Tiga minggu setelah vaksinasi pertama, Presiden Rusia Vladimir Putin mendapatkan suntikan kedua vaksin COVID-19, laporRIA Novosti.
“Saya ingin memberi tahu Anda bahwa sekarang, sebelum masuk ruangan ini, saya juga menerima vaksinasi kedua. Saya berharap semuanya akan baik-baik saja. Saya bahkan tidak berharap, saya yakin akan hal ini,” kata Putin di hadapan Masyarakat Geografis Rusia.
Pada malam tanggal 23 Maret, presiden Rusia menerima dosis pertama vaksin Rusia. Sebagaimana yang dilaporkan sekretaris persnya, Dmitry Peskov, suntikan kedua harus diberikan dalam waktu sekitar tiga minggu.
Putin divaksinasi tanpa kamera. Sang presiden juga tidak mengungkapkan nama vaksin yang disuntikkan ke tubuhnya. Menurutnya, hanya dokternya yang tahu.
Saat ini, ada tiga vaksin COVID-19 telah terdaftar di Rusia, yaitu Sputnik V, EpiVacCorona, dan CoviVac. Vaksin pertama dan kedua telah disetujui untuk vaksinasi orang berusia di atas 60 tahun, tetapi CoviVac baru disetujui untuk digunakan pada orang berusia 18 hingga 60 tahun. Sebagaimana yang dilaporkan Menteri Kesehatan Mikhail Murashko pada awal April, penelitian tentang vaksin ini untuk orang di atas 60 tahun masih berlangsung.
Ketiga vaksin melibatkan dua komponen. Jadi, suntikan kedua Sputnik V harus diberikan dalam tiga minggu, vaksinasi EpiVacCorona lagi dapat diberikan dalam 2—3 minggu, dan suntikan CoviVac diberikan dengan interval dua minggu.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda