Georgia May Jagger dengan pakaian Alena Akhmadullina, Dita von Teese dengan pakaian Sergeenko, dan Kate Hudson dengan Yanina.
JB Lacroix, Andreas Rentz/Getty Images; Legion MediaSetelah bercerai dengan suaminya pada 2014, calon perancang busana Olesya Shipovskaya bertanya-tanya bagaimana cara memberi makan putrinya. Dia kemudian membuat akun Instagram dan mulai menjual setelan jas dengan rok, gaun dengan lipatan, bros manik-manik, dan topi bercadar.
Dalam beberapa tahun, mereknya berkembang menjadi bisnis yang sukses, dengan setelan jas bermodel kebesaran dalam berbagai warna sebagai produk terlarisnya.
Pada 2019, ‘Lesyanebo’ dikenakan pertama kali oleh Gigi Hadid, kemudian disusul oleh Heidi Klum, Tina Kunaki, Natalia Vodianova dan bintang-bintang lainnya.
Perancang busana dari Kazakhstan ini mendirikan merek gaun wanita ‘eponymous’, yang memiliki ciri khas "karakter Rusia" pada 2011. Setahun kemudian, ia menampilkan koleksinya di Teater Marigny, Paris.
Sebelum itu, dia sempat menamatkan studi filologinya di Universitas Negeri Sankt Peterburg (SPBGU), menjadi bintang gaya jalanan Rusia, dan menikahi miliarder Danil Khachaturov, mantan presiden Rosgosstrakh Group (pernikahannya kandas pada 2013).
Pada 2015, ‘eponymous’ menjadi satu-satunya peserta resmi Rusia di Pekan Haute Couture Paris.
Tidak hanya selebritas Rusia yang tertarik dengan rancangan busana berenda Vologda dan sulaman tangan Rusia kuno yang terinspirasi oleh ornamen rakyat dan estetika Soviet miliknya.
Pakaian rancangan Ulyana Sergeenko telah dikenakan oleh Lady Gaga, Dita Von Teese, Beyonce dan banyak bintang lainnya.
“Para pecinta mode pergi ke Yanina Couture untuk mendapatkan apa yang orang-orang Paris cari pada 1950-an, saat pergi ke Dior yang agung — gaun-gaun indah yang dibungkus dengan kemewahan dan pengabdian,” tulis situs web merek gaun bordir romantis yang populer di kalangan bintang Hollywood ini.
Rumah mode ini dimulai dari sebuah studio kecil biasa di Saratov, yang didirikan oleh desainer Yulia Yanina pada 1993.
Saat masih kecil, Yanina suka mendandani boneka yang dibawakan ayahnya dari luar negeri. Kini, gaun-gaun rancangannya digemari oleh para selebritas seperti Gigi Hadid, Emma Roberts, Meryem Uzerli (bintang drama TV Turki “Muhteşem Yüzyıl”) dan puluhan orang terkenal lainnya.
Rasida Lakoba yang berasal dari Abkhazia bercita-cita menjadi seorang arsitek. Namun, saat tamat sekolah, orang tuanya malah mengirimnya untuk belajar ekonomi di Moskow.
Setelah lulus kuliah pada 2012, dia mendirikan sebuah studio mininya. Busana rancangannya dengan cepat mendapatkan popularitas di kalangan selebritas Rusia. Setelah tampil di Pekan Mode Paris pada 2016, mereknya mulai dikenal di seluruh dunia.
“Ini adalah mode malam dalam pengertian modern: pakaian kami memiliki potongan yang sangat rumit, tetapi sederhana sehingga tidak terlihat klasik. Kami selalu mengikuti DNA kami: keindahan estetika, feminitas, dan seksualitas dalam penampilan yang elegan,” jelas Rasida tentang mereknya.
Gaun bustier yang canggih, gaun berpayet, kain berkerut, dan bahu terbuka rancangannya disukai oleh Jennifer Lopez, Heidi Klum, Katy Perry dan Ariana Grande.
Pagi setelah malam yang liar adalah bagaimana Anda bisa menggambarkan gaya busana rancangan Andrei Artemov dari Ufa ini.
Sebelum meluncurkan mereknya pada 2011, Artyomov bekerja sebagai editor mode untuk majalah L'Officiel versi Rusia dan sebagai penata gaya di peragaan busana Rusia. Peragaan pertama busana rancangannya dihadiri secara eksklusif oleh teman-teman dari lingkungan sosialitanya. Beberapa dari mereka membeli busana-busana itu menyebarkannya dari mulut ke mulut. Tak lama kemudian, baju-baju rancangannya mulai menyebar di kerumunan-kerumunan pesta di Moskow. Kemudian, bintang-bintang asing pun mulai mengenakan busana rancangan Artyomov.
‘Walk of Shame’ paling populer di Jepang, sementara Rihanna, Katy Perry dan aktris Elle Fanning termasuk di antara bintang Hollywood yang memakai merek tersebut.
German Kabirski asal Dagestan telah membuat cincin, gelang, dan anting-anting nonstandar dengan batu kasar sejak 2016.
Impian masa kecilnya adalah menjadi seorang seniman, tetapi cedera tangan pada masa mudanya membuatnya tidak bisa menggambar. Semua rancangannya dicetak langsung dalam logam atau lilin, dan dia menyebut pelukis abstrak terkenal Rusia Wassily Kandinsky sebagai salah satu inspirasi utamanya.
“Saya suka menemukan keindahan dalam keburukan, surealisme dalam keduniawian, dan mimpi dalam kenyataan. Saya tidak memisahkannya,” jelas Kabirski merefleksikan konsep perhiasannya.
Karya sang seniman dikenakan oleh Selena Gomez, Kylie Jenner, Lady Gaga dan Nikki Minaj.
Merek Rusia yang paling lekat dengan "dongeng" ini didirikan oleh sang perancang busana pada 2001. Semua koleksinya didasarkan pada gaun yang terinspirasi kisah-kisah dongeng, baik dongeng Rusia maupun asing, seperti Mukha Tsokotukha (Lalat Tsokotukha), Shchelkunchik (Nutcracker Si Prajurit Kayu), dan Skazki o Zhar-ptitse i Serom Volke (Kisah Burung Api dan Serigala Abu-abu) dan lain-lain.
“Sembilan tahun lalu (2006), kami menugaskan salah satu agen pemasaran top dunia untuk membentuk DNA merek kami. Mereka meneliti merek tersebut, melakukan jajak pendapat tentang artis, buku, dan film favorit … Alhasil, mereka menyarankan untuk menggunakan dongeng Rusia dan membuang citra budaya Soviet karena ini terkait dengan pasar massal. Konsepnya sangat sesuai dengan cita-cita saya,” jelas Akhmadulina dalam wawancara dengan Vedomosti.
Pada 2005, Alena menampilkan koleksinya di Pekan Mode Pret-a-porter Paris. Di situlah dia memperkenalkan cetakan abstraknya ke seluruh dunia. Sejak saat itu, dia dipercaya merancang kostum untuk upacara pembukaan Olimpiade Vancouver 2010, kostum untuk pertunjukan Joel Cirque du Soleil pada 2015, dan koleksi pakaian untuk boneka Barbie.
Pakaian rancangan Akhmadullina dikenakan oleh putri Mick Jagger, Georgia May, aktris Jessica Williams, Naomi Campbell, Eva Green, dan Patricia Kaas.
Sweter dengan tulisan dari huruf kiril, kemeja kotak-kotak longgar bergaya Burberry, dan atasan lengan panjang dengan cita rasa Slavia telah membuat nama mantan penata rambut asal Moskow ini mendunia.
KENDALL JENNER IN FILA X GOSHA RUBCHINSKIY pic.twitter.com/7P4t8j3dVN
— DESIRE (@DESIREDOTINK) April 14, 2017
Sebelum mendapatkan popularitas globalnya, Gosha bekerja sebagai perancang kostum untuk film “Izobrazhaya zhertvu” (Bermain Korban) garapan sutradara Rusia Kirill Serebrennikov, kemudian membuat gambar para pemain papan seluncur untuk film “Indigo” karya Roman Prygunov. Setelah memutuskan ingin mendandani "pria sejati dari lingkungan sekitar", dia menampilkan koleksi pakaian pertamanya di Sokolniki Arena, Moskow, pada 2008. Modelnya adalah teman-temannya sendiri, para pemain papan seluncur, hipster, dan para lelaki dari lingkungan sekitar, semuanya dengan kepala gundul, seolah-olah mereka baru saja keluar dari pesta rave (pesta dansa semalam suntuk) 1990-an.
Pertunjukan tersebut menarik perhatian media asing dan merek Gosha ditarik ke bawah sayap Comme des Garçons, menjadi satu-satunya merek Rusia dalam label busana Jepang itu.
Rubchinsky berkolaborasi dengan Burberry dan Adidas, serta mencurahkan sebagian dari koleksinya untuk Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. Pada 2018, dia menutup merek Gosha Rubchinsky dan mendirikan merek baru dengan nama Rassvet ne za gorami (Fajar Menyinging), yang tidak hanya merancang pakaian, tetapi juga karya seni papan seluncur.
kylie jenner in gosha rubchinskiy 🇷🇺 pic.twitter.com/dSKcWOiwaP
— ⛅️ (@jvst_fashion) December 10, 2015
Pakaian rancangannya tidak hanya dipakai oleh para pemain papan seluncur. Di antara penggemar mereknya yang paling terkenal adalah Justin Bieber, Rita Ora, Ryan Gosling, Rihanna, Kanye West dan banyak lainnya.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda