Menjadi seorang yatim piatu, Yury Zhivago dibesarkan oleh keluarga profesor Moskow. Ketika dewasa dia menikahi Tonya, putri profesor, tetapi tepat ketika dia melahirkan putra mereka, Yury dipaksa untuk bergabung dengan garis depan Perang Dunia I sebagai dokter.
Sekembalinya dari perang, dia mendapati dirinya berada di tengah-tengah revolusi dan Perang Saudara di Rusia. Yury membawa keluarganya dan melarikan diri ke kota provinsi di Ural, berusaha bersembunyi dari peristiwa-peristiwa yang bergejolak seperti, kekerasan, pencurian, dan kelaparan.
Di kota yang sama, dia bertemu dengan seorang perempuan bernama Lara yang pernah dia lihat sebelumnya di Moskow. Baginya, perempuan itu tampak benar-benar asing dan misterius, penuh dengan drama (suaminya pergi untuk mengambil bagian dalam revolusi). Namun di sana, di tengah mimpi buruk, mereka jatuh cinta satu sama lain. Menjadikan mereka sangat dekat, tidak peduli dengan apapun yang terjadi.
Film 'Doctor Zhivago' (1965) yang dibintangi oleh Omar Sharif dan Julie Christie
Sinematografi David Lean/Carlo Ponti, 1965Yury merasa sangat tidak enak harus berselingkuh dari istrinya. Ketika dia akan menemuinya untuk mengaku, hidupnya terbalik lagi. Yury terpisah dari Lara dan keluarganya, dia ditangkap oleh Tentara Merah. Selama satu setengah tahun, ia dipaksa bekerja di Siberia sebagai dokter kaum Bolshevik.
Melarikan diri dari penawanan dengan berjalan kaki, Yury kembali ke kota Ural, tetapi hanya menemukan Lara di sana. Istri dan anak-anaknya telah kembali ke Moskow dan mengirimkannya surat, bahwa mereka (dan ayah mertuanya, sang profesor) terpaksa meninggalkan negara itu.
Yury dan Lara tetap bersama, dan sepanjang musim dingin, mereka bersembunyi dari semua orang serta Perang Saudara, di sebuah perkebunan yang ditinggalkan. Dunia mereka yang malang namun bahagia terganggu oleh masa lalu Lara yang berusia muda. Seorang pria meminta Yury untuk membiarkan Lara pergi bersamanya — karena dia dapat menyelamatkan dan membantu Lara bermigrasi. Karena Lara mungkin sedang hamil, Yury memutuskan untuk melepaskannya. Merusak kebahagiaannya sendiri, dia berharap pria itu dapat membantunya.
Setelah Perang Saudara berakhir dan kaum Bolshevik merebut kekuasaan di seluruh negeri, Yury kembali ke Moskow dan bahkan tinggal bersama seorang perempuan. Namun disana, dia meninggal. Memahami bahwa kehidupan dan kepribadiannya telah jatuh, ia tetap tidak dapat melakukan apa pun yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
Aktor Rusia Oleg Menshikov sebagai Yury Zhivago dalam serial mini 'Doctor Zhivago'
Alexander Proshkin/Mosfilm, 2005Suatu pagi di tahun 1929, dia meninggal karena serangan jantung di dalam trem. Secara tidak sengaja, Lara menghadiri pemakamannya dan bahkan mulai memeriksa surat-suratnya, tetapi tiba-tiba menghilang. Teori yang paling mungkin adalah dia ditangkap dan meninggal di Gulag.
Bab terakhir dari buku ini adalah kumpulan puisi Yury Zhivago, bagian cerita yang sangat penting dan sangat dalam. Karena Boris Pasternak sendiri adalah seorang penyair (dan juga memiliki kehidupan pribadi yang rumit dengan dua perempuan yang dia cintai), Yury dianggap sebagai karakter semi-biografi.
'Doctor Zhivago' (“Dokter Zhivago”) tidak memiliki peluang untuk sukses dalam masyarakat Soviet. Secara formal, ini adalah buku tentang Perang Saudara, tetapi jauh di lubuk hati, ini adalah novel tentang manusia, tentang cinta dan kematian, makna hidup dan alam semesta itu sendiri. Buku ini sama sekali tidak pantas diterbitkan di era Soviet, karena novel itu tidak menampilkan kaum Bolshevik dengan baik. Sebaliknya, buku ini menunjukkan betapa biadabnya mereka bertindak dan bagaimana mereka menghancurkan banyak nyawa.
Novel tersebut dilarang untuk diterbitkan, namun Boris berhasil mengirim buku tersebut ke Barat dan, pada tahun 1957, 'Doctor Zhivago' diterbitkan di Italia. Belakangan, CIA mengungkapkan dokumen-dokumen bahwa agensi tersebut terlibat dalam pengungkapan buku tertentu. Buku itu adalah "senjata" propaganda melawan negara Soviet.
Omar Sharif sebagai Doctor Zhivago dalam film adaptasi David Lean
Legion MediaPada tahun 1958, Boris Pasternak diumumkan sebagai pemenang Penghargaan Nobel Sastra. Otoritas Soviet menjadi sangat marah dengan keputusan akademi tersebut, menganggapnya sebagai langkah politik melawan Uni Soviet. Seluruh kampanye intimidasi terhadap Boris diluncurkan di Uni Soviet (melibatkan Nikita Khrushchev secara pribadi).
Boris menjadi persona non grata dan semua karyanya dilarang. “Tidak membaca Pasternak, tapi mengutuknya” — ungkapan saat itu yang menjadi ungkapan untuk membodohi situasi. Kampanye intimidasi merusak kesehatan penulis dan dia meninggal karena kanker pada tahun 1960.
Novel ini pertama kali diterbitkan secara resmi di Uni Soviet pada tahun 1988 dan sekarang masuk dalam semua daftar bacaan sekolah dan universitas dan dikukuhkan sebagai salah satu novel terkuat abad ke-20.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda