"Ketika kami menciptakan karakter landak, kami terinspirasi oleh karya 'Juruselamat' oleh Andrey Rublev. Kami ingin menciptakan tokoh protagonis yang memberi kesan elok, baik dari tatapan, maupun gerakannya."
Sumber referensi lain yang tak terduga adalah 'Komedi Ketuhanan' karya Dante, hal ini dapat dilihat dari alur ceritanya, yaitu ketika sang landak menemukan dirinya berada di perbatasan antara dua dunia—semacam Api Penyucian. Namun pada akhirnya, saat dia hampir tenggelam, dia diselamatkan oleh kekuatan yang tidak diketahui. Hal yang sama tergambar pada perjalanan Dante melalui Neraka, Api Penyucian dan Surga, dalam perjalanannya untuk menemukan Tuhan.
Saat ia mempresentasikan ide tersebut, Norstein menggambarkannya dengan menggunakan satu kalimat: "Di tengah perjalanan hidup, saya menemukan diri saya berada di dalam hutan yang gelap" yang merupakan baris pertama dari 'Komedi Ketuhanan'.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- ikutilah saluran Telegram kami;
- berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
- aktifkan push notifications pada situs web kami.