Versus Kamal Shalorus (20 Januari 2012)
Khabib mengalahkan lawan pertamanya di UFC dengan cara klasiknya, yaitu dengan menjatuhkan lawan ke lantai, menghancurkannya di sana, dan memaksanya untuk menyerah dengan kuncian yang menyakitkan. Shalorus tidak berhasil merangkak menjauhi Khabib. Semua perlawannya sia-sia. Begitu dia membelakangi Khabib, The Eagle langsung mencengkeram dan mencekik batang lehernya.
Versus Thiago Tavares (19 Januari 2013)
Pada 2013, Thiago Tavares adalah salah satu petarung paling menjanjikan dari Brasil. Dia memandang dengan cemberut ke arah Khabib selama pertandingan saat para penonton Brasil berteriak "Matilah Kau!" kepada petarung Rusia yang tengah tersenyum. Reaksi itu dipicu oleh tindakan Khabib yang mengenakan kaos bertuliskan “Jika sambo mudah, maka akan disebut Jiu Jitsu” saat acara tatap muka sebelum laga.
Dua menit setelah pertarungan dimulai, Khabib melayangkan pukulan telak tepat ke rahang lawannya. Petarung Brasil itu pun terjatuh ke tanah dan akhirnya tidak sadarkan diri setelah Khabib duduk di atasnya sambil menghantamkan sikunya bertubi-tubi ke kepalanya.
Versus Michael Johnson (12 November 2016)
Ini adalah hari ketika Khabib menunjukkan semua potensi penaklukannya.
Lawan Khabib berikutnya adalah Michael Johnson dari Amerika, yang kemampuannya dalam melakukan teknik menyakitkan sempat diutarakan secara khusus oleh sang Elang. Pada ronde ketiga, Johnson hanya berpegang pada semangat dan kemauan kerasnya. Dalam dua ronde sebelumnya, dia benar-benar kelelahan oleh tekanan bertubi-tubi dari Nurmagomedov, yang dengan kejam melemparkannya ke lantai dan menghantamnya dengan siku.
Pada awalnya, sang petarung Rusia menunjukkan bahwa dia lebih unggul dari petarung Amerika itu dengan kakinya, melakukan sejumlah pukulan tepat, dan dalam waktu satu setengah menit, ia menjatuhkan Johnson ke lantai dan menghancurkan lawannya di dekat kawat oktagon. Teknik ini ditakuti oleh semua lawan Khabib karena dianggap sebagai gerakan khasnya.
Setelah menguasai sang lawan dengan kedua tangan dan kakinya, Nurmagomedov menghujamkan pukulan demi pukulan seraya membujuk Johnson untuk menyerah. Akan tetapi, sang petarung Amerika menolak untuk menyerah, bahkan setelah The Eagle mengambil posisi di atas dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan dengan kejam. Pada akhirnya, wasit turun tangan ketika Khabib mengubah posisinya untuk menerapkan teknik 'Kimura' (dinamai berdasarkan judoka legendaris Jepang dan pegulat profesional Masahiko Kimora) yang bisa mematahkan sendi bahu lawannya.
Versus Edson Barboza (30 Desember 2017)
Ini adalah hari ketika Khabib menunjukkan keunggulannya atas salah satu penyerang terbaik dalam pertandingan laga.
Edson Barboza terkenal karena tendangan tingginya yang ganas. Ia mendapatkan ketenarannya setelah mengalahkan lawan-lawannya dengan cara yang spektakuler ini. Sebelum pertarungan, dia digadang-gadang sebagai ancaman terbesar Khabib.
Namun, begitu ring ditutup, semua “ancaman” petarung Brasil itu menguap. Khabib memperpendek jarak dan tidak memberi kesempatan kepada lawannya untuk menyarangkan tendangan tinggi. Menit demi menit dihabiskan Barboza dengan berbaring di lantai dan berusaha bertahan dari hantaman siku dan tinju Khabib.
Setelah ronde pertama, Barboza benar-benar kelelahan dan membutuhkan bantuan dari ketiga rekan setimnya untuk bangkit kembali.
Pada babak kedua, rasa frustrasi terlihat jelas pada wajahnya. Sang petarung Brasil itu tidak tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara memperbaiki keadaan yang sangat merugikannya itu.
Pertarungan berakhir di tangan juri dengan Khabib mencetak 30 poin dan Barboza 25.
6 Oktober 2018 - vs. Conor McGregor
Penampilan Khabib yang paling menghibur dan bergema adalah pertarungannya dengan Conor McGregor yang terkenal kejam.
Laga mereka berakhir pada ronde keempat, ketika Nurmagomedov berhasil melumpuhkan kaki sang lawan dan setelah serangkaian pukulan, ia dengan lihai meningkatkan posisinya. Pertama-tama, sang Elang mencoba mencekik “Si Mulut Besar” dari belakang dan ketika gerakan itu tak berhasil, dia bergeser ke belakang dan mengunci leher pemain Irlandia itu sekuat tenaga.
Cara Khabib bertindak di akhir pertarungan memperjelas bahwa ada permusuhan pribadi dengan sang rival. Nurmagomedov menekan rahang Conor sekencang-kencangnya sehingga langsung memaksa McGregor menepuk tangan orang Rusia itu, menandakan bahwa ia menyerah.
Ketika wasit mencoba memisahkan mereka, Khabib tampak tak ingin melepas cengkeramannya. Setelah itu, sang Elang melompat keluar dari oktagon dan terlibat dalam perkelahian massal, baik di oktagon maupun di auditorium.