Delapan Negara yang Sering Kali Dikira Bagian dari Rusia

Alexander Kislov
Jika Anda yang masih berpikir bahwa Ukraina atau Belarus terletak di Rusia, artikel ini untuk Anda.

Ketika tengah menelusuri pencarian paling populer tentang Rusia, kami sering kali menemukan pertanyaan-pertanyaan aneh, seperti, “Apakah Belarus berada di Rusia?” atau bahkan, “Apakah Yugoslavia berada di Rusia?” Tidak, negara itu sudah bubar! Jadi, mari kita luruskan seluruh kesalahpahaman yang telanjur umum ini.

Belarus

Minsk, ibu kota Belarus

Sejak abad ke-13, wilayah Republik Belarus saat ini merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Kaharyapatihan Lituania yang kemudian menjadi bagian dari Persemakmuran Polandia-Lituania. Pada 1795—1917, wilayah etnis Belarus tersebut masuk ke dalam bagian Kekaisaran Rusia.

Pada 2 Januari 1919, Republik Sosialis Soviet Belarus didirikan dan kemudian menjadi bagian dari Uni Soviet. Pada 1990, Republik Belarus secara resmi menjadi negara merdeka setelah Uni Soviet runtuh.

Ukraina

Kiev, ibu kota Ukraina

Sebuah negara kuno bernama Rus Kiev didirikan di wilayah Ukraina modern dengan ibu kota Kiev. Negara itu menderita kerugian besar akibat invasi Mongol-Tatar pada abad ke-13 dan kemudian menjadi bagian dari Persemakmuran Polandia-Lituania.

Setelah perpecahan Polandia pada 1772—1795, tanah Ukraina terbagi menjadi milik Kekaisaran Rusia dan Kerajaan Galisia dan Lodomeria. Setelah Kekaisaran Rusia runtuh pada 1917, Republik Sosialis Soviet Ukraina didirikan dan pada 1922 bergabung dengan Uni Soviet. Pada 1991, Ukraina menjadi negara merdeka.

Serbia

Beograd, ibu kota Serbia

Serbia adalah negara Eropa merdeka yang telah ada setidaknya sejak abad VIII—IX. Serbia tidak pernah menjadi bagian dari Rusia.

Yugoslavia

Zagreb, sekarang ibu kota Kroasia, dahulu adalah kota terbesar kedua di Yugoslavia (setelah Beograd).

Dahulu, Yugoslavia adalah sebuah negara di kawasan Balkan yang berdiri pada 1918—2003. Kini, negara itu terbagi menjadi enam negara merdeka: Serbia, Kroasia, Slovenia, Makedonia, Montenegro, dan Bosnia dan Herzegovina. Tak satu pun dari negara-negara tersebut pernah menjadi bagian dari Rusia.

Estonia

Tallinn, ibu kota Estonia

Tanah Estonia dahulu pernah menjadi milik Ordo Livonia. Estonia juga pernah menjadi bagian dari Swedia, sebelum dianeksasi oleh Kekaisaran Rusia pada 1721 setelah memenangkan Perang Utara Ray. Setelah Kekaisaran Rusia runtuh, Republik Estonia merdeka. Namun pada 1940, Estonia menjadi bagian dari Uni Soviet dan memperoleh kembali kemerdekaannya pada 1991.

Georgia

Tbilisi, ibu kota Georgia

Kerajaan Georgia muncul di wilayah Georgia modern pada abad ke-11. Pada abad ke-18, umat Kristen di Georgia berada di bawah tekanan negara-negara muslim tetangga, kemudian diserang dan dijarah oleh tentara Persia pada 1795. Pada 1801, Georgia menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia. Setelah Kekaisaran Rusia runtuh pada 1918, Georgia mendeklarasikan kemerdekaannya. Namun, pada 1922—1991, Georgia bergabung dengan Uni Soviet sebagai Republik Sosialis Soviet Georgia. Sejak 1991, Georgia kembali menjadi negara merdeka.

Latvia

Riga, ibu kota Latvia

Dahulu, tanah Latvia merupakan bagian dari negara yang dibentuk oleh Ordo Livonia — Livonia, yang kemudian bergabung dengan Persemakmuran Polandia-Lituania dan menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia. Latvia memperoleh kemerdekaan pada 1918 sebagai Republik Soviet Latvia dan menjadi bagian dari Uni Soviet. Latvia memperoleh kemerdekaannya pada 1991.

Lituania

Vilnius, ibu kota Lituania

Keharyapatihan Lituania didirikan pada abad ke-13 dan menjadi bagian dari Persemakmuran Polandia-Lituania pada 1569. Seperti Latvia, Lituania kemudian menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia, tetapi, pada tahun 1918—1940 Lituania merupakan negara mandiri dan tidak bergabung dengan Uni Soviet. Pada 1940, Republik Sosialis Soviet Lituania didirikan dan akhirnya bergabung dengan Uni Soviet. Pada 1990, Lituania adalah republik Soviet pertama yang memerdekakan diri.

Di antara sejumlah bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa Slavia, bahasa Rusia adalah bahasa yang paling tersebar luas. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki