Para arsiteknya terinspirasi dari alam, dengan desain bandara berdasarkan pada gaya terbang burung. "Kami ingin mengabadikan momen ketika burung tiba-tiba mengubah arah terbang, sebuah gerakan yang dinamis dan puitis," kata perancangnya, Massimiliano dan Doriana Fuksas, dalam sebuah pernyataan resmi.
Bandara Gelendzhik akan menggunakan sumber energi alami dan terbarukan, sementara area layanan di sekitar bandara - termasuk tempat parkir - akan memiliki ruang hijau yang ditanami pohon lokal.
Studio Fuksas terkenal dengan proyek-proyek inovatif di Eropa dan sekitarnya, seperti Renovasi Beverly Center di Los Angeles, Menara Kembar di Wina, Armani Ginza Tower di Tokyo, dan banyak lainnya.