Pemerintah ibu kota Rusia sedang meluncurkan proyek baru untuk menghubungkan kota-kota terdekat dengan rel kereta di atas tanah. Infrastruktur baru ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan 10 hingga 12 persen dalam lima tahun ke depan dan memungkinkan orang-orang untuk berpindah dari satu bandara ke bandara lainnya hanya dalam satu jam.
Tak berbeda dengan Jakarta, kemacetan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari di Moskow. Berjam-jam dihabiskan di dalam mobil yang bergerak dengan sangat lambat, orang-orang tidak sabar yang mengklakson – hal ini sangat membuat tertekan.
Meski fakta bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin biasanya tidak harus ikut bermacet-macetan dengan menaiki helikopter dan berkendara di jalur khusus, mereka juga berupaya mengatasi masalah ini.
“Kami sedang melaksanakan proyek yang bertujuan mengembangkan Moskow sebagai pusat transportasi, yang termasuk jalanan, rel kereta, dan metro,” ujar Sobyanin saat pertemuannya dengan Putin, Rabu (15/11).
Stasiun ke Stasiun
Pemerintah sedang berfokus dengan sistem kereta kota melalui kerja sama dengan perusahaan negara Russian Railways. Pada 2016, mereka membuka Lingkar Pusat Moskow (MCC), lintasan urban yang menghubungkan distrik-distrik cukup terpencil di ibu kota untuk mengurangi arus di sistem kereta bawah tanah. Sekitar 400 ribu orang menggunakan MCC ini setiap harinya – itu berarti hampir 150 juta penumpang setiap hari.
Sekarang MCC sudah beroperasi, dan sekarang pemerintah kota juga sedang mengerjakan proyek bernama Diameter Pusat Moskow, dengan membangun lintasan rel kereta di atas tanah yang menggabungkan wilayah-wilayah di Moskow.
Koneksi yang Lebih Cepat
“Sekarang rel kereta pinggir kota melaju ke stasiun dan berhenti di sana – ini faktanya,” kata Sobyanin, Ia mengatakan, penggabungan rel kereta di ibu kota akan membuat fasilitas ini lebih efisien. Sebagai contoh, salah satu lintasannya akan menggabungkan Odintsovo (26 kilometer di barat Moskow) dan Lobnya (40 kilometer di utara Moskow) dengan jalur langsung.
Menurut Oleg Belozerov, Direktur Russian Railways, lintasan baru ini akan melayani 43 juta penumpang setiap tahun, dan memangkas waktu perjalanan Odintsovo-Lobnya hingga setengahnya. Wisatawan juga diuntungkan: setelah proyek ini selesai, hanya dibutuhkan satu jam untuk bepergian dari satu bandara ke bandara lainnya. Ini hal yang bagus jika Anda butuh transit penerbangan.
Dua lintasan pertama, yang meliputi 30 persen dari total proyek, diperkirakan selesai pada pertengahan 2019. Untuk sisanya, Sobyanin mengatakan akan selesai hingga lima tahun. Secara keseluruhan layanan ini dapat memudahkan 300 juta orang dengan transportasi yang lebih cepat.