Apakah itu punyaku?
Legion MediaUmumnya, kucing suka memanjat ke tempat tinggi yang di sana mereka merasa aman dan dapat mengawasi lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, macan tutul salju, atau irbis dalam bahasa Rusia, lebih unggul daripada spesies kucing lainnya. Kucing liar berbintik ini hidup di pegunungan berbatu di Asia Tengah dan Asia Selatan, dan dapat ditemukan di Tien Shan, Pamir, dan Himalaya pada ketinggian 1.500—6.000 meter di atas permukaan laut. Di Rusia, macan tutul salju hidup di bagian selatan Siberia, di Pegunungan Sayan Timur dan Pegunungan Altai. Namun, kini jumlah hewan ini hanya tersisa beberapa ribu saja di seluruh dunia, dan di mana pun keberadaannya pasti dilindungi oleh negara.
“Berburu” jebakan kamera
Cagar Alam Sayano-ShushenskyKarena macan tutul salju tinggal di tempat terpencil dan sulit dijangkau, tak banyak yang diketahui tentang kucing liar ini. Salah satu misterinya berkaitan dengan ekornya. Dalam foto-foto dari cagar alam dan kebun binatang, macan tutul salju sering terlihat tengah menggigit ekornya.
Hai ekor! Ayo kita bermain!
Getty ImagesMacan tutul salju sebenarnya bukan kucing yang sangat besar. Panjangnya kurang dari satu meter dan beratnya sekitar 50 kilogram. Sebagai perbandingan, macan tutul salju lebih kecil daripada macan tutul, jauh lebih kecil daripada harimau, dan sedikit lebih kecil daripada lynx hutan. Namun, itu jika kita ukur tanpa ekor. Macan tutul salju memiliki ekor yang sangat indah, besar, halus, dan terkadang sama panjangnya dengan tubuh hewan itu sendiri. Kucing liar ini memiliki ekor terpanjang di antara semua kucing. Namun, selain cantik, ekornya juga memiliki tujuan praktis. Berlari di bebatuan dan melewati ngarai membutuhkan banyak keterampilan dan keanggunan, dan ekor panjang membantu macan tutul salju menjaga keseimbangan saat melakukan gerakan akrobatik ini.
Lihatlah bagaimana macan tutul salju berlari melintasi tebing terjal! Hewan-hewan ini tak melihat ke bawah sama sekali!
Selagi beristirahat, macan tutul salju, seperti kucing rumah biasa, senang meringkuk dan menggigit ekornya yang halus. Salah satu alasannya adalah supaya tetap hangat. Udara di pegunungan sangat dingin dan, meskipun macan tutul salju punya “mantel bulu” yang hangat untuk bertahan sepanjang musim dingin, menghangatkan diri tetap tidak mudah. Para induk bahkan menyelimuti anak-anaknya yang baru lahir dengan ekornya agar tidak membeku.
Ekor sedang lelah.
Getty ImagesTerkadang, macan tutul salju menahan ekornya di antara giginya sambil berjalan juga. Ini karena ekornya sangat berat dan menahannya terus-menerus lumayan melelahkan.
Anak macan tutul salju dengan ekor yang panjang
Getty ImagesEkor tidak hanya berfungsi sebagai “selimut” dan untuk menjaga keseimbangan. Induk macan tutul salju menggunakan ekornya untuk mengajari anak kucing cara berburu dan bermain. Ketika macan tutul salju bosan, ia selalu dapat menghibur dirinya sendiri dengan memburu ekornya sendiri atau ekor macan tutul salju yang lain. Hewan ini juga suka berguling-guling di salju dan meluncur menuruni bukit.
Secara umum, macan tutul salju memiliki karakter yang sangat lucu dan kamera yang dipasang di cagar alam sering kali menangkap anak-anak macan tutul salju bercanda menyerang satu sama lain pada saat-saat yang paling tidak terduga. Misalnya, lihatlah aksi macan tutul muda ini di Cagar Alam Sayano-Shushensky:
Menariknya, macan tutul salju tidak menggeram, tetapi mendengkur seperti kucing peliharaan. Anda dapat mendengar seperti apa suaranya di sini:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda