Drama olahraga ini mengadopsi peristiwa dramatis yang terjadi saat Olimpiade 1972 di Munich.
Tim bola basket Soviet membuat sejarah ketika mengalahkan Amerika Serikat (AS) hanya dengan waktu tiga detik pertandingan tersisa. Tim kelas berat AS memimpin dengan satu poin dan berpikir kemenangan sudah pasti ada di genggaman mereka. Akan tetapi, tiga detik terakhir terbukti menjadi yang paling penting dari permainan. Tim AS yang tak terkalahkan justru ditaklukkan untuk pertama kalinya dalam 36 tahun terakhir dan lebih banyak bukti bahwa tidak ada kata terlambat untuk memenangkan pertempuran melawan saingan terbesar Anda.
Hati-hati: "Going Vertical" memiliki intensitas emosional yang luar biasa sehingga Anda benar-benar merasakan adrenalin saat menontonnya!
Marina sedang mengalami krisis paruh baya. Dia tidak menyukai pekerjaannya dan sedang dalam proses menceraikan suaminya. Singkatnya, masa depannya tidak terlihat sangat cerah.
Marina ingin mencari inspirasi. Kemudian, dia fokus pada kegiatan penyelaman gratis dan hal-hal tiba-tiba mulai berubah. Dengan kerja keras, selalu tidak ada batasan untuk hidup. Perempuan tangguh itu memutuskan untuk mengambil bagian dalam kejuaraan freediving dan … menang!
"One Breath" adalah film petualangan Rusia pertama yang mengambil gambar di laut lepas pada kedalaman 100 meter serta disutradarai oleh Elena Khazanova.
Film ini didasarkan pada kisah nyata penyelam bebas legendaris Rusia Natalia Molchanova (1962—2015). Setelah mengambil olahraga ekstrem ini di akhir hidupnya, pada usia 40, atlet tersebut berhasil membuat lebih dari empat puluh rekor dunia dan menjadi juara dunia ganda.
Berlawanan dengan kepercayaan mayoritas, sepak bola profesional tidak hanya tentang uang dan ketenaran, tetapi juga tentang penyimpangan yang memalukan dan perjuangan menembak yang dramatis.
Striker muda berbakat, Yuri Stoleshnikov, adalah kapten tim nasional sepak bola Rusia yang bertanding melawan Rumania tanpa kompromi. Masalahnya adalah kepercayaan dirinya yang berlebihan memainkan lelucon kejam pada pesepakbola ambisius itu. Gagal mencetak gol dalam tendangan penalti, sang protagonis merusak permainan dan, setelah mendapat kritik keras, terpaksa meninggalkan timnya, FC Spartak Moscow.
Yuri "melepas" sepatu bolanya dan mencoba tangannya sebagai pelatih. Dia mulai melatih tim underdog sederhana yang tidak diminati dan dipercaya, tetapi justru mengubah nasib mereka semua menjadi sesuatu ... bagaikan nuklir!
Berlatar waktu akhir 1960-an — awal 1970-an, film drama olahraga ini berkisah tentang pemain hoki es Soviet, pelatih legendaris mereka Anatoly Tarasov, dan penyerang hoki es luar biasa bernama Valery Kharlamov.
"Legend No.17" mengisahkan rincian perjalanan karir Kharlamov, mulai dari pemain hoki biasa saja hingga menjadi juara Olimpiade. Seperti pepatah lama yang mengatakan "Juara tidak dilahirkan, mereka dibuat". Begitu pula dengan jalan sukses Kharlamov yang tak terhindarkan serta penuh dengan rintangan, baik di dalam maupun di luar lapangan hoki es.
Pemain CSKA Moscow yang ambisius dan dianggap sebagai salah satu penyerang terhebat dalam sejarah olahraga ini, harus terus bekerja keras untuk membuktikan potensi besarnya kepada sang pelatih Anatoly Tarasov yang tak kenal kompromi dan intens. Film ini didasarkan pada kisah nyata serta merupakan klimaks dari serial persahabatan Soviet-Kanada yang legendaris pada tahun 1972.
Nadya Lapshina, gadis berusia tujuh tahun dari Irkutsk, bercita-cita menjadi peseluncur. Dia pergi ke Danau Baikal yang beku untuk berlatih bersama ibunya dan mempelajari dasar-dasar olahraga dari buku-buku panduan seluncur.
Ketika ibunya tiba-tiba meninggal, Nadia, yang terobsesi dengan seluncur indah, menjadi murid pelatih terbaik di kota. Dia bekerja keras untuk memenuhi impian masa kecilnya dan akhirnya tumbuh menjadi salah satu peseluncur paling menjanjikan di Rusia. Tiba waktunya, dia menjadi perempuan muda yang cantik dan berbakat. Lalu, Nadia pindah ke Moskow demi memiliki kesempatan untuk berseluncur bersama Vladimir, seorang bintang seluncur es yang tampan dan bujangan paling memenuhi syarat di ibu kota.
Pasangan tersebut siap untuk memenangkan turnamen Piala Es terbesar mereka. Namun, keadaan menjadi tidak terkendali ketika Nadia mengalami cedera punggung yang parah dan harus menggunakan kursi roda. Sang peseluncur kehilangan harapan untuk berdiri dan belajar berjalan lagi. Berkat ketegaran dan impulsif dari salah satu pemain hoki yang bermuka tebal, Nadia secara ajaib mendapatkan kembali kekuatan kakinya dan juga menemukan cinta dalam hidupnya.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda