Lima Film tentang Sankt Peterburg yang Harus Anda Tonton

Oksana Bychkova/STS Igor Tolstunov Production Company, 2006
Film-film yang menampilkan suasana Sankt Peterburg ini dapat membuat Anda merasa seperti benar-benar berada di ibu kota budaya Rusia.

Sankt Peterburg merayakan hari ulang tahunnya yang ke-317 pada 27 Mei. Kota seni, museum, dan warisan kekaisaran itu telah menjadi latar bagi banyak film Soviet dan Rusia modern. Namun, kami telah memilih lima yang paling romantis dan lucu untuk Anda.

1. Melodi Malam Putih (Мелодии белой ночи), 1976

Drama romantis Soviet-Jepang ini mengambil latar waktu terbaik untuk berada di Sankt Peterburg, yaitu selama berlangsungnya fenomena Malam Putih (keadaan malam hari yang tetap terang) yang terkenal. Seorang pianis wanita Jepang mengunjungi Uni Soviet untuk pertama kalinya dan mendapat sambutan yang tidak dapat diimpikan oleh seorang wanita asing manapun pada waktu itu. Sang pianis bertemu seorang komposer tampan Soviet bernama Ilya, mengunjungi museum Hermitage bersamanya, dibawa berkeliling melalui jalan-jalan kosong Leningrad (Sankt Peterburg pada masa Soviet) dan mendapatkan karangan bunga lilac. Pasangan itu mengira bahwa romansa mereka hanyalah ilusi Malam Putih, tetapi waktu membuktikan bahwa mereka salah.

Peringatan: Lagu tema yang indah gubahan komposer lokal Isaac Schwartz, ditambah dengan pemandangan air Leningrad yang menakjubkan dapat membuat Anda menangis!

2. Marathon Musim Gugur (Осенний марафон), 1979

"Komedi sedih" ini menceritakan tentang penerjemah Andrey Buzykin yang berlari pagi dengan rekan Denmark-nya, sekaligus melarikan diri dari istrinya ke kekasih simpanannya dan kembali pulang. Sebagian besar film ini bertempat di Pulau Vasilievsky, tempat para filolog mengajar di sebuah universitas dan tinggal di Ulitsa (Jalan) Korablestroiteley.

Buzykin adalah pribadi yang berbakat dan cerdas, tetapi tidak bisa mengatakan "tidak" kepada rekan-rekannya, dan tidak bisa memilih di antara dua wanita, yang menyebabkannya terus-menerus berbohong. Misalnya, ketika dia benar-benar tidak bisa pulang karena jembatan gantung yang terkenal di atas Sungai Neva, istrinya tidak percaya pada alasan itu. Kembali pada akhir 1970-an, situasi seperti itu nyata. Mereka yang tidak berhasil menyeberang sebelum jembatan ditarik harus menunggu sampai jam 5 pagi keesokan paginya. Namun, kini Anda bisa kembali ke Vasilievsky kapan saja melalui jalan tol.

Fakta menyenangkan: Profesor Denmark diperankan oleh aktor amatir Jerman Norbert Kuchinke, yang sebenarnya adalah koresponden pertama untuk majalah Der Spiegel dan Stern di Uni Soviet. 

3. Piter FM (Питер FM), 2006

Komedi romantis yang bercerita tentang seorang DJ radio bernama Masha dan seorang arsitek bernama Maksim menggambarkan suasana kota Sankt Peterburg dengan jelas: pemandangan atap yang menakjubkan, tanggul yang elegan, halaman kumuh, dan stereotip lucu Sankt Peterburg dalam episode mini, seperti estetika tunawisma atau pemabuk macho.

Masha kehilangan ponselnya, yang kemudian ditemukan oleh Maksim. Mereka setuju untuk bertemu, tetapi upaya mereka selalu gagal karena satu dan lain hal. Selama beberapa hari, keduanya membuat keputusan yang mengubah hidup mereka: Masha menolak untuk menikahi pacarnya yang munafik, sementara Maksim menolak kontrak kerja di biro Berlin. “Bangunan itu seperti manusia. Mereka seperti saudara atau teman dekat,” kata sang arsitek di salah satu episode. Di telepon, dia berjanji untuk menunjukkan rumah favoritnya kepada Masha, dan sepertinya itu hanya masalah waktu sebelum dia menjadi kekasih barunya.

Rekomendasi: Anda dapat berjalan-jalan santai dari rumah Masha (Tanggul Sungai Fotanka, 24) hingga rumah yang menjadi inspirasi Maksim (Tanggul Sungai Fotanka, 159).

4. Kokoko (Кококо), 2012

Dua wanita, seorang pekerja museum yang tenang bernama Liza dan Vika yang vulgar, bertemu di kereta dalam perjalanan dari Yekaterinburg ke Sankt Peterburg untuk bersenang-senang. Pada pagi hari, para tetangga mengetahui bahwa mereka telah dirampok. Merasa kasihan dengan kenalannya barunya, Liza mengundang Vika ke rumahnya. Apartemen tua, penuh dengan seni dan pesta-pesta intelektual di rumah, adalah hal baru bagi Vika yang pekerja keras. Dalam upaya membantu Vika menemukan pekerjaan, Liza mengajari vika sejumlah pelajaran secara intensif. Namun, hal-hal tidak berjalan dengan lancar: gaya arsitektur 'rococo' diucapkan “kokoko” wanita daerah kurang ajar, yang kerap mabuk-mabukan dan membawa sembarang orang ke apartemen itu. Komedi berubah menjadi drama, karena salah satu tokoh siap melakukan kejahatan.

Fakta menyenangkan: Liza bekerja di museum Kunstkamera, yang terkenal karena koleksinya yang menyeramkan, sepert 'makhluk aneh' dan hewan cacat yang diawetkan, yang semuanya dikumpulkan oleh Pyotr yang Agung. Sementara, Vika adalah pribadi yang benar-benar 'aneh' dan karyawan museum menganggap dirinya semacam "binatang buas" yang eksotis.

5. Leto (Лето), 2018

Film musikal ini membawa kita ke musim panas (“Leto” dalam bahasa Rusia) 1981 di Leningrad dengan budaya bawah tanahnya, konser rok, dan banyak alkohol. Film ini menceritakan tentang kisah cinta cinta segitiga antara musisi muda bernama Viktor Tsoi (pemimpin band 'Kino' pada masa depan), bintang rok sukses Mike Naumenko dan istrinya Natalia. Film ini hanya menampilkan sedikit pemandangan kota, karena latar utama berlangsung di komunalka (apartemen komunal — tempat orang-orang yang saling tak mengenal tinggal bersama sebagai keluarga besar). Aktor Korea Teo Yoo, yang berperan sebagai Tsoi, harus belajar bahasa Rusia, mendengarkan lagu-lagu band Kino, dan bahkan menghabiskan beberapa waktu tinggal di komunalka sebelum syuting dimulai.

Fakta lagu tema: 'Leto' memenangkan Cannes Soundtrack Award. Bersama dengan lagu-lagu band-band rok Soviet, dan juga mencakup lagu-lagu “Psycho Killer” milik The Talking Heads,  “Passenger” milik Iggy Pop, “Perfect Day” milik Lou Reed, dan “All the Young Dudes” milik David Bowie, yang semuanya dibawakan oleh seniman kontemporer rusia.

Klik di sini untuk menonton ratusan film Rusia dengan teks bahasa Inggris secara legal dan gratis.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki