Pada akhir Desember 2019, dunia digemparkan oleh kemunculan virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 28 Januari terdapat 4593 kasus yang terkonfirmasi, di mana 4537 di antaranya terjadi di Tiongkok. Sementara, informasi lebih lanjut dari Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins menyebutkan bahwa jumlahnya telah mencapai 6057 kasus, dengan 5970 kasus terjadi di Tiongkok. Dari jumlah tersebut, 132 orang meninggal dan 110 orang menunjukkan pemulihan setelah menjalani perawatan.
Saat ini tidak ada kasus virus corona yang ditemukan Rusia, tetapi laporan Kementerian Kesehatan Rusia menyebutkan bahwa risiko infeksinya tinggi, meskipun risiko epidemi keseluruhannya rendah. Berdasarkan laporanRBK, virus itu diperkirakan dapat menyebar ke Rusia pada Februari.
Perusahaan farmasi sudah mulai memetik keuntungan dari kepanikan atas virus corona. LaporanKommersant menyebutkan, sejak pertengahan Januari beberapa rantai farmasi terkemuka, termasuk 36,6 dan Doktor Stoletov, mengalami peningkatan 50 – 80 persen dalam penjualan obat antivirus. Mengapa demikian?
Klaim Obat Flu dan Vitamin untuk "Pengobatan" Virus Vorona
Perusahaan Rusia Otispharm telah mempromosikan obat Arbidolnya pada sejumlah stasiun radio Rusia pada 26 – 27 Januari. Obat yang biasanya digunakan untuk mengobati flu dan SARS (Sindrom Pernapasan Akut Berat) itu diklaim dapat mengobati virus corona.
Layanan Antimonopoli Federal Rusia (FAS) telah menerima pengaduan atas iklan radio itu, dan berjanji akan menindaklanjuti masalah tersebut dengan Otispharm, seperti yang dilaporkan RIA Novosti, mengutip pernyataan badan pemerintah itu.
Portal daring Otkrytye Media juga telah menemukan perubahan yang aneh dalam sistem pencarian Google: ketika mengetikkan pertanyaan "bagaimana menyembuhkan virus corona?" hasil pencarian menampilkan iklan Ingavirin, obat lain yang digunakan untuk mengobati sejumlah besar infeksi pernapasan.
Pengguna jejaring sosial di Rusia juga telah melaporkan kasus apotek yang berusaha menjual suplemen vitamin Omega-3 biasa dengan kedok pengobatan. Hal yang sama dikatakan tentang Remantadin, yang digunakan untuk mengobati flu.
Penjualan Masker Meroket
Seperti vitamin dan obat flu, penjualan masker di Rusia juga meroket. Riglam, rantai farmasi lain di Rusia, mengalami peningkatan penjualan masker hingga delapan kali lipat sejak 21 Januari, sebagaimana disampaikan oleh Direktur Riglam Aleksandr Filippov, yang dikutipKommersant. Sementara itu, Direktur Penjualan 36,6 Aleksandr Kuzin mengatakan, akhir pekan lalu perusahaannya telah menjual masker 13 kali lebih banyak dibandingkan penjualan pada akhir pekan sebelumnya, 18 – 19 Januari.
Tren yang sama juga terjadi di toko online. Menurut penjelasan toko online populer Ozon kepada Russia Beyond, dalam seminggu sejak 20 Januari telah terjadi peningkatan penjualan enam kali lipat. "Penjualan normal pada musim gugur-musim dingin rata-rata hanya sekitar beberapa ratus masker, tetapi kini mencapai ribuan." Selain itu, penjualan pembersih tangan di toko online itu juga naik 30 persen.
Juru bicara Yandex.Market, portal raksasa Rusia untuk pencarian barang, mengatakan kepada Russia Beyond bahwa penjualan masker meningkat 13 kali lipat pada periode 22 – 28 Januari. Beru, pasar online lain milik Yandex, melaporkan peningkatan penjualan empat kali lipat. Sementara itu, penjualan desinfektan naik dua kali lipat.
Raksasa pasar online Wildberries pun mengatakan hal yang hampir sama, dengan kenaikan penjualan lima kali lipat pada minggu 20 – 27 Januari, dibandingkan dengan minggu terakhir Desember 2019.
"Prank" Viral
Beberapa orang di Kota Magnitogorsk, Chelyabinsk oblast, jelas-jelas merasa bosan sehingga akhirnya memutuskan untuk mengerjai penduduk setempat. Dalam “prank” (olok-olok) tersebut seorang pria berpura-pura mengalami kejang-kejang, diikuti dengan kematian tersedak yang menyakitkan di tengah jalan yang sibuk. Setelah sekitar satu menit, orang-orang berjas hazmat muncul dan mengevakuai tubuh korban.
Orang yang lewat segera mencurigai bahwa korban terinfeksi virus corona yang terkenal jahat itu. Foto-foto kejadian itu kemudian dibagikan dan menyebar di jejaring sosial Rusia VK.com. Seorang pengguna yang jeli membantah bahwa itu adalah korban virus corona karena melihat sarung tangan yang digunakan ketika mengevakuasi korban adalah sarung tangan kerja industri biasa, bukan sarung tangan yang sesuai untuk penanganan bahan berbahaya. Sebuah video kemudian diunggah ke Instagram seorang bloger.
Selain itu, situs Moskva 24 melaporkan seorang pria berjas hazmat memasuki kereta bawah tanah (metro) Moskow, dan menggantung plakat dengan tulisan "Go f * ck yourself, corona virus", dengan undangan kecil untuk berlangganan saluran Telegramnya di bawahnya.
Banyak obat umum yang murah dan dapat dengan mudah dibeli di Rusia, yang diyakini dapat menyembuhkan banyak penyakit, tapi terdengar asing di Barat. Namun begitu, beberapa pakar meragukan kemanjuran obat-obat ini karena kurangnya uji coba klinis. Inilah tujuh obat yang tak akan Anda temukan di luar negara-negara eks Soviet.