Patimat, Istri Khabib Nurmagomedov yang Misterius

Getty Images
Tak ada seorang pun selain Khabib, kerabat, dan teman-teman istrinya yang pernah melihat wajah perempuan yang menaklukkan hati sang juara.

Pada September 2019, menyusul kemenangan Khabib Nurmagomedov atas petarung Amerika Dustin Poirier, sang juara seni bela diri campuran UFC asal Dagestan itu menjadi orang paling populer di Instagram di Rusia. Khabib kini memiliki lebih dari 16 juta pengikut.

Namun, semua popularitas ini tak mengekspos kehidupan pribadinya. Orang-orang hampir tak tahu apa-apa tentang kehidupan sang juara. Pada pernikahannya tahun 2013 silam, yang dihadiri oleh lebih dari 3.000 orang, istri Khabib sama sekali tak menunjukkan wajahnya. Selain itu, tidak ada satu pun foto dirinya di internet. “Keluarga saya adalah urusan personal,” kata Khabib dengan tegas. Namun, terlepas dari segala upaya untuk menyembunyikan kehidupan pribadinya, ada beberapa hal yang bisa kita ketahui tentang istri sang petarung.

Kerabat Jauh

Istri Khabib bernama Patimat. Ia lahir di Sildi, sebuah desa pegunungan di Dagestan, sama seperti Khabib. Itu adalah sebuah desa kecil dengan 200 penduduk. Khabib pernah menunjukkan seperti apa desa itu di halaman Instagram-nya.

Menurut Mash, Patimat adalah cinta pertama Khabib. Mereka duduk sebangku saat bersekolah di Sildi meski hanya satu tahun. Ketika Khabib masuk pada tahun keduanya di SMA, ia sekeluarga pindah ke Kirovaul, sebuah desa yang lebih besar di Dagestan. Kemudian, keluarga Nurmagomedov pindah lebih jauh, ke ibu kota Dagestan, Makhachkala.

Dalam sebuah wawancara dengan Sport Express, ayah Khabib, Abdulmanap, mengatakan bahwa Patimat adalah “saudara jauh”. Sebelum menikah dengan Khabib, Patimat memiliki nama keluarga yang sama, Nurmagomedova. Abdulmanap menggambarkan keluarga istri anak laki-lakinya itu sebagai keluarga yang “luar biasa”. Di desa kecil, seperti Sildi, semua keluarga telah lama mengenal selama beberapa generasi.

Dihadiri Lebih dari 3.000 Tamu

Khabib berusia 22 ketika ia menikahi Patimat. Saat itu, ia sudah naik tingkat dari liga lokal ke pertarungan Ultimate Fighting Championship (UFC). Ia pun telah menarik perhatian banyak orang Amerika dengan beberapa kemenangan yang mengesankan. Pertengahan 2013, ia mendapatkan reputasi sebagai petarung paling menjanjikan di UFC. Pada saat itu, ia kembali ke kampung halamannya dan meminta ayahnya mendatangi orang tua Patimat untuk mengawinkannya dengan sang pujaan hati. Begitulah kisah yang diceritakan pada media Rusia. Namun, menurut ayah Khabib, anaknya itu pertama-tama meminta nasihat kakeknya. Ada lima atau enam gadis yang dipertimbangkan untuk dinikahkan kepada Khabib. Pada akhirnya, pilihan jatuh pada Patimat.

Pernikahan Khabib dan Patimat berlangsung meriah, bahkan menurut standar orang Dagestan, karena semua orang betul-betul diundang. “Siapa pun yang ingin mengucapkan selamat, silakan datang!” Begitulah pesan yang tertulis dalam undangan. Karena Khabib sudah menjadi semacam “selebritas”, tamu yang datang pun sangat banyak, bahkan lebih dari 3.000 orang. Keluarga itu harus menyewa aula untuk 1.200 orang dan mengubah daftar tamu tiga kali. Pernikahan ini menelan biaya 700.000 rubel atau sekitar 300 juta rupiah. Sebetulnya, ini jumlah yang kecil untuk ukuran acara sebesar itu. Namun, menurut keluarga Nurmagomedov, mereka ditawarkan banyak diskon sebagai tanda penghormatan.

Tradisi dan Poligami

Selama hari-hari perayaan, Patimat mengenakan kerudung gelap, sehingga tidak ada yang benar-benar bisa melihat wajah pengantin perempuan. Khabib adalah seorang pria yang taat agama. Ia adalah seorang muslim, dan, menurut tradisi Islam, wajah seorang istri hanya boleh ditunjukkan di dalam rumah di hadapan suami atau kerabatnya. “Seorang suami memberi tahu istrinya untuk berhijab dan dia melakukannya. Kecantikannya seharusnya hanya milik suaminya. Ini bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan dewasa ini, ini semua sudah ditetapkan 400 tahun yang lalu,” kata ayah Khabib menjelaskan.

Menurut Mash, istri Khabib menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Dia tidak punya akun media sosial dan tidak ada foto dirinya di internet yang bisa dikonfirmasi. Satu-satunya foto yang, menurut penggemar Khabib, menunjukkan wajah Patimat adalah yang ini:

Sang juara UFC memiliki dua anak dengan Patimat: Fatima, lahir pada 2015, dan Magomed, lahir pada 2017. Sesuai tradisi, saat putra mereka lahir, keluarga Khabib menembakkan meriam kuno (ada satu di pusat kota). Pada September 2019, terungkap bahwa Patimat tengah mengandung anak ketiga.

Dalam salah satu wawancara, Khabib menjelaskan mengapa dia tidak membawa istrinya menonton dirinya bertanding atau berlatih. “Saya percaya bahwa keluarga bisa menjadi penghalang. Misalnya, Cormier (Daniel Cormier, petarung UFC Amerika), memang membawa keluarganya. Selama minggu terakhir, ketika berat badannya turun, keluarganya selalu bersamanya. Ini membantunya, tetapi bagi ini saya ini malah bisa menghambat. Keluarga saya harus jauh dari semua ini.” Kerahasiaan ini tak luput dari perhatian rekan-rekannya dan bahkan mendorong pertengkaran dengan musuh bebuyutannya, Conor McGregor. Sang petarung Irlandia pernah membandingkan istri Khabib dengan “handuk” di Twitter.

“Kalau Anda pikir Anda bisa menghina agama orang lain dan tetap aman, Anda salah,” jawab Nurmagomedov. Sebelumnya, dia membandingkan Conor dengan istrinya yang pencemburu, yang selalu mengancam menceraikannya, tetapi tetap bersamanya.

Menurut ayah Khabib, putranya hanya memiliki seorang istri. Namun, dalam wawancara yang sama dengan Sport Express, ia juga mengatakan bahwa dalam keluarganya, laki-laki selalu memiliki istri kedua dan ketiga setelah usia 50 (menurut hukum Rusia, poligami dilarang dan pernikahan semacam itu tidak terdaftar secara resmi; “pernikahan” disahkan di hadapan seorang mullah).

Jika Khabib memutuskan untuk memiliki istri lain sekarang, Abdulmanap mengatakan anaknya akan memberitahunya. “Tidak seusiamu, masih terlalu dini, jaga keluarga pertamamu. Namun, pada dasarnya, saya tidak melarangnya memiliki keluarga kedua atau ketiga. Jika Yang Mahakuasa mengizinkannya, mengapa saya harus keberatan?” kata sang ayah.

Olahraga adalah satu-satunya tujuan hidup para petarung asal Dagestan. Dukungan keluarga mengalir tanpa henti selama bertahun-tahun, seraya berharap suatu hari nanti mereka dapat memenangkan sabuk kejuaraan.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki