Bloger dan desainer mode masa kini akan menggambarkan kosovorotka sebagai pakaian yang penting. Dengan kata lain, kemeja ini bisa dipakai hampir setiap hari sebagai kaus polos, dengan hanya mengganti aksesori atau memadukannya dengan pakaian lain.
Kosovorotka adalah dasar dari pakaian sederhana petani Rusia dari abad ke-15 hingga awal abad ke-20. Selain itu, kemeja ini juga berfungsi sebagai pakaian dalam untuk semua pakaian lainnya.
Kosovorotka pada dasarnya adalah kemeja lengan panjang. Petani biasanya mengenakan kemeja linen putih polos. Pakaian itu selalu dikenakan tanpa dimasukkan ke celana dan diikat dengan tali. Ada kosovorotka yang biasa digunakan setiap hari dan ada juga yang khusus untuk acara-acara perayaan, yang biasanya memiliki kerah bordir. Untuk tampil lebih cerdas pada acara-acara pesta, tali dapat diganti dengan ikat pinggang yang indah, misalnya dengan rumbai.
Seorang tukang kayu Rusia pada akhir abad ke-19.
Volkov/MAMM/MDFPada musim panas, kosovorotka dikenakan tanpa pakaian lain. Namun, di dalam ruangan, rompi bisa dikenakan di atasnya. Pada musim dingin, kemeja ini dikenakan di bawah kaftan. Orang kaya biasanya kosovorotka untuk acara-acara khusus yang terbuat dari kain yang lebih mahal, seperti sutra atau satin.
Kosovorotka untuk wanita biasanya memiliki panjang hingga ke lantai. Ujung dan lengannya biasanya mencuat dari bawah sarafan mereka, yang dikenakan di atasnya. Wanita petani memiliki berbagai kemeja untuk berbagai kesempatan, yang modelnya dibedakan untuk gadis yang belum menikah, pengantin wanita, dan juga untuk wanita yang sudah menikah. Untuk acara perayaan dan pemakaman memerlukan kemeja berbeda, yang dilengkapi dengan manset dan kerah bersulam rumit. Pola sulaman memiliki makna simbolis khusus.
Anak-anak di Kota Irkutsk, Siberia, 1890-an
Vladimir Sukachev/MAMM/MDFBayi pun mengenakan kosovorotka, yaitu kemeja tua orang tua mereka yang diubah menjadi popok.
Kosovorotka berasal dari frasa kosoy vorot (косой ворот), yang berarti "kerah miring". Memang, kerah dan celah pada kosovorotka tidak berada di tengah, melainkan agak ke samping kiri. Menurut budayawan dan akademisi Dmitry Likhachev, alasannya sangat sederhana, yaitu agar liontin salib yang dikenakan petani di bawah kemeja mereka tidak jatuh ketika mereka membungkuk selama bekerja.
Para petani Rusia mengenakan kosovorotka.
Fortepan (CC BY-SA 3.0)Setelah Revolusi Bolshevik, mengenakan salib tidak lagi diharapkan dan bahkan tidak disukai. Alhasil, kosovorotka kehilangan relevansinya.
Kosovorotka menjadi prototipe untuk kemeja populer lainnya, gymnastyorka, yang sejatinya adalah sebuah tunik tentara.
Kaisar Nikolai II mengenakan gimnastyorka.
MAMM/MDFPada 1880, tentara di Distrik Militer Turkestan Kekaisaran Rusia diberi kosovorotka musim panas karena melakukan latihan fisik pada cuaca panas. Kemudian, tali bahu ditambahkan pada kosovorotka. Jenis tunik ini kemudian tersebar luas selama Perang Dunia I, Revolusi, dan Perang Sipil di Rusia.
Lukisan karya Yuri Gorelov berjudul 'Apakah Rusia Ingin Perang?', 1962.
Gorelov Y.G.(CC BY-SA 3.0)Gymnastyorka dikenakan oleh Cossack, kavaleri, serta pasukan yang bertugas di selatan. Tali bahu dikenakan di atasnya. Perlu dicatat, kerah pada tunik tentara biasanya berada di tengah.
Bangsawan dan anggota bangsawan Rusia pada abad ke-18 hingga ke-19 tidak mengenakan kosovorotka , tetapi menggunakan kemeja tanpa kerah sebagai pakaian dalam. Mungkin satu-satunya pengecualian adalah Pangeran Leo Tolstoy, yang ingin menekankan kedekatannya dengan rakyat jelata. Di tanah miliknya Yasnaya Polyana, dia mengenakan tunik dengan belahan di tengah. Dalam bahasa Inggris, kosovorotka sering diterjemahkan sebagai 'baju petani Rusia' atau 'baju Tolstoy'.
Leo Tolstoy mengenakan kemejanya yang terkenal di Yasnaya Polyana, 1903.
Franz Protasevich/Museum Negara L.N. TolstoyPada tahun-tahun berikutnya, kemeja panjang dan longgar dengan saku, seperti yang dikenakan oleh Tolstoy, mulai disebut tolstovka. Namun, sejak saat itu arti kata ini di Rusia telah berubah dan akhir-akhir ini tolstovka berarti 'jaket tudung'.
Penyair Sergey Yesenin juga biasa mengenakan kosovorotka untuk berusaha menciptakan citra seorang petani penyair dan mengesankan tokoh-tokoh sastra di ibu kota.
'Petani penyair' Nikolai Klyuev dan Sergei Yesenin (kanan) di Petrograd (sekarang Sankt Peterburg), 1915.
Domain PublikFilm klasik Hollywood Doctor Zhivago mendapat kritik di Rusia karena tidak jeli dengan kebiasaan-kebiasaan Rusia. Misalnya, tokoh Zhivago yang diperankan oleh Omar Sharif mengenakan kosovorotka yang tidak lagi dikenakan pada saat Perang Sipil Rusia.
Omar Sharif memerankan tokoh Yuri Zhivago,
David Lean/MGM; Carlo Ponti Productions, 1965Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda