Orang-orang yang pernah mengunjungi Pameran Buku Internasional Moskow (MIBF) pasti paham betul bahwa tak akan ada yang yang pulang tanpa membawa tas belanja, atau koper raksasa yang dipenuhi buku. Para pengunjung merasakan euforia, lari dari satu ruang kuliah ke ruang kuliah lainnya dan berpacu dengan waktu untuk mencoba mengejar jadwal yang padat pada forum buku terbesar di Rusia, Eropa Timur dan Asia Tengah itu.
Penyelenggaraan MIBF yang ke-33 kalinya ini mengambil tempat di Pusat Pameran VDNKh pada 2 – 6 September. Kiranya, pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang bagi para kutu buku untuk “berpesta” dalam acara utama sastra Moskow ini. Bagi pengunjung yang tidak dapat hadir secara fisik, MIBF juga berlangsung secara daring. Pameran ini menjadi pameran buku internasional pertama yang diadakan secara daring dan luring di dunia di tengah pandemi.
Tidak hanya menyajikan buku-buku baru karya penulis terlaris dan terkenal Rusia, pameran ini juga mengangkat berbagai isu terkini, di antaranya krisis di tengah pandemi corona dalam industri buku dan cara menghadapinya, tren penerbitan buku secara mandiri, serta berbagai diskusi berbagai topik, mulai dari hak cipta hingga etika baru dalam sastra.
“Transformasi digital industri sedang terjadi tepat di depan mata kita. Cara digital dan tradisional dalam berkreasi, memproduksi dan berbisnis pun kini bercampur. Relung baru, pelaku pasar, produk, layanan dan ide di ambang dua dunia ini muncul setiap hari,” tulis penyelenggara di situs web pameran.
Menurut penyelenggara, pekan raya dapat bertindak sebagai platform untuk membicarakan kasus bisnis dan teknologi baru, serta membuat daftar peluang yang tersedia bagi para pelaku industri penerbitan.
Lebih lanjut, penyelenggara juga menilai bahwa mempertemukan para profesional industri buku dari seluruh dunia akan membantu menemukan solusi untuk menjaga bisnis penerbitan buku tetap bernafas, berkelanjutan, dan pada akhirnya berkembang.
Pameran buku ini juga memberikan perhatian khusus pada literatur dan ilustrasi anak-anak, serta publikasi nonfiksi.
Tahun ini, Korea Selatan hadir sebagai tamu kehormatan, dengan menghadirkan sejumlah acara yang menampilkan tren budaya dan penerbitan buku Negeri Gingseng itu.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda