Asal Inggris, Mantan Agen Ganda Uni Soviet Beberkan Mengapa Ia Khianati Negaranya

George Blake dalam sebuah konferensi pers di Moskow, 15 Januari 1992.

George Blake dalam sebuah konferensi pers di Moskow, 15 Januari 1992.

AP
Di ulang tahunnya yang ke-95, mantan agen ganda Inggris George Blake menjelaskan mengapa ia berganti ‘haluan’.

Sang mantan agen rahasia Inggris – ia menjadi kolonel intelijen Soviet pada era URSS dan kemudian Rusia – telah tinggal di Negeri Beruang Merah selama 52 tahun terakhir setelah kabur dari penjara di Inggris.

Ia menjelaskan motivasinya ‘mengkhianati’ ratu dan negaranya, dengan menyebut Perang Korea sebagai hal yang memengaruhi. Saat itu, ia melihat banyak warga sipil yang dibunuh oleh “mesin militer Amerika”.

“Saat itulah saya merasa konflik seperti ini penuh dengan hal-hal berbahaya untuk umat manusia dan akhirnya mengambil keputusan paling penting dalam hidup saya. Saya mulai bekerja sama aktif dan tanpa bayaran bersama agen intelijen asing untuk Uni Soviet dengan tujuan mempertahankan perdamaian di dunia,” tulis Blake.

Blake juga memuji layanan intelijen Rusia saat ini, yang menurutnya berjasa dalam perlawanan terhadap ancaman konflik nuklir dan terorisme.

Blake dikhianati oleh seorang agen intelijen Polandia pada 1961. Ia dihukum penjara selama 42 tahun di penjara Inggris. Empat tahun kemudian ia berhasil kabur dari kurungan dan bertolak ke Moskow, tempat ia tinggal hingga saat ini – laporan dari TASS.

 

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki