Sepuluh Seniman Rusia dengan Mahakarya Termahal yang Patut Anda Ketahui

"Komposisi Suprematis" oleh Kazimir Malevich ditampilkan di rumah lelang Sotheby di London, 2008

"Komposisi Suprematis" oleh Kazimir Malevich ditampilkan di rumah lelang Sotheby di London, 2008

Leon Neal/AFP
Kolektor dari seluruh dunia berburu kanvas dari para pelukis ini, menghabiskan miliaran rupiah di lelang, jauh di atas nilai perkiraan semula.

1. Kazimir Malevich

Kazimir Malevich. Komposisi Suprematis, 1916

Malevich adalah pemecah rekor sejati. Banyak karyanya telah berulang kali muncul dalam daftar lukisan paling mahal. Pada tahun 2015 di Sotheby, "Suprematisme Mistik (Palang Hitam di Oval Merah)" miliknya terjual seharga 38 juta dolar (sekitar 593 miliar rupiah), dan "Suprematisme, Konstruksi ke-18" terjual seharga 34,1 juta dolar (sekitar 532 miliar rupiah).

Hingga saat ini, lukisan Rusia termahal sepanjang masa adalah "Suprematist Composition" karya Malevich. Pada tahun 2008, berhasil terjual di Sotheby seharga 60 juta dolar (sekitar 936 miliar rupiah), dan pada 2018 memecahkan rekornya sendiri. Seorang pembeli tak dikenal membelinya di Christie di New York seharga 85,8 juta dolar (sekitar 1,3 triliun rupiah).

2. Wassily Kandinsky

Wassily Kandinsky. Lukisan dengan Garis Putih, 1913

Kandinsky abstraksionis, dengan gayanya yang unik, adalah salah satu seniman Rusia paling terkenal di dunia. Pada tahun 1990, lukisannya "Fugue" dibeli di Sotheby oleh kolektor Ernst Beiler seharga 38,2 juta dolar (sekitar 596 miliar rupiah). Pada tahun 2017, sebanyak dua lukisan mencetak rekor di Sotheby — "Murnau dengan Pelangi" terjual seharga 26,7 juta dolar (sekitar 416 miliar rupiah, dalam rekor 22 menit); dan "Lukisan dengan Garis Putih" dijual dengan harga 42 juta dolar (sekitar 655 miliar rupiah).

3. Marc Chagall

Marc Chagall. Lovers, 1928

Pada tahun 1990, hanya lima tahun setelah kematian seniman, yang telah mengalami kemiskinan yang mengerikan dalam hidupnya, kanvasnya "Jubilee" dijual di Sotheby seharga 14,85 juta dolar (sekitar 231 miliar rupiah). Pembelinya adalah pengusaha Jepang Hironori Aoki, yang sudah memiliki koleksi sekitar 30 lukisan Chagal. Dua kali, Sotheby menjual lukisan "Sirkus Besar" — pada tahun 2007 seharga 12 juta dolar (187 miliar rupiah), dan kemudian pada tahun 2017 seharga 16 juta dolar (sekitar 249 miliar rupiah). Pada tahun yang sama lukisan “Tiga Lilin” terjual seharga 14,5 juta dolar (sekitar 226 miliar rupiah), dan “Lovers” terjual seharga 28,45 juta dolar (sekitar 444 miliar rupiah). 

4. Nicolas de Staël

Nicolas de Staël. Parc des Princes (

Nama asli seniman ini adalah Nikolai Stael von Holstein, dan dia adalah putra seorang jenderal tentara Rusia dan seorang baron dengan akar Jerman yang jauh. Setelah Revolusi 1917, keluarga dengan Nikolai yang berusia lima tahun terpaksa bermigrasi dari Soviet Rusia. Kedua orang tua meninggal segera, dan Nikolai diadopsi oleh keluarga Belgia. Ia belajar melukis di Royal Academy of Fine Arts di Brussel dan kemudian tinggal di Prancis, Italia, dan Spanyol. Dari orang-orang sezamannya, ia sangat dipengaruhi oleh imigran Rusia lainnya, Chaïm Soutine dan Wassily Kandinsky.

Stael dianggap sebagai pendukung terkemuka Tachisme, suatu bentuk Ekspresionisme Abstrak, yang merupakan jawaban atas Kubisme. Pada tahun 2011, ‘Nu Couché’ (“Berbohong Telanjang”) karya Stael dijual di Artcurial di Paris seharga 7 juta euro (sekitar 108 miliar rupiah pada saat itu), pada tahun 2018, lukisan “Bunga” dijual di Christie seharga 8,3 juta euro (sekitar 129 miliar rupiah pada saat itu) dan “Berbohong Telanjang” seharga 12 juta dolar (187 miliar rupiah). Pada tahun 2019, rekor telanjang dipecahkan oleh karya abstrak besar, Parc des Princes (“Les grands footballeurs”, atau Pesepakbola Besar), yang dijual di Christie seharga 22 juta dolar (sekitar 343 miliar rupiah).  

5. Alexej von Jawlensky

Alexej von Jawlensky. Schokko Dengan Topi Lebar, 1910

Jawlensky dianggap sebagai salah satu Ekspresionis Rusia pertama. Ia berkenalan dengan gaya artistik di Jerman, di mana ia pindah bahkan sebelum Perang Dunia I, dan ia juga menjadi anggota kelompok seni Kandinsky, Der Blaue Reiter (Penunggang Biru). Jawlensky tidak terkenal di Rusia sampai pameran besar lukisannya diadakan di Museum Negara Rusia di St. Petersburg pada tahun 2000-an. Peningkatan minat pada seniman datang pada tahun 2003 ketika lukisannya "Schokko Dengan Topi Berpinggiran Lebar" dijual di Sotheby seharga 8,3 juta dolar (sekitar 129 miliar rupiah), dan sekali lagi pada tahun 2008 seharga 18,6 juta dolar (sekitar 290 miliar rupiah). Pada tahun 2006, lukisan "Mata Gelap" dijual seharga 5,5 juta dolar (85 miliar rupiah) di Christie.\

6. Chaïm Soutine

Chaïm Soutine. Pria dengan Syal Merah, 1921

Dia sering disebut sebagai seniman Prancis dan master "sekolah Paris", tetapi dia lahir dari keluarga Yahudi di Kekaisaran Rusia (di wilayah Minsk, di tempat yang sekarang menjadi wilayah Belarusia). Pada usia 20, sang seniman pindah ke Paris untuk belajar melukis. Di sana, tentu saja, ia bertemu banyak seniman terkenal dan bersahabat dengan Amedeo Modigliani (dan melukis beberapa potret master Italia). ‘Man with Red Scarf’ (“Pria dengan Syal Merah”) karya Soutine terjual di Sotheby seharga 17,2 juta dolar (sekitar 269 miliar rupah) pada tahun 2007; juga, setahun sebelumnya ‘Carcass of Beef’ (“Daging Sapi Karkas”) yang kontroversial dijual seharga 15,2 juta dolar (sekitar 238 miliar rupiah) di Christie. Pada tahun 2010-an, tiga lukisan karya Soutine dibeli oleh bank Belarusia, termasuk 'The Large Field in Chartres with Viaduct' "Lapangan Besar di Chartres dengan Viaduct" seharga 400.000 dolar (sekitar 6 milar rupiah), "Eva" seharga 1,8 juta dolar (sekitar 282 milar rupiah) — menjadikannya lukisan paling mahal di Belarus, dan 'Woman Sleep Over a Book' ("Wanita Tidur Di Atas Buku") 450.000 dolar (sekitar 7 miliar rupiah).

7. Valentin Serov

Valentin Serov. Potret Maria Tsetlin, 1910

Lukisan oleh realis Rusia dan Peredvizhniki yang menonjol pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 jarang muncul di pelelangan, tidak seperti lukisan Avant-garde Rusia. Karya itu biasanya dijual jauh lebih murah (Ivan Aivazovsky, Arkhip Kuindzhi dan Ivan Shishkin dijual dengan harga maksimum lebih dari 46 miliar rupiah). Pada tahun 2014, Christie di London mendapatkan "Potret Maria Tsetlin" Serov hampir secara tidak sengaja. Karya tersebut dipindahkan ke rumah lelang oleh Museum Seni Rusia Israel di Ramat Gan, tempat Maria mewariskan karya tersebut. Lukisan itu dijual seharga 9,27 juta pound sterling (sekitar 164 miliar rupiah pada saat itu), yang merupakan rekor mutlak untuk seni Rusia yang dijual di London.

8. Nicholas Roerich

Nicholas Roerich. Madonna Laboris, 1933

Nicholas Roerich adalah salah satu seniman Rusia yang paling misterius dan original. Dia terkenal karena pemandangan Himalaya dan interpretasinya tentang topik agama, dan khususnya Alkitab. Lukisan oleh Roerich yang produktif sering menjadi hit teratas di lelang internasional, dengan para pecinta seni Rusia siap mengeluarkan ratusan ribu pound, serta jutaan dolar. “Yang Terbesar dan Tersuci di Tangla” dari seri “Shambhala” dijual di Christie seharga 1,42 juta dolar (sekitar 22 miliar rupiah); “Lao Tzu” dijual seharga 1,9 juta dolar (sekitar 29 miliar rupiah); dan “Sinyal Api Perdamaian” seharga 2,5 juta dolar (sekitar 39 miliar rupiah). Rekor di rumah lelang Bonhams (dan untuk Roerich sendiri) adalah lukisan "Madonna Laboris". Pada tahun 2013 itu dijual seharga 7,9 juta pound sterling (sekitar 140 miliar pada saat itu). 

9. Natalia Goncharova

Natalia Goncharova. Espagnole, 1914

Salah satu seniman perempuan Rusia paling terkenal, dan "Amazon dari Avant-garde", Natalia Goncharova menyukai banyak gaya artistik, termasuk Kubisme, Rayonisme, dan Primitivisme. Berpartisipasi dalam banyak asosiasi dan pameran seni, ia terinspirasi oleh ikonografi dan motif rakyat Rusia. Bersama suaminya, seniman Mikhail Larionov, mereka tinggal di Prancis selama bertahun-tahun dan mengerjakan skenografi dan kostum untuk balet keliling Sergei Diaghilev, musim Rusia. Pada tahun 2007, lukisan Goncharova "Memilih Apel" dijual di Christie di London seharga 4,9 juta pound sterling (sekitar 87 miliar rupiah pada saat itu), membuat rekor untuk seniman perempuan. Tahun berikutnya lukisan lain oleh Goncharova, "Bunga", pergi di bawah palu untuk 5,5 juta pound sterling (sekitar 97 miliar rupiah pada saat itu). Juga untuk lebih dari 6,4 juta pound sterling (sekitar 113 miliar rupiah) untuk abstraksinya "Espagnole" yang dijual di London pada tahun 2010.

10. Nicolai Fechin

Berasal dari Kazan dan mahasiswa Ilya Repin, Nikolai Fechin pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1923, di mana ia saat ini dianggap sebagai seniman nasional. Namun, baik di Uni Soviet maupun di Rusia karya seninya sangat dihargai, dan banyak koleksi dari karyanya disimpan di Museum Seni Rupa Tatarstan. Menurut wasiat terakhir sang seniman, yang meninggal di California, abunya dikuburkan kembali di negara asalnya Kazan pada tahun 1975. Pada tahun 2010, "Koboi Kecil" dari Fechin adalah mahakarya Rusia termahal yang dijual oleh lelang Macdougall. Seorang kolektor Rusia secara anonim membeli lukisan itu seharga 10,8 juta dolar (sekitar 168 miliar rupiah).

Selanjutnya, ada mahakarya klasik yang paling kontroversial dalam Koleksi Galeri Tretyakov. Karya-karya tersebut sangat terkenal dan dihargai di Rusia.

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki