Kisah ini bermula ketika seorang pria Rusia mencari akal untuk mengelabui Aeroflot supaya kucingnya yang gemuk bisa masuk ke dalam kabin alih-alih bagasi pesawat. Karena itu, ia menukarkan kucingnya dengan kucing orang lain yang lebih kurus supaya lolos pemeriksaan.
Galin dan Victor si kucing terbang dari Riga, Latvia, ke Vladivostok, Rusia, dengan connecting flight di Moskow. “Saat ditimbang, berat Victor ternyata mencapai 10 kilogram, pihak maskapai kemungkinan tidak akan mengizinkannya masuk kabin,” tulis Galin pada halaman Facebook-nya setelah sukses mendarat.
Galin dengan tegas menolak memasukkan Victor ke dalam bagasi karena khawatir ia tak akan selamat. Ia mencoba peruntungan lain dengan membeli tiket kelas bisnis untuk penerbangan hari berikutnya. Kemudian, melalui Facebook, Galin menemukan kucing lain yang agak mirip, tetapi lebih kurus. Kucing itu tentu akan lolos pemeriksaan kabin Aeroflot yang ketat, pikirnya. Ia lalu menukar kucingnya sebelum naik pesawat dan berhasil mendarat di Vladivostok bersama Victor.
Cerita Galin di Facebook, lengkap dengan uraian rincian ‘kejahatannya’ bersama si kucing, viral dan banjir komentar. Ternyata, kisah tersebut pun sampai ke pihak Aeroflot.
Merasa dongkol, pihak maskapai tak tinggal diam dan menuntut balas dendam. Aeroflot segera membuka penyelidikan dan menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan momen ketika Galin menukar kucingnya. Sebagai hukuman, Aeroflot mengeluarkan Galin dari program bonus penumpang langganan (frequent-flier) dan menghanguskan 400 ribu poin miles yang ia tabung selama bertahun-tahun.
Tak disangka, keputusan tersebut ternyata menjadi bumerang bagi Aeroflot. Warganet Rusia tampaknya lebih mengutamakan kenyamanan kucing daripada aturan penerbangan. Sejak itu, orang-orang ramai mengolok-olok Aeroflot karena dinilai tak berperasaan.
Sebagaimana yang Anda duga, berbagai meme yang mengolok-olok maskapai tersebut langsung membanjiri dunia maya.
Rapat di kantor pusat Aeroflot:
“Saudara-saudara, ada kucing gemuk di atas pesawat. Apa yang harus kita lakukan?”
“Kita masukkan ke bagasi. Dia akan mati, 100%.”
“Kita hanguskan bonus poin miles pemiliknya.”
“Bagaimana kalau kita beri kucing itu keanggotaan gym gratis sehingga citra perusahaan terangkat?” Jatuh dari jendela.
Warganet beramai-ramai menggunakan tagar #bronebagazh (kucing bukan koper) pada beberapa meme.
Apakah mereka benar-benar menjual sweter “Kucing saya. Aturan saya. Miles saya” ini?
Yang jelas, baik Galin maupun Aeroflot bukanlah tokoh utama dalam kisah ini. Victor si kucinglah yang menjadi jagoan di sini. Bayangkan, ia menikmati kursi kelas bisnis seperti seorang bos dan Aeroflot tak bisa berbuat apa-apa — lagi pula dia tak punya tabungan poin miles ... untuk saat ini. Meong!
Di Rusia, Anda bisa membeli kucing ras secara online dengan harga rata-rata 3,2 juta rupiah. Bacalah selengkapnya!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda