kembali di tengah upaya pencarian identitas nasional. Gagasan intinya adalah bahwa, meski dipengaruhi oleh nilai-nilai Timur dan Barat, Rusia selalu memiliki "caranya sendiri". Namun, tak seorang pun dapat menjelaskan secara gamblang apa maksudnya.
14. Semua orang Rusia berada di bawah pengawasan KGB
KGB sudah tidak ada lagi. Saat ini, FSB (Dinas Keamanan Federal) telah menggantikan banyak fungsi KGB. Sejak zaman Soviet, ada rumor yang beredar bahwa jika Anda mengucapkan kata-kata pemicu, seperti "bom" atau "meledak" saat berbicara di telepon, maka sistem kepolisian dapat merekam percakapan Anda. Tetapi hal itu hanya lah legenda.
Meski begitu, dengan teknologi modern saat ini, seperti kemampuan melacak alamat IP, hingga kamera pengawas lalu lintas, dapat membuat tugas untuk mengawasi masyarakat menjadi jauh lebih mudah. Tetapi seseorang harus melakukan sesuatu yang dianggap benar-benar mengancam untuk dapat menarik perhatian pihak berwenang. Seseorang yang diawasi biasanya dicurigai memiliki hubungan dengan aktivitas teroris, orang ini akan dipantau dengan sangat teliti.
15. Orang Rusia sangat mencintai momen berlibur di dacha
'Cinta' adalah kata yang cukup kuat. Alasan utama untuk pergi ke dacha sudah lama bersifat pragmatis. Sejak tahun 1950-an, dacha menjadi sumber makanan dan penghasilan tambahan bagi banyak orang Rusia; mereka menanam sayuran untuk diri sendiri, atau menjualnya di pasar lokal. Jadi, pada akhir pekan, seluruh keluarga biasanya menghabiskan waktu di dacha untuk bercocok tanam sekaligus beristirahat.
Bahkan hingga di Rusia modern seperti saat ini, ketika kebiasaan bekerja di dacha sudah jarang dilakukan, sebagian besar orang Rusia tetap senang menghabiskan waktu luang mereka di pedesaan. Namun, generasi yang lebih muda biasanya tak lagi bekerja di kebun; mereka sudah cukup menikmati hal itu ketika mereka masih kecil.
16. Jalanan dalam kondisi yang tidak layak
Menurut organisasi nirlaba autostrada.info (tautan dalam bahasa Rusia), kondisi jalan di Rusia sangat beragam. Hanya 47 persen jalan federal, 39 persen jalan penghubung, dan 39 persen jalan regional yang dianggap dalam kondisi "baik" oleh para pengemudi; kemudian 47 persen, 43 persen, dan 39 persen, masing-masing, mengatakan bahwa jalanan dalam kondisi "cukup"; sementara sebanyak 5 persen, 18 persen, dan 22 persen masing-masing tergolong "buruk".
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa Anda tidak bisa pergi ke mana pun di Rusia tanpa melewati jalanan yang buruk. Jalanan ini dijuluki sebagai "tempat uji coba tank" oleh para pengendara, karena gundukan dan lubangnya tampak seolah hanya bisa dilalui oleh tank.
Jalanan yang buruk sebagian besar disebabkan oleh pekerjaan konstruksi yang tak henti-hentinya dilakukan di seluruh negeri, dengan truk-truk besar lalu-lalang sehingga merusak jalanan. Selain itu, adanya sistem pembangunan jalan yang masih kurang pengawasan. Kerusakan jalan masih menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas, tetapi situasinya mulai membaik dengan adanya proyek nirlaba seperti RosYama (tautan dalam bahasa Rusia), yang membantu masyarakat mengajukan keluhan resmi tentang jalan yang buruk.
17. Orang Rusia sangat percaya takhayul
Jika Anda ingin menguji fakta ini, cobalah bersiul di rumah teman Rusia Anda atau berikan bunga dalam jumlah genap. Jangan tersinggung dengan tatapan aneh yang mungkin Anda dapatkan. Orang Rusia masih sangat percaya takhayul; mereka akan duduk sejenak sebelum melakukan perjalanan jauh, dan harus bercermin dahulu jika tiba-tiba harus kembali ke rumah karena melupakan sesuatu. Hal ini disebabkan karena pada masa pra-revolusi, para dukun pagan ada di setiap desa bersama para pendeta Ortodoks, dan keberadaan mereka kerap mendorong kepercayaan takhayul ini.
18. Semua pengemudi Rusia memasang kamera dasbor pada mobilnya
Seperti yang sering Anda lihat di YouTube, hal ini benar adanya. Di Rusia, kamera dasbor sering kali menjadi satu-satunya bukti bahwa pengemudi lainlah yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas, bukan Anda. Selain itu, kamera ini juga kerap menangkap momen-momen aneh atau lucu di jalan.
19. Perempuan Rusia cantik, gemar bersolek, dan manipulatif. Anda butuh banyak uang untuk mengencani mereka
Kecil peluang Anda untuk melihat seorang perempuan Rusia tanpa riasan kecuali saat mereka baru bangun tidur di pagi hari dan Anda adalah suaminya. Meski semakin banyak perempuan yang mengadaptasi riasan natural ala Eropa, namun tradisi berdandan masih kuat: sebagian besar anak perempuan mulai merias wajah mereka sejak sekolah dasar. Berdandan adalah — dan selalu — menjadi sesuatu yang penting. Itu karena — seperti yang dikatakan gadis-gadis Rusia — Anda tidak pernah tahu di mana Anda akan bertemu dengan jodoh Anda, jadi Anda harus tampil sempurna sekalipun Anda hanya belanja ke toko.
Hal ini membuat banyak orang berpikir bahwa perempuan Rusia itu manipulatif, tapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Dalam berpacaran dan menjalin hubungan, umumnya seorang gadis Rusia selalu memiliki kriteria lengkap tentang seperti apa "pangeran" yang mereka dambakan, dan para gadis ini berharap bahwa lelaki yang mereka kencani dapat memenuhi ekspektasi tersebut. Gadis-gadis Rusia percaya pada cinta, dan jika dia benar-benar menyukai Anda, dia akan memaklumi beberapa kekurangan Anda.
Memenangkan hati seorang gadis Rusia tidak pernah mudah (tetapi akan menjadi sedikit lebih mudah dengan panduan dari kami), dan hal ini tidak ada hubungannya dengan jumlah uang dalam rekening bank Anda. Gadis Rusia lebih menyukai kecerdasan, kehalusan budi pekerti, dan sopan santun. Mereka percaya bahwa orang yang kasar atau berandalan bukanlah pasangan yang baik.
20. Orang Rusia galak, jahat, dan kejam
Ya, Anda bisa saja diteriaki saat berbelanja di pusat perbelanjaan di kota mana pun di Rusia, dan Anda juga bisa diperlakukan dingin oleh petugas di kantor pemerintah. Di tempat kerja, rekan kerja Anda yang biasanya ramah bisa saja tiba-tiba mengabaikan Anda saat Anda menyapa "selamat pagi, apa kabar?". Hal ini jelas menimbulkan pertanyaan; mengapa demikian? Mengapa mereka galak sekali?
Ya, bagi orang asing, hal ini mungkin menyinggung, tapi marah-marah adalah hal yang biasa bagi orang Rusia, dan mereka tidak terlalu memikirkannya. Perilaku buruk masih menjadi kebiasaan, khususnya pada layanan publik yang didanai pemerintah. Mereka tidak perlu bersikap ramah kepada pelanggan karena tidak ada kompetitor — Anda akan tetap membutuhkan layanan mereka dan tidak bisa ke mana-mana.
Dalam komunikasi sehari-hari, bersikap sopan dan ramah saat Anda sedang tidak enak badan, kecewa, atau marah sering dianggap tidak tulus. Bagi orang Rusia, ketidaktulusan adalah dosa yang jauh lebih besar daripada marah-marah. Jika Anda tidak tulus, Anda tidak akan bisa dipercaya.
21. Orang Rusia yang merokok
Pada 2012, Rusia adalah negara dengan jumlah perokok terbanyak kedua di dunia, tetapi sejak beredar larangan merokok di tempat umum (termasuk kafe dan bar) pada 2013, jumlah perokok menurun secara signifikan. Sebelum larangan itu diberlakukan, sekitar 39 persen orang dewasa di Rusia merokok secara rutin.
Sebuah studi terbaru dari Kementerian Kesehatan Rusia menunjukkan bahwa angka ini telah turun menjadi 30 persen. Anggota parlemen berharap untuk melarang merokok di apartemen komunal, di dalam mobil (jika ada anak-anak), dan lain-lain. Namun, orang Rusia tetap banyak yang merokok, baik laki-laki maupun perempuan, dan sering kali didenda oleh polisi karena merokok di dekat pintu masuk metro, di stasiun kereta api, dan di taman bermain. Mereka yang tidak merokok secara rutin, biasanya tetap merokok ketika mereka minum, meski begitu mereka tetap menganggap diri mereka bukan perokok! Ini adalah contoh dari logika Rusia yang terbilang 'unik'.
23. Orang Rusia tidak pandai menabung
Pernah melihat orang Rusia menghabiskan banyak uang di sebuah pesta? Anda pasti berpikir bahwa mereka pasti sangat kaya. Namun, kemungkinan besar, Anda bisa saja salah. Pertama, memiliki pengeluaran yang besar dapat menunjukkan status Anda di Rusia, dan kebanyakan orang ingin terlihat memiliki status yang lebih tinggi daripada yang sebenarnya.
Berhemat tidak pernah menjadi keutamaan di Rusia (kecuali bagi para penganut kepercayaan lama). Karena pada masa Soviet, sistem moneter Rusia pernah mengalami begitu banyak 'reformasi' keuangan sehingga kebanyakan orang percaya bahwa menabung adalah hal yang sangat berisiko karena nilainya bisa turun drastis hanya dalam beberapa hari.
24. Korupsi merajalela di Rusia
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga Transparansi Internasional, pada 2016, sekitar 34 persen rumah tangga di Rusia harus membayar suap hanya untuk mendapatkan akses ke layanan dasar. Angka ini empat kali lebih banyak dibandingkan Uni Eropa (9 persen). Sebuah survei yang dilakukan oleh PWC mengatakan bahwa hampir sepertiga dari manajer puncak yang berpartisipasi dalam jajak pendapat mengalami korupsi dan penyuapan dalam bisnis mereka pada tahun 2016; penyuapan terdaftar sebagai salah satu ancaman paling akut terhadap perkembangan bisnis di Rusia.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan kasus kriminal terkait korupsi, dengan beberapa pejabat tinggi dan bahkan kepala kementerian menjadi terduga pelaku penyuapan. Warga biasa, meski mengutuk korupsi, masih melakukan penyuapan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti perawatan kesehatan, perumahan yang layak, dan lain-lain. Korupsi masih menjadi kelemahan utama dalam sejarah Rusia.
25. Orang Rusia sering mengonsumsi vodka
Pada 2017, Rusia berada di peringkat keenam di dunia dalam hal konsumsi minuman beralkohol, dengan laki-laki mengonsumsi 15,1 liter dan perempuan 7,8 liter alkohol per tahun. Namun, ini bukan soal jumlah, minum minuman beralkohol telah menjadi budaya pokok bagi orang Rusia sejak abad ke-17. Di Rusia, Anda akan dianggap aneh jika tidak minum minuman beralkohol sama sekali. Biasanya, Anda hanya perlu minum satu atau dua gelas pada acara-acara khusus seperti pernikahan, pesta tahun baru, pesta ulang tahun, dan sebagainya.
Minum vodka tidak wajib, tetapi dalam kondisi tertentu, asupan minuman beralkohol tinggi akan sangat membantu. Dalam ritual remaja pria, minum vodka dianggap sebagai tanda "kedewasaan". Di kalangan bisnis, minum minuman keras adalah tanda bahwa Anda adalah orang yang dapat dipercaya, karena Anda akan berbicara lebih akrab setelah meminum satu atau dua gelas (ini adalah tradisi yang sudah ada sejak zaman kekaisaran, ketika para pedagang biasa minum-minuman keras untuk memperlancar transaksi). Namun, akhir-akhir ini, kebiasaan minum minuman keras semakin berkurang karena semakin populernya gaya hidup sehat. Selain itu, vodka tidak lagi menjadi suatu keharusan; wiski, tequila, dan minuman beralkohol lainnya justru semakin populer.
26. Rusia dipenuhi dengan babushka
Menurut data dari Komite Statistik Negara, jumlah perempuan jauh lebih banyak daripada laki-laki di antara segmen populasi tertua. Untuk usia 65 hingga 69 tahun, jumlah perempuan 1,5 kali lebih banyak, dan untuk usia di atas 80 tahun, jumlah perempuan tiga kali lebih banyak daripada laki-laki. Secara historis, hal ini merupakan pengaruh dari bencana demografi yang disebabkan oleh Perang Dunia II.
Sehari-harinya, babushka duduk di rumah, menunggu cucu-cucunya datang mengunjungi, kemudian dia akan memasak begitu banyak makanan untuk mereka, mendongengkan cerita-cerita lama, dan selalu khawatir apakah cucu-cucunya memakai topi yang hangat saat cuaca dingin atau tidak. Lingkaran sosial Babushka adalah para babushka lainnya, mereka sering jalan-jalan bersama, berbagi tips kuliner, dan bergosip tentang sesuatu yang beredar di sekitar mereka.
27. Teh adalah minuman nasional Rusia
Sebanyak 94 persen orang Rusia minum teh secara rutin. Rata-rata, orang Rusia minum tiga cangkir teh per hari, sementara sekitar 10 persen minum lebih dari enam cangkir teh setiap hari. Hal ini bukanlah kebiasaan baru. Bahkan pada tahun 1903, mengutip Anton Chekhov dalam karya 'Sang Pengantin': "Dia minum teh dengan perlahan dengan gaya Moskow, tujuh gelas berturut-turut."
Memang tidak ada upacara khusus minum teh di Rusia. Teh disajikan pada setiap pertemuan keluarga, pertemuan bisnis, konferensi ilmiah, dan lain-lain. Saat ini, orang Rusia semakin menyukai teh hijau dan teh herbal, tetapi 86 persen masih lebih menyukai teh hitam.
28. Kemacetan lalu lintas di Rusia sangat buruk
Pada 2016, Moskow menduduki peringkat kedua di dunia dalam kemacetan lalu lintas. Rata-rata pengemudi Moskow menghabiskan 91 jam per tahun dalam kemacetan (Los Angeles berada di posisi pertama dengan 104 jam per tahun). Di Eropa, kota Moskow memimpin kemacetan lalu lintas yang telak. Sementara itu, Samara, Sankt Peterburg, Krasnoyarsk, Ufa, Voronezh, dan kota-kota besar lainnya juga penuh dengan kemacetan, dan situasinya semakin memburuk. Alasannya banyak: mulai dari kondisi jalan yang buruk hingga pengaturan persimpangan yang sering kali tidak logis, dan keterampilan pengemudi yang buruk.
Belakangan ini, untuk mendapatkan surat izin mengemudi di Rusia semakin sulit. Tesnya diperketat dan saat ini hampir mustahil untuk membuat SIM secara ilegal. Namun, masih ada banyak pengemudi di jalan raya yang sangat tidak kompeten dalam mengemudi, dan masing-masing sering mengakibatkan lumpuhnya seluruh jalan atau jalan bebas hambatan. Pihak berwenang berusaha memperbaiki situasi, tetapi jumlah kepemilikan mobil per rumah tangga terus bertambah di Rusia, sehingga kemacetan terus berlanjut.