Jangan lewatkan!
Bergabunglah dengan Russia Beyond di saluran Telegram kami untuk mendapatkan konten eksklusif lainnya
Ketika mendengar nama Darwin, yang terlintas di benak Anda pastilah tentang seorang pencetus teori evolusi. Namun, pernahkan Anda mendengar ajang penghargaan bernama 'Darwin Awards' (Penghargaan Darwin). Akan tetapi, tidak seperti nama Darwin yang bergengsi, penghargaan ini justru diberikan kepada orang-orang yang mati konyol atau terluka atas kebodohan mereka sendiri.
Pemenang pertama adalah warga negara Soviet E. Frenkel yang mengaku sebagai seorang paranormal dan mengatakan bahwa dia bisa menghentikan kendaraan dengan kekuatan pikirannya. Dia mengatakan kepada orang-orang yang meragukan kemampuannya bahwa ketika menghadapi bahaya, tubuhnya menjadi tidak terkalahkan.
Pertama-tama dia "menghentikan" sepeda, lalu mobil, dan berikutnya trem. Dia berjalan ke tengah jalan di depan kendaraan yang sedang melaju. Ketika pengemudi berhenti agar tidak menabraknya, dia menganggap itu semua akibat kekuatan supernya. Bersemangat untuk tantangan baru, ia memutuskan untuk menghentikan kereta barang.
Situs web Penghargaan Darwin menulis, masinis kereta api malang yang menabrak paranormal psikopat itu melihat sang “paranormal” membuang kopernya ke samping, melangkah ke rel, mengangkat tangannya, dan menundukkan kepalanya. Meski sang masinis masih sempat menarik rem darurat, itu sudah terlambat.
Meskipun dijuluki "Perampok Moskow" di situs web Penghargaan Darwin, insiden ini sebenarnya terjadi di Khabarovsk (6.000 km dari Moskow). Seorang pria tak bernama yang telah mengetahui bahwa istrinya berselingkuh mencoba meledakkan sang istri dan selingkuhannya. Ia memasang bom rakitan di pintu apartemen, tetapi satu-satunya orang yang dia ledakkan adalah dirinya sendiri.
Suatu hari pada musim semi yang hangat, seorang tukang bangunan sedang mengebor tanah untuk fondasi garasi di sebuah jalan di selatan Moskow. Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang mengilap menempel pada mata bor yang berputar cepat. Dia membungkuk untuk melihat lebih dekat, tetapi pada saat itu jaketnya tersangkut di bor, membungkus lengannya dan kemudian seluruh tubuh di sekitar bor yang terus berputar. Ketika akhirnya rekan kerjanya menghentikan mesin, "hanya kaki di bawah lutut yang masih utuh," lapor situs web Penghargaan Darwin, mengutip surat kabar harian yang tidak disebutkan namanya. Sayangnya, kasus seperti itu tidak jarang terjadi di Rusia — pada November 2020, seorang pekerja dari kota dari Naberezhnye Chelny di barat-tengah Rusia juga tertarik ke dalam mesin bor, dan pada Februari 2021 seorang pekerja dari peternakan unggas dilahap oleh konveyor.
Eduard adalah pencuri biasa yang mendobrak masuk ke apartemen dan mencuri apa pun yang bisa dibawanya. Pada November 2007, Eduard menerobos masuk ke apartemen seorang pria difabel berusia 30 tahun yang sedang tidur nyenyak. Dia berhasil mengambil beberapa barang berharga, tetapi saat akan pergi, sang tuan rumah tiba-tiba terbangun.
“Saya tak percaya dengan apa yang saya lihat! Di samping meja di sisi tempat tidur saya terlihat siluet seseorang! Saya berteriak dan dia menyerang saya yang tidak berdaya dengan tinjunya. Saya tidak punya pilihan dan memukulnya di selangkangannya dengan tongkat saya dan dia akhirnya melompat keluar jendela. Syukurlah saya tinggal di lantai satu dan dia tidak mati karena jatuh,” ujar sang korban pencurian, sebagaimana dikutip oleh situs Penghargaan Darwin.
Saat Eduard terjatuh, sang tuan rumah melihat sesuatu jatuh dari celana sang pencuri — salah satu buah zakarnya. Eduard segera memungutnya, memasukkannya ke dalam air dingin, dan menelepon ambulans.
"Para dokter menutup telepon ketika saya memberi tahu mereka bahwa saya telah merobek buah zakar sang pencuri itu," katanya.
Kemudian, pencuri yang berlumuran darah dan terguncang itu ditemukan oleh seorang pejalan kaki yang tidak dikenal, yang segera memanggil polisi. Seperti yang diingat oleh penyidik, ketika para dokter membawa pencuri itu, dia mulai berteriak: "Kembalikan bola saya!"
Para dokter harus mengamputasi seluruh skrotum untuk mencegah pembusukan.
Sebagai seorang anak, Sergei berjanji kepada neneknya bahwa dia akan menemukan ramuan keabadian sehingga dia akan hidup selamanya. Untuk memenuhi janjinya, bocah itu mempelajari kimia dan biologi dengan rajin, serta lulus dari sekolah menengah dengan nilai terbaik. Menurut situs web Penghargaan Darwin, ia diterima di dua universitas sekaligus, yaitu di Universitas Negeri Ural dan akademi medis (tidak dijelaskan).
Saat kuliah, ia mulai bereksperimen dengan menjilati garam sianida dari telapak tangannya. Menurutnya, menelan berbagai racun setiap hari akan memperkuat tubuhnya dan melindunginya dari kematian. Dia rutin mengonsumsi sejumlah kecil jamur beracun dan arsenik dan mendesak teman-temannya untuk melakukan hal yang sama.
“Aku tidak akan mati. Saya telah menelan racun selama bertahun-tahun, dan hari ini, tidak ada yang bisa membunuh saya,” bual Sergei.
Dia seharusnya menghabiskan lebih banyak waktu di kelas. Suatu hari, setelah menelan bubuk sianida, dia merasa agak mual. Alih-alih meminum air biasa, ia melarutkan sisa zat ke dalam air dan meminum larutan tersebut. Alahasil, dia mengalami kejang-kejang, koma, dan tewas mengenaskan. Sang ayah memuji Sergei sebagai ahli kimia berbakat yang meninggal demi ilmu pengetahuan.
Nama tokoh kita berikutnya tidak diketahui, begitu pula latar belakang dan motifnya. Namun, penyelenggara Penghargaan Darwin memberinya nama samaran Vargas.
Vargas adalah tukang las biasa di Kurganskaya Oblas (2.000 km dari Moskow). Suatu hari pada musim semi, dia memiliki "ide bagus" untuk mendorong alat pemadam api ke bawah meriam howitzer yang telah dinonaktifkan.
Apa yang sebenarnya terjadi tidak diketahui, tetapi alat pemadam api itu meledak dengan keras dan sepotong logam terbang menghantam kepala tukang las itu.
Evgeny Chernov, 22, adalah seroang guru olahraga. Pada suatu malam, dia mengatur malam romantis untuk kekasihnya, Yana Kryuchkova, di lereng dekat kolam kecil di Distrik Yelansky, Volgogradskaya Oblast (800 km dari Moskow). Sementara sibuk di kursi belakang mobil, pasangan itu jelas terlalu memaksakan diri shingga kendaraan berguncang begitu keras dan meluncur ke dalam air.
Menurut situs berita Ura.ru, polisi baru mulai mencari pasangan itu setelah keluarga mereka melaporkan pasangan itu hilang. Penyelidik menemukan jejak ban dan mobil ditarik keluar dari air dengan dua mayat di dalamnya. Keduanya tenggelam karena gagal keluar tepat waktu.
“Ini Rusia, jadi tidak ada yang tahu berapa banyak vodka yang terlibat,” tulis situs web Penghargaan Darwin, yang menganugerahkan penghargaan itu secara anumerta.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda