Kekayaan Alam Siberia: Membongkar Misteri Berlian Kuning di Yakutia

Berlian kuning dibanderol sekitar 60 juta rupiah per karat, dan harganya tergantung potongan berlian dan saturasi warnanya.

Berlian kuning dibanderol sekitar 60 juta rupiah per karat, dan harganya tergantung potongan berlian dan saturasi warnanya.

Reuters
Para ilmuwan di Siberia tengah mencari berlian kuning yang langka. Batu permata ini diyakini dapat membantu mengurai komposisi dan evolusi lapisan terdalam Bumi yang saat ini mustahil dijangkau dengan metode lain.

Bagaimana proses terciptanya berlian kuning? Pertanyaan ini telah menghantui para ilmuwan Siberia selama bertahun-tahun. Berlian tersebut sangat langka. Batu permata ini hanya terdapat di dua tempat di dunia, yakni di Afrika Selatan dan Yakutia, wilayah terdingin di daratan Rusia.

Para peneliti meyakini bahwa berlian kuning ini berasal dari sisa zat organik yang pernah berada di permukaan Bumi, di bagian lempeng samudra primordial.

“Kami mempelajari berlian yang diekstrak dari tambang berlian di wilayah utara Yakutia,” terang Dmitry Zedgenizov, seorang profesor di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (RAN). “Berlian-berlian tersebut terlihat berbeda dari berlian cantik transparan yang biasa kita lihat. Mereka berbentuk seperti kristal bulat dengan ujung-ujung yang tak sama, berbentuk agak kotak, dan warnanya terlihat seperti kekuningan. Ada yang berwarna kuning-hijau dan oranye tua.”

Mantel Bumi

Berlian kuning dijual sekitar 60 juta rupiah per karat, tergangung potongan dan saturasi warnanya. Beberapa berlian kuning terjual seharga miliaran rupiah per karat di lelang mewah Sotheby’s dan Christies.

Berlian kuning sama menariknya bagi ilmuwan dan kolektor karena berlian ini dapat membantu para peneliti untuk menentukan komposisi dan struktur lapisan terdalam planet Bumi. Batu permata ini mampu memberi gambaran yang lebih baik mengenai berbagai proses yang terjadi di mantel Bumi, termasuk proses yang menghasilkan formasi tambang berlian.

Semburat kekuningan berlian langka ini tercipta akibat kehadiran atom nitrogren yang terisolasi, atau yang kerap disebut cela nitrogen (nitrogen defect). Artinya, sebelum terdorong ke permukaan, berlian kuning ini berada di lingkungan yang sangat dingin di dalam mantel Bumi dalam periode yang sangat pendek (menurut standar geologi).

Para ilmuwan meneliti kristal-kristal yang tersedia untuk mencari tahu di wilayah mana mereka terbentuk, dan di bagian mantel Bumi yang mana. Mereka mempelajari cacat dan cela, serta komposisi isotop karbon pada berlian ini.

Mencari Tambang Berlian Kuning

Perusahaan tambang bergabung dengan para ilmuwan untuk mencari tambang utama berlian kuning. Salah satunya adalah ALROSA, produsen berlian terkemuka Rusia, yang memiliki tambang di Yakutia bagian utara.

Penelitian mengantarkan mereka ke sumber organik berlian kuning. Dengan kata lain, batuan ini terbentuk dari zat yang pernah ada di lempeng samudra kuno yang kemudian bertabrakan dengan sebuah benua dan tenggelam ke dalam Bumi. Suhu dan tekanan tinggi di kedalaman sekitar 160 hingga 240 kilometer mengubah sisa-sisa zat organik tersebut, yang kemudian mungkin mengkristal dan membentuk berlian.

“Berlian kuning sangat langka, tapi terdapat konsentrasi yang signifikan di wilayah utara Yakutia,” kata Zedgenizov. “Dan kita bicara tentang kristal-kristal raksasa. Beberapa berlian berbobot lebih dari 10 karat. Oleh karena itu, kami berasumsi terdapat sumber yang dalam, tambang utama raksasa berlian kuning yang berbeda dari sumber sebagian besar tambang yang telah dieksploitasi oleh industri. Hingga kita bisa menemukan tambang utamanya, kita belum bisa memperkirakan usia pasti batuan ini.”

Bicara soal batu permata, pernahkah Anda mendengat batu ambar? Pabrik Ambar Kaliningrad adalah satu-satunya perusahaan di dunia saat ini yang melakukan penambangan ambar dalam skala industri.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki