Survei: Delapan Persen Warga Rusia Memeluk Islam

Komsomolskaya Pravda /Global Look Press
Tiap sepuluh responden yang berusia 31—45 tahun menyebut dirinya muslim.

Menurut hasil survei, Yayasan Opini Publik melaporkan bahwa delapan persen warga Rusia memeluk Islam.

Selain itu, tiap sepuluh responden yang berusia 31—45 tahun menyebut dirinya muslim.

Sebagian besar responden mengaku beragama Ortodoks (63 persen), tetapi kebanyakan dari mereka berusia di atas 60 tahun.

Survei ini dilakukan pada awal April dan melibatkan 1.500 responden dewasa di lebih dari lima puluh wilayah negara Rusia.

Islam adalah agama dengan jumlah penganut terbesar kedua di Rusia. Sejak berabad-abad silam, masyarakat muslim telah hidup berdampingan secara damai dengan para pemeluk Ortodoks.

Saat ini, belum ada data resmi jumlah pemeluk Islam di Rusia. Hasil sensus terakhir pada 2002 mencatat bahwa jumlah warga muslim di Rusia mencapai 14,5 juta jiwa atau sepuluh persen dari total populasi nasional.

Menurut perkiraan Administrasi Spiritual Muslim di Rusia bagian Eropa, penganut Islam di Rusia pada waktu itu berjumlah sekitar 20 juta jiwa, sedangkan hasil survei Levada Center pada November 2013, tujuh persen populasi Rusia beragama Islam.

Adapun populasi sejumlah daerah di Rusia sebagian besar menganut Islam. Daerah-daerah tersebut di antaranya republik-republik di Kaukasus Utara, seperti Ingushetia, Chechnya, Dagestan, Kabardino-Balkaria, Karachay-Cherkessia, serta Tatarstan dan Bashkortostan.

Sufisme mengembangkan zikir sebagai praktik meditasi, sementara pengikutnya menyebut aktivitas tersebut sebagai fondasi menuju dimensi mistis. Bacalah selengkapnya!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki