Rusia mencatat 929 kematian pasien COVID-19 dalam sehari. Itulah angka tertinggi yang tercatat di negara itu selama pandemi.
Menurut data Markas Besar Operasional Penanggulangan COVID-19, 71 orang meninggal di Moskow, 55 orang di Sankt Peterburg, dan 46 orang di Sverdlovskaya Oblast.
Sehari sebelumnya, Rusia melaporkan 895 kematian. Dengan demikian, total kematian selama pandemi di Rusia mencapai 212.625 orang.
Sementara itu, jumlah kasus baru COVID-19 di negara itu bertambah 25.133 (sehari sebelumnya 25.110). Selama lima hari berturut-turut, Rusia mencatatkan lebih dari 25 ribu kasus COVID-19 per hari dengan tingkat pertumbuhan 0,33 persen. Di sisi lain, jumlah pasien yang dipulangkan setelah menjalani perawatan mencapai 19.841 orang.
Kasus COVID-19 tercatat di seluruh 85 subjek federal Rusia, tetapi paling banyak di Moskow (3.589 kasus, sehari sebelumnya 3.827 kasus), Sankt Peterburg (2.187 kasus), Moskovskaya Oblast (1.410 kasus), Samarskaya Oblast (638 kasus), Nizhny Novgorod (611 kasus), Voronezh (597 kasus), Bashkiria (536 kasus), Sverdlovskaya Oblast (531 kasus), Permsky Krai (518 kasus), dan Rostovskaya Oblast (514 kasus).
Sementara itu, jumlah kasus terkecil tercatat di Okrug Otonom Nenets (10 kasus), Magadanskaya Oblast (15 kasus), dan Chukotka (16 kasus).
Secara umum, selama pandemi, 7.662.560 orang terinfeksi virus corona di Rusia, 6.778.900 pasien telah sembuh.
Menurut data terbaru WHO, ada lebih dari 235 juta orang yang terinfeksi COVID-19 di seluruh dunia. Menurut perkiraan Universitas Johns Hopkins, jumlah tersebut bahkan sudah mendekati 236 juta; lebih dari 4,8 juta pasien tidak dapat diselamatkan. Kasus terparah tercatat di AS, India, Brasil, dan Inggris, sementara Rusia menempati urutan kelima dalam daftar tersebut.
Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan bahwa persentase warga yang sudah melakukan vaksinasi, tetapi masih terpapar virus kurang dari 0,03 persen. Sementara itu, sebagian besar pasien di rumah sakit belum divaksinasi. Kepala Badan Pengawasan Perlindungan Hak Konsumen Rusia (Rospotrebnadzor) Anna Popova pun mengonfirmasi bahwa hampir tidak ada korban meninggal di antara orang-orang yang sudah divaksinasi.
Secara terpisah, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengakui bahwa tingginya tingkat kematian akibat virus corona di Rusia disebabkan oleh keangganan masyarakat melakukan vaksinasi.
“Pertama-tama, jumlahnya (kematian akibat COVID-19 di Rusia -red.) sangat buruk. Memang, hal ini sangat mengkhawatirkan. Alasan utamanya adalah tingkat vaksinasi yang tidak rendah. Virus semakin ganas dan tingkat vaksinasi (di negara) kita sangat rendah. Biasanya, mereka yang belum divaksinasi sakit parah dan, sayangnya, meninggal dunia,” kata Peskov selama konferensi pers dengan awak media.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov
Global Look PressPeskov mengatakan, pemerintah berharap agar kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi meningkat. Menurutnya, pemerintah melakukan berbagai macam cara demi mendorong masyarakat melakukan vaksinasi. Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah kini memiliki wewenang untuk mengambil tindakan atas situasi ini.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda